Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun Stevia ( Stevia rebaudiana (Bertoni)) terhadap Daya Terima, Kandungan Gizi, dan Aktifitas Antioksidan Kefir Susu Kambing

Angga Hardiansyah*  -  Program Studi Gizi Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Walisongo Semarang, Indonesia
Hesti Arum Halimah  -  Program Studi Gizi Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Walisongo Semarang, Indonesia
Widiastuti Widiastuti  -  Program Studi Gizi Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Walisongo Semarang, Indonesia

(*) Corresponding Author

The purpose of this study was to determine the effect of adding stevia leaf extract to the acceptability test, nutritional quality content, and antioxidant activity content of goat milk kefir. This research method used an experimental method with a completely randomized design with four treatments and two repetitions. Treat P0, namely 0% control, 5% P1, 10% P2, and 15% P3, with the addition of stevia leaf extract. The modified sample was tested on 30 untrained panelists. Data analysis for organoleptic tests used the Kruskall-Wallis analysis method, and if there were significant differences, it was continued with the Mann-Whitney test. Laboratory test analysis data is used using the independent sample t test analysis method to determine the difference between the selected formula and the control. Acceptability test results on the aspect of preference (overall) showed that the most preferred formula was P3 (15% addition of stevia leaf extract) with an average value of 4.00 (P=0.001). Statistical test results for differences in control formula (P0) and selected formula (P3) on water content (P=0.051), ash content (P=0.301), fat content (P=0.010), protein content (P=0.029), sugar content total (P=0.025) and antioxidant activity (P=0.001). The addition of stevia leaf extract increased the acceptability and antioxidant activity of goat's milk kefir.

 

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan ekstrak daun stevia terhadap daya terima, kandungan gizi, dan aktivitas antioksidan kefir susu kambing. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakukan dan dua kali pengulangan. Perlakukan P0 yaitu 0% kontrol, P1 dengan 5% penambahan ekstrak daun stevia, P2 10% dan P3 15%. Produk diujikan pada 30 panelis tidak terlatih. Hasil organoleptik diuji menggunakan uji Kruskall Wallis dan uji Mann-Whitney. Uji laboratorium menggunakan metode analisis Independent sample t test untuk mengetahui perbedaan antarformula. Hasil uji daya terima pada aspek kesukaan (overall) menunjukkan formula paling disukai yaitu P3 (15% daun stevia ) dengan nilai rata-rata 4,00 (P=0,001). Hasil uji statistik perbedaan formula kontrol (P0) dan formula terpilih (P3) pada kadar air (P=0,051), kadar abu (P=0,301), kadar lemak (P=0,010), kadar protein (P=0,029), kadar gula total (P=0,025) dan aktivitas antioksidan (P=0,001). Penambahan ekstrak daun stevia meningkatkan daya terima dan aktivitas antioksidan kefir susu kambing.

Keywords: kefir; stevia leaf extract; sweetener; acceptability; kefir; ekstrak daun stevia; pemanis; daya terima

