SUFI HEALING: TERAPI DALAM LITERATUR TASAWUF

Muhammad Amin Syukur*  -  State Institute for Islamic Studies (IAIN) Walisongo, Semarang, Indonesia

(*) Corresponding Author

This study reveals the Sufi healing, a therapy in the literature of Sufism. This study focuses on behaviors associated with the Sufi healing or prevention of disease, both physically and mentally, and then determines the aspects that support a system of rational and empirical therapy. The result achieved through this research is the discovery of an alternative treatment or prevention of appropriate disease in accordance with the tendency of society in the current era, the digital age. After investigation, it is revealed that Sufi healing is a form of alternative therapy that is done by taking the values of Sufism as a means of treatment or prevention. This model has been known in the community since Islam and Sufism itself evolved. Scientific references about the work system of medicine or healing in this manner, was found in a variety of transpersonal psychology theories, in which consciousness become one focus of the study. Medically, it is also known by the term psycho-neurons- endocrine-immunology, where the conclusion states that there is a relationship between mind and body in the health problems for everyone. In other word, the mind influences health.

***

Kajian ini mengungkap tentang sufi healing, yaitu terapi di dalam literatur tentang sifisme. Kajian ini memfokuskan pada perilaku yang berasosiasi dengan sufi healing atau pencegahan penyakit, baik secara fisik maupun mental, dan kemudian menentukan aspek-aspek yang mendukung sistem terapi rasional dan empirik. Hasil yang diperoleh dari kajian ini adalah penemuan treatment alternatif atau preventif terhadap penyakit secara tepat yang sesuai dengan tuntutan masyarakat saat ini. Ditemukan bahwa sufi healing merupakan bentuk terapi alternatif yang dilakukan dengan menggunakan nilai-nilai sufisme se­bagai cara treatment atau pencegahan. Model ini telah dikenal dalam ma­syarakat sejak Islam dan sufisme berkembang. Rujukan ilmiah dari mengenai sistem kerja peng­obatan­nya dapat ditemukan dalam berbagai teori psikologi transpersonal, di mana kesadaran menjadi fokus kajian. Secara medis, pengobatan ini juga disebut psycho-neurons-endocrine-immunology, yang kesimpulannya adalah adanya hubungan antara fikiran dan tubuh dalam kesehatan manusia,

