This is an outdated version published on 2025-06-13. Read the most recent version.

Managing cultural diversity through communication: A face negotiation perspective on Muslim and Aboge interactions in Wonosobo

Authors

DOI:

https://doi.org/10.21580/icj.2025.10.1.25360

Keywords:

cultural diversity, face negotiation theory, Aboge community, Muslim community

Abstract

This research discusses the communication between Muslims and Aboge adherents in Mudal Urban Village, Wonosobo, using the Face Negotiation theory. The main focus of this research is how effective communication creates social harmony in the midst of community diversity. This research uses a descriptive qualitative approach, with data obtained through observation, interviews, and documentation. The results show that harmonious communication patterns are realized through facework that prioritizes respect for other groups and mindfulness. Traditions such as selametan and community service become interaction spaces that strengthen emotional relationships with a collectivist approach and a combination of direct and indirect communication. Face negotiation strategies play an important role in maintaining group honour while managing differences without conflict. Effective communication allows Muslim and Aboge communities to coexist inclusively, strengthening social cohesion and making diversity an asset for community harmony. This study contextualizes the Face Negotiation Theory in a local context while emphasizing the role of communication in building social harmony based on cultural values.

*****

Penelitian ini mengkaji komunikasi antara masyarakat Muslim dan penganut adat Aboge di Kelurahan Mudal, Wonosobo, dengan menggunakan teori negosiasi wajah. Fokus utama penelitian ini adalah bagaimana komunikasi efektif menciptakan harmoni sosial di tengah keberagaman masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi harmonis terwujud melalui facework yang mengedepankan penghormatan terhadap kelompok lain dan mindfulness. Tradisi seperti selametan dan kerja bakti menjadi ruang interaksi yang memperkuat hubungan emosional, dengan pendekatan kolektivisme dan kombinasi komunikasi langsung dan tidak langsung. Strategi face negotiation memainkan peran penting dalam menjaga kehormatan kelompok sambil mengelola perbedaan tanpa konflik. Komunikasi yang efektif memungkinkan masyarakat Muslim dan Aboge untuk hidup berdampingan secara inklusif, memperkuat kohesi sosial, dan menjadikan keberagaman sebagai aset harmoni masyarakat. Penelitian ini berkontribusi untuk mengontekstualisasikan teori negosiasi wajah dalam konteks lokal sekaligus menegaskan peran komunikasi dalam membangun harmoni sosial berbasis nilai budaya.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdullah, A. D., Fabriar, S. R., Rachmawati, F., & Azida, M. (2023a). Komunikasi antarbudaya: Keharmonisan sosial dalam masyarakat multikultur. Penerbit NEM.

Abdullah, A. D., Fabriar, S. R., Rachmawati, F., & Azida, M. (2023b). Potret komunikasi antarbudaya Muslim dan adat Aboge Mudal di Wonosobo. Jurnal Komunikasi Islam, 13(01), 133–165.

Arifin, K. A. (2016). Bukit para penghayat | rumah kesunyian. https://sareang.wordpress.com/2016/04/18/bukit-para-penghayat/.

Creswell, J. W. (2016). Research design: Pendekatan metode kualitatif, kuantitatif, dan campuran. Pustaka Pelajar.

Eko, B. S., & Putranto, H. (2021). Face Negotiation strategy based on local wisdom and intercultural competence to promote inter-ethnic conflict resolution: Case study of Balinuraga, Lampung. Journal of Intercultural Communication Research, 50(5), 506–540. https://doi.org/10.1080/17475759.2021.1898450.

Fajrie, M. (2016). Budaya masyarakat pesisir Wedung Jawa Tengah: Melihat Gaya komunikasi dan tradisi pesisiran. Penerbit Mangku Bumi.

Hernawan, W. (2010). Komunikasi antarumat berbeda agama (Studi kasus sikap sosial dalam keragaman beragama di Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan Jawa Barat). Kom & Realitas Sosial: Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(1), 27168.

Heryadi, H., & Silvana, H. (2013). Komunikasi Antarbudaya dalam masyarakat multikultur. Jurnal Kajian Komunikasi, 1(1), 95–108. https://doi.org/10.24198/jkk.vol1n1.9

Humaidi, Z. (2015). Islam dan lokalitas. Universum, 9(2), 199–212.

