PENGALAMAN BERSUA TUHAN: PERSPEKTIF WILLIAM JAMES DAN AL-GHAZALI
Main Article Content
Abstract
Experience of meeting God constitutes an interresting phenomenon and become the focus of interrest of many disciplines. Psychology and tasawuf are two disciplines which focusedly study this phenomenon applying different approaches. Ghazali is the representative of the dicsipline of tasawwuf and William James is the representative of the dicsipline of psychology. The both experts applied the different approaches in studying the religious experiences. Epistemological base on which William James used , has the scientific accountability but less accurate in the source of knowledge. In other side, Ghazali has a deep source of knowledge but less of rationality. An effort to compromise the both approach in order to study about the experience of meeting God will result in a comprehensive, deep, and objective depiction.
***
Pengalaman bersua Tuhan merupakan fenomena yang menarik dan menjadi titik perhatian banyak disiplin ilmu. Psikologi dan tasawuf merupakan dua disiplin ilmu yang memfokuskan kajiannya pada fenomena ini dengan menerapkan pendekatan yang berbeda. Ghazali adalah representasi dari disiplin ilmu tasawuf dan William James adalah representasi disiplin ilmu psikologi. Kedua ahli tersebut menggunakan pendekatan yang berbeda dalam mengkaji pengalaman keagamaan. Basis epistimologi yang digunakan oleh James memiliki akuntabilitas ilmiah namun kurang akurat dalam sumber pengetahuannya. Di sisi lain Ghazali memiliki sumber pengetahuan yang dalam namun kurang dari sisi rasionalitas. Upaya untuk mengkompromikan kedua pendekatan dalam rangka untuk mengkaji pengalaman bersua Tuhan akan menghasilkan penggambaran yang dalam dan obyektif.
Downloads
Article Details
Copyright and Licensing
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. In line with the license, authors and users (readers, etc.) are allowed to share and adapt the material. In addition, the material must be given appropriate credit, provided with a link to the license, and indicated if changes were made. If authors remix, transform or build upon the material, authors must distribute their contributions under the same license as the original.
References
Ali, Yunasril, Manusia Citra Ilahi, Jakarta: Paramadina, 1997.
Ansari, Muhammad Abd. Haq, Merajut Tradisi Syari`ah dengan Sufisme, terj. Achmad Nashir Budiman, Jakarta: Grafindo Persada, 1997.
Arberry, A.J., Sufism: An Account of the Mystics of Islam (Pasang Surut Aliran Tasawuf), terj. Bambang Herawan, Bandung: Mizan, 1989.
Azhari, Noer, Kautsar, Ibn al-‘Arabi Wahdat al-Wujud dalam Perdebatan, Jakarta: Paramadina, 1995.
Atkinson, et.all., Pengantar Psikologi jilid 1-2, terj. Dra. Nurdjannah Taufiq, Jakarta: Erlangga, 1993.
Bakar, Osman, Hierarkhi Ilmu Membangun Rangka-Pikir Islamisasi Ilmu, terj. Purwanto, Bandung: Mizan, 1997.
Chittick, William C., The Sufi Path of Knowledge, terj. Ahmad Nidjam, M.Sadat Ismail. Dan Ruslani, Yogyakarta: Qalam, 2001.
Devidoff, Linda L., Psikologi Suatu Pengantar, Jakarta: Erlangga, 1988.
al-Faruqi, Isma’il Raji, Tauhid, terj. Rahmani Astuti, Bandung: Pustaka, 1982.
Fathurahman, Oman, Menyoal Wahdatul Wujud Kasus Abdurrauf Singkel di Aceh Abad 17, Bandung: Mizan, 1999.
Gazur-i-Ilahi, Shayk Ibrahim, Mengungkap Misteri Sufi Besar Mansur al-Hallaj “Ana ‘l-ḥaqq,” terj. Hr. Bandaharo dan Joebaar Ajoeb, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000.
Ghazali, Miskāt al-Anwār (Miskat Cahaya-cahaya), terj. Muhammad Bagir, Bandung: Mizan, 1992.
Ghazali, Iḥyā’ ‘Ulūm al-Dīn, Indonesia: Dar Ihya al-Kutub al-‘Arabiyah, t.th.
Ghazali, al-Munqid min ’l-Ḍalāl, Beirut: Dar al-Fikr, 1996.
Ghazali, al-Tibr al-Masbūq fi Naṣāih al-Muluk, Riyad: Dar al-'Azariyah, 1994.
Ghazali, Majmū' Rasā’il, Beirut: Dar al-Fikr, 1996.
Ghazali, Kimiya' al-Sa‘ādah, Beirut: al-Maktabah al-Sya'biyah, t.th.
Ghazali, al-Qawā‘id al-‘Ashrah, Beirut: al-Maktabah al-Sya'biyah, t.th.
Hallaj, al-Husain ibn Manshur, al-Thawwasin, Paris: t.p., 1913.
Hidayat, Komaruddin dan Muhammad Wahyuni Nafis, Agama Masa Depan Perspektif Filsafat Perenial, Jakarta: Paramadina, 1995.