Keywords: sufi; sufisme; sufi healing; transpersonal; psikologi

  1. Abdillah, Ibrahim bin, Hakikat Taubat, (terj.) Abd. Bashid Abd. Aziz, Jakarta: Pustaka Azzam, 2000.
  2. Amir, Psikoterapi Sufistik dalam Kehidupan Modern, Bandung: Hikmah, 2004.
  3. Asiyah, Siti Nur, “Peningkatan Imunitas pada Peserta Majelis Dzikir,” Disertasi Surabaya: UNAIR, 2010.
  4. Bakri, Syamsul, The Power of Tasawuf Reiki: Sehat Jasmani Rohani dengan Psiko¬terapi Islami, Yogyakarta: Galang Press, 2009.
  5. Bukhori, Baidi, Zikir Al-Asma’ Al-Husna: Solusi Problem Agresifitas Remaja Semarang: Syiar Media, 2008.
  6. Burhani, Ahmad Najib. Tarekat Tanpa Tarekat (Jalan Baru Menuju Sufi), Yogyakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2002.
  7. Connoly, Peter (ed.), Aneka Pendekatan Studi Agama, terjemahan dari Approaches to the Study of Religion (1999), LKiS: Yogyakarta, 2002.
  8. Echols, John dan Shadily, Hassan, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: Gramedia, 1992.
  9. Farid, Ahmad, Tazkiyatun Nafs: Konsep Penyucian Jiwa Menurut Ulama Salaf, Solo: Pustaka Arafah, 2005.
  10. Grayson, Stuart, Penyembuhan Spiritual (Spiritual Healing), Semarang: Dahara Prize, 2001.
  11. Green Chris W. dan Setyowati, Hertin. Terapi Alternatif, Jogjakarta: Yayasan Prima, 2004
  12. Hawari, Dadang. Dimensi Religi dalam Praktek Psikiatri dan Psikologi, Jakarta: FKUI, 2002.
  13. Hawari, Dadang. Doa dan Zikir Sebagai Pelengkap Terapi Medis, Jakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 1999.
  14. Hawari, Dadang. Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, Yogyakarta: Dana Bhakti Primayasa, 1999.
  15. Hawwa, Sa’id, Mencapai Maqām Shiddiqin dan Rabbaniyun dalam Perspektif al-Qur`an dan as-Sunnah: Syarah al-Ḥikam Syaikh Ibnu ‘Ata’illah as-Sakandari, (terj.) Imran Affandi, Jakarta: Robbani Press, 2000.
  16. Hawwa, Sa’id,Tazkiyatun Nafs: Intisari Ihya Ulumuddin, (terj.) Abdul Amin, dkk., Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2005.
  17. Hornby, A.S. English Oxford Advanced Learner's Dictionary, New York: Oxford University Press, 1995.
  18. Ibn Qayyim Al-Jauziyah, Madarijus-Salikin (Jalan Menuju Allah), terj. Kathur Suhardi, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1998.
  19. Ibn Qudamah al-Maqdisy, Mukhtaṣar Minhāj al-Qāṣidin, tahqiq: Zuhair Asy Syawisy, Beirut: al-Maktab al-Islamy, 2000.
  20. Isa, Abdul Qadir, Hakekat Tasawuf (terj.), Jakarta: Qisthi Press, 2005
  21. Kate dan Mucci, Richard, The Healing Sound of Music: Manfaat Musik untuk Kesembuhan, Kesehatan, dan Kebahagiaan Anda, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002.
  22. Masyhudi, In’amuzahidin, “Mukasyafah dalam Tasawuf: Studi Pemikiran Mukasyafah Ibn Atha’ Allah al-Sakandari,” Disertasi, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2010.
  23. Muhaya, Abdul, Bersufi Melalui Musik: Sebuah Pembelaan Musik Sufi oleh Ahmad al-Ghazali, Yogyakarta: Gama Media, 2003.
  24. Muhsin Labib, Mengurai Tasawuf, Irfan dan Kebatinan, Jakarta: Lentera, 2004.
  25. al-Najar, Amir, Ilmu Jiwa dalam Tasawuf: Study Komperatif dengan Ilmu Jiwa Kontemporer (terj.) Hasan Abrori, Jakarta: Pustaka Azzan, t.th.
  26. O’riordan, R.N.L. Seni Penyembuhan Alami: Rahasia Penyembuhan Melalui Energi Ilahi, terj. Sulaiman Al-Kumaiyi dari judul asli The Art of Sufi Healing, Bekasi: Gugus Press, 2002.
  27. Pedak, Mustamir, Metode Super Nol Menaklukkan Stress, Jakarta: Hikmah, 2009.
  28. Penyusun, Tim, Ensiklopedi Islam, Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve, 2002.
  29. Penyusun, TimKamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PPB-Kemendiknas, 2009.
  30. Ramadhani, Egha Zainur, Super Health - Gaya Hidup Sehat Rasulullah, Pro-U Media: Yogyakarta, 2007.
  31. Sagiran, Mukjizat Gerakan Shalat, Jakarta: Kultum Media, 2007.
  32. Shihab, Alwi. Islam Sufistik, Bandung: Mizan, 2001.
  33. Siregar, Rivay. Tasawuf: dari Sufisme Klasik, ke Neo-Sufisme, Jakarta: Rajawali Press, 2000.
  34. Solihin M. dan Anwar, Rosihon. Kamus Tasawuf, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002.
  35. Syukur, M. Amin dan Masharudin, Intelektualisme Tasawuf, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002.
  36. Syukur, M. Amin, Masa Depan Tasawuf, dalam Tasawuf dan Krisis, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.
  37. Syukur, M. Amin, Menggugat Tasawuf dan Sufisme Tanggung Jawab Abad 21, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998.
  38. Syukur, M. Amin, Tasawuf Kontektual Solusi Problem Manusia Modern, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.
  39. Syukur, M. Amin, Syukur, M. Amin. Tasawuf Sosial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.
  40. Syukur, M. Amin, Terapi Hati dalam Seni Menata Hati, Pustaka Nuun dan Lembkota: Semarang, 2009.
  41. Syukur, M. Amin, Zikir Menyembuhkan Kankerku, Jakarta: Hikmah, 2007.
  42. Syukur, M. Amin, Zuhud di Abad Modern, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997.
  43. al-Taftazani, Abu al-Wafa. Maddkhal ilā al-Tasawwuf al-Islami, Mesir: Dar al- Tsaqafah, 1970.
  44. Taimiyah, Ibn, Risalah Tasawuf Ibnu Taimiyah, Jakarta: Hikmah, 2002.
  45. Trimingham, J. Spencer, The Sufi Orders in Islam, London: Oxford University Press, 1971.
  46. Vos, H. De, Pengantar Etika, terj. Soejono Soemargono, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2002.

Open Access Copyright (c) 2022 Muhammad Amin Syukur
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Publisher:
Institute for Research and Community Services (LP2M)
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Rectorate Building, 3rd Floor
Jl. Prof. Hamka - Kampus 3, Tambakaji Ngaliyan 50185, Semarang, Central Java, Indonesia
Email: walisongo@walisongo.ac.id

 

 
apps