Indreswari, E. P. (2020). Hambatan komunikasi dan face negotiation dalam persahabatan mahasiswa antar etnis (Studi komunikasi antar budaya melalui face negotiation dalam persahabatan mahasiswa NTT dan Jawa di Surakarta) [UNS (Sebelas Maret University)]. https://digilib.uns.ac.id/dokumen/81990/Hambatan-Komunikasi-dan-Face-Negotiation-Dalam-Persahabatan-Mahasiswa-Antar-Etnis-Studi-Komunikasi-Antar-Budaya-Melalui-Face-Negotiation-dalam-Persahabatan-Mahasiswa-NTT-dan-Jawa-di-Surakarta.

Kelurahan Mudal. (n.d.). Retrieved January 7, 2025, from https://kelurahanmudal.wonosobokab.go.id/.

Mas’udah, D. (2014). Mindfulness dalam komunikasi antarbudaya (Studi deskriptif pada peserta Indonesia – Poland cross-cultural program). Jurnal Komunikasi Profetik, 7(2), 77–89.

Mukhtar, M. (2011). Pemahaman Tekstual dan kontekstual pakar hadis dan pakar fikih seputar sunnah Nabi. Diktum: Jurnal Syariah Dan Hukum, 9(1), 81–92.

Oetzel, J. G., Ting-Toomey, S., Yokochi, Y., Masumoto, T., & Takai, J. (2000). A typology of facework behaviors in conflicts with best friends and relative strangers. International Journal of Phytoremediation, 48(4), 397–419. https://doi.org/10.1080/01463370009385606.

Pawito. (2007). Penelitian komunikasi kualitatif. LKiS.

Priyono, P. E. (2022). Komunikasi dan komunikasi digital. Guepedia.

Rofiqoh, I., & Zulhawati, Z. (2020). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan campuran. Pustaka Pelajar, 1, 10–27. https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-case-a7e576e1b6bf.

Rosyidi, M. F. A. A. M. (2019). Konsep toleransi dalam Islam dan implementasinya di masyarakat Indonesia. Madaniyah, 9(2), 277–296.

Sa’dudin, I., Chamadi, M. R., Munasib, M., Achmad, F., & Zayyadi, A. (2019). Interaksi sosial komunitas Islam Aboge dengan masyarakat Desa Cikakak Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas. Jurnal Tarbiyatuna, 10(1), 103–113.

Saefudin, A., Santyaningtyas, A. C., Lubis, A. F., & Mokodenseho, S. (2023). History, cultural shifts, and adaptation in social change: An ethnographic study in the Aboge Islamic community. Journal of Innovation in Educational and Cultural Research, 4(2), 303–310. https://doi.org/10.46843/jiecr.v4i2.596.

Sari, M. Y. (2017). Komunikasi antarbudaya studi negosiasi wajah dalam interaksi etnik batak dan etnik Minang di Duri Kelurahan Gajah Sakti Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis. JOM FISIP, 4(2), 0–12. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.10182.14405.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dan R&D. Penerbit CV Alfa Beta.

Taufik, H. (2020). Konsep keyakinan dan ajaran Islam komunitas Aboge di Desa Gelaman, Kecamatan Arjasa, Kepulauan Kangean Kabupaten Semenep, Jawa Timur. Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam, 10(2).

Ting-Toomey, S. (2007). Intercultural conflict training: Theory-practice approaches and research challenges. Journal of Intercultural Communication Research, 36(3), 255–271. https://doi.org/10.1080/17475750701737199.

Ting-Toomey, S., & Chung, L. C. (2005). Understanding intercultural communication. Oxford University Press New York.

Ting-Toomey, S., & Kurogi, A. (1998). Facework competence in intercultural conflict: An updated face-negotiation theory. International Journal of Intercultural Relations, 22(2), 187–225.

Yaqin, H. (2018). Konstruksi Kearifan Lokal Islam Aboge di Probolinggo. Humanistika: Jurnal Keislaman, 4(1), 17–29. https://doi.org/10.36835/humanistika.v4i1.28

Yasir. (2012). Teori negosiasi muka. Dr. Yasir, M.Si. https://yasir.staff.unri.ac.id/2012/03/21/teori-negosiasi-muka/.

Downloads

Published

2025-06-13 — Updated on 2025-06-13

Versions

How to Cite

Fabriar, S. R., Nur Fitri, A., Fitri, F., & Rachmawati, F. (2025). Managing cultural diversity through communication: A face negotiation perspective on Muslim and Aboge interactions in Wonosobo. Islamic Communication Journal, 10(1), 107–124. https://doi.org/10.21580/icj.2025.10.1.25360

Issue

Section

Articles

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.