Hidayat, Komaruddin, Memahami Bahasa Agama Sebuah Kajian Hermeneutik, Jakarta: Paramadina, 1996.
Hujwiri, ‘Ali ‘Utsman, Kasyf al-Mahjub, terj. Suwardjo Muthary dan Abdul Hadi W.M., Bandung: Mizan, 1993.
Iqbal, Muhammad, The Reconstruction of Religious in Islam (Pembangunan Kembali Alam Pikiran Islam), terj. Osman Raliby, Jakarta: Bulan Bintang, 1883.
Izutsu, Toshihiko, Relasi Tuhan dan Manusia, terj. Agus Fahri Husein, Supriyanto Abdullah, dan Amirudin, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1997.
James, William, The Varieties of Religious Experience, terj. Gunawan Admiranto, Bandung: Mizan, 2004.
James, William, The Will to Believe and Human Immortality, New York and Chicago: Bob Corbett, 1987.
James, William, Pragmatism: and Four Essays from The Meaning of Truth, New York: Meridian Books, 1959.
Kalabadzi, ibn Abi Ishaq Muhammad ibn Ibrahim, al-Ta‘āruf li Madhhab Ahl al-Taṣawwuf (Ajaran Kaum Sufi), terj. Rahmani Astuti, Bandung: Mizan, 1995.
Khaja Khan, Khan Sahib, Tasawuf Apa dan Bagaimana, terj. Achmad Nasir Budiman, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1995.
King, Richard, Orientalism and Religion Postcolonial Theory, India and ‘the Mystic East’ (Agama, Orientalisme, dan Poskolonialisme), terj. Agung Prihantoro, Yogyakarta: Qalam, 2001.
Madjid, Nurcholish, et.all, Kontektualisasi Doktrin Islam dalam Sejarah, Jakarta: Paramadina, 1995.
Massignon, Louis, Al-Hallaj Sang Sufi Syahid, terj. Dewi Candraningrum, Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2001.
Masyhur, Kahar, Meninjau Berbagai Ajaran, Jakarta: Kalam Mulia, 1986.
Mubarak, Zaki, at-Tasawwuful Islami fi Adab wa Akhlaq, Jil. II, Mesir: t.p., 1938.
Muhammad, Hasyim, Dialog antara Tasawuf dan Psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002.
Murata, Sachiko, The Tao of Islam, terj. Rahmani Astuti dan M.S. Nasrullah, cet. ke-2, Bandung: Mizan, 1997.
Nasr, Seyyed Hossein, Intelektual Islam Teologi Filsafat dan Gnosis, terj. Suharsono dan Jamaluddin MZ, Yogyakarta: CIIS, 1995.
Nasr, Seyyed Hossein, Knowledge and the Secred (Pengetahuan dan Kesucian), terj. Suharsono, Yoryakarta: Pustaka Pelajar, 1997.
Nasr, Seyyed Hossein, Islamic Art and Spirituality (Spiritualitas dan Seni Islami), terj. Drs. Sutejo, Bandung: Mizan, 1993.
Nata, Abuddin, Metodologi Studi Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001.
Nawawi, Hadari, Hakekat Manusia Menurut Islam, Surabaya: al-Ikhlas, 1993.
Pals, Daniel L., Seven Theories of Religion, terj. Ali Noer Zaman, Yogyakarta: Qalam, 2001.
Sadra, Mulla, Kearifan Puncak, terj. Dr.Ir. Dimitri Mahayana dan Ir. Dedi Djunardi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001
Sagiran, Mukjizat Gerakan Shalat, Jakarta Selatan: Qultummedia, 2007
Schimmel, Annemarie, Dimensi Mistik Dalam Islam, Yogyakarta: Pustaka Firdaus, 2000.
Schoun, Frithjof, Sufism: Veil & Quintenssence (Tasawuf Prosesi Ritual Menyingkap Tabir Mencari Yang Inti), terj. Tri Wahono Budhi Santoso, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2000.
Soedjarwo, Dja’far, al-Janibul Illahi, Aspek Ketuhanan Sebagian dari Rasional Islam, Surabaya: al-Ikhlas, 1993.
Stevenson, Leslie dan David L. Haberman, Ten Theories of Human Nature (Sepuluh Teori Hakekat Manusia), terj. Yudi Santoso dan Saut Pasaribu, Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 2001
Taftazani, Abu al-Wafa’ al-Ghanimi, Sufi dari Zaman ke Zaman, terj. Ahmad Rofi’ Utsmani, Bandung: Pustaka,1985.
Tholuck, Priedrich August Deofidus, Sufisme sive Theosophia Persarum Pantheistica, Berlin: t.p.,1921.
Yazdi, Mehdi Ha’iri, Ilmu Huḍuri, terj. Ahsin Mohammad, Bandung: Mizan, 1992.
Walgito, Bimo, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: Andi, 2002.
Wilcox, Lynn, Sufism and Psychology (Psychosufi), terj. Soffa Ihsan, Jakarta: Pustaka Cendekia Muda, 2007.
Wirawan, Sarlito, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: Bulan Bintang, 1982.