Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang - Indonesia
LAKI-LAKI SEBAGAI SEKUTU GERAKAN PEREMPUAN
Paper ini mengkaji tentang laki-laki yang menjadi sekutu bagi gerakan perempuan. Melalui proses sensitisasi atau penyadaran, laki-laki sebagai kelompok dominan dalam penindasan atas dasar jenis kelamin dapat memiliki kesadaran feminis atau menjadi bagian dari perjuangan perempuan dalam menghapus ketidakadilan berbasis gender. Namun demikian, posisi laki-laki dalam gerakan perempuan problematis karena privilese dan kekuasaan yang melekat kepada laki-laki sementara keterlibatan mereka dalam gerakan perempuan adalah untuk mendorong laki-laki berhenti menikmati privilese dan kekuasaan sendiri dan selanjutnya mendorong laki-laki untuk mau berbagi privilese dan kekuasaan dengan perempuan. Paper ini mengupas arah gerakan laki-laki sebagai sekutu gerakan perempuan untuk memastikan bahwa gerakan laki-laki pro-feminis ini benar-benar untuk pencapaian keadilan yang hakiki yakni untuk pencapaian keadilan bagi laki-laki dan perempuan dan bukan untuk menciptakan dominasi baru laki-laki dalam ruang-ruang politik perempuan.
Keywords: gerakan perempuan; patriarkhi; privilese; kekuasaan; maskulinitas; sekutu gerakan perempuan
- Broido, E., “The Development of Social Justice Allies During College: A Phenomenological Investigation”. Journal of College Student Development, 41(1), 2000.
- Casey, E., Smith, T., How Can I Not? Men's Pathways to Involevement in Anti-Violence Against Women Works. Violence Against Women , 16 (8), 2010.
- Connell, R., Masculinities. Sydney: Allen & Unwin, 2005.
- Hasyim, N., “How Far Can Men Go? A Studi of Men Movement to End Violence Against Women in Indonesia”. Wollongong: University of Wollongong, 2014.
- Pease, B., Undoing Privilege Unearned Advantage in Divided World. London: Zedb Books, 2010.
- Whitehead, SM., Barret, FJ., “The Sociology of Masculinity”. In: S. B. F. Whitehead, ed. The Masculinities Readers. s.l.:Cambridge, 2001.