  1. Abou, A.E., Abou-Arab, A.A., Abu-Salem, M.F. (2010), “Physico-chemical assessment of natural sweeteners steviosides produced from Stevia rebaudiana bertoni plant”, J of Food Sci, 4 (5), pp. 269–281.
  2. Ahmed, Z., Wang, Y., Ahmad, A., Khan, S.T., Nisa, M., Ahmad, H., Afreen, A. (2013), “Kefir and health: A contemporary perspective”, Critical Reviews in Food Science and Nutrition, 53 (5), pp. 422–434.
  3. Arora, R., Bhojak, N., Joshi, R. (2013), “Comparative aspects of goat and cow milk”, International Journal of Engineering Science Invetion, 2, pp. 7–10.
  4. Askar, S., Sugiarto. (2005), “Uji kimia dan organoleptik sebagai uji mutu yoghurt”, Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian, Bogor.
  5. Chandan, R.C., Kilara, A., Hui, Y.. (2006), Manufacturing Yogurt and Fermented Milks, 1st ed., Balckwell Publishing, UK.
  6. Edi, B., Mardiani, D. (2015), Panduan Budidaya Stevia Sebagai Penghasil Gula Rendah Kalori, edited by Kang Manul, Koperasi NUKITA, Bandung.
  7. Firmansyah, A. (2001), “Terapi probiotik dan prebiotik pada penyakit saluran cerna anak”, Sari Pediatri, 2 (4), pp. 210–214.
  8. Gaweł-Bęben, K., Bujak, T., Nizioł-Łukaszewska, Z., Antosiewicz, B., Jakubczyk, A., Karaś, M., Rybczyńska, K. (2015), “Stevia rebaudiana bert. leaf extracts as a multifunctional source of natural antioxidants”, Molecules, 20 (4), pp. 5468–5486.
  9. Hardiansyah, A. (2020), “Identifikasi nilai gizi dan potensi manfaat kefir susu kambing kaligesing”, Journal of Nutrition College, 9 (3), pp. 208–214.
  10. Harismah, K., Sarisdiyanti, M., Rahmawati, N. F. (2014), “Pembuatan sirup rosela rendah kalori dengan pemanis daun stevia (Stevia rebaudiana Bertoni)”, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
  11. Hastuti, A.M., Rustanti, N. (2014), “Pengaruh penambahan kayu manis terhadap aktivitas antioksidan dan kadar gula total minuman fungsional secang dan daun stevia sebagai alternatif minuman bagi penderita diabetes melitus tipe 2”, Journal of Nutrition College,. 3 (3), pp. 362–369.
  12. Isdianti, F. (2007), Penjernihan Ekstrak Daun Stevia (Stevia Rebaudiana Bertoni) Dengan Ultrafiltrasi Aliran Silang, ITB, Bandung.
  13. Jaya, F. (2019), Dasar Teknologi Hasil Ternak, UB Press, Malang.
  14. Kalpana, M., Anbazhagan, M., Natarajan, V. (2009), “Utilization of liquid medium for rapid micropropagation of Stevia rebaudiana Bertoni”, Journal of Ecobiotechnology, 1 (1), pp. 016–020.
  15. Kinteki, G.A., Rizqiati, H., Hintono, A. (2018), “Pengaruh lama fermentasi kefir susu kambing terhadap mutu hedonik, total bakteri asam laktat (BAL), total khamir dan pH”, Jurnal Tekonologi Pangan, 3 (1), pp. 42–50.
  16. Lemus-Mondaca, R., Vega-Gálvez, A., Zura-Bravo, L., Ah-Hen, K. (2012), “Stevia rebaudiana Bertoni, source of a high-potency natural sweetener: A comprehensive review on the biochemical, nutritional and functional aspects”, Food Chemistry, 132 (3), pp. 1121–1132.
  17. Liutkevicius, A., Sarkinas, A. (2004), “Studies on the growth conditions and composition of kefir grains- as a food and forage biomass”, Veterinarija Ir Zootechnika, 25, pp. 64–70.
  18. Magalhães, K.T., de Melo Pereira, G.V., Campos, C.R., Dragone, G., Schwan, R.F. (2011), “Brazilian kefir: Structure, microbial communities and chemical composition”, Brazilian Journal of Microbiology, 42 (2), pp. 693–702.
  19. Masdeka, P.W. (2018), Kualitas Fisik Dan Organoleptik Kefir Dengan Penggunaan Tepung Daun Stevia (Stevia Rebaudiana Bertoni), Universitas Brawijaya, Malang.
  20. Miguel, da C.P., Gabriela, M., Cardoso, P.G., Magalhães, K.T., Schwan, R.F. (2011), “Profile of microbial communities present in tibico (sugary kefir) grains from different Brazilian States”, World Journal of Microbiology and Biotechnology, 27 (8), pp. 1875–1884.
  21. Mutmainah, Kusmita, L., Martono, Y., Franyoto, Y.D., Wulandari, R.P. Kusumaningrum, T.D. (2019), “Antioxidant activity, phenol and flavonoid content, and formulation cream of Stevia rebaudiana Bert”, Journal of Physics: Conference Series, 1217 (1), p. 12152.
  22. Nielsen, S.S. (2010), Food Analysis, edited by Nielsen, S.S., 4th ed., Springer US, Boston, MA.
  23. Prasetyo, A.D., Rustanti, N. (2017), “Total bakteri asam laktat, aktivitas antioksidan , dan uji penerimaan soyghurt herbal dengan penambahan jahe merah ( zingiber officinale var. rubrum )”, Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya, 3 (1), pp. 18–29.
  24. Pratama, S.E., Probosari, E. (2012), “Pengaruh pemberian kefir susu sapi terhadap kadar kolesterol ldl tikus jantan sprague dawley hiperkolesterolemia”, Journal of Nutrition College, 1 (1), pp. 358–364.
  25. Rismawati, F. (2015), Pengaruh Perbandingan Air dengan Buah Salak dan Konsentrasi Penstabil terhadap Karakteristik Minuman Sari Buah Salak Bongkok (Salacca edulis, Reinw), Unpas, Bandung.
  26. Rohmah, F., Estiasih, T. (2019), “Perubahan karakteristik kefir selama penyimpanan : Kajian pustaka”, Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 6 (3), pp. 30–36.
  27. Sarkar, S. (2007), “Potential of kefir as a dietetic beverage – a review”, British Food Journal, 109 (4), pp. 280–290.
  28. Thomas, J., Glade, M.J. (2010), “Stevia: It‘s not just about calories”, The Open Obesity Journal, 2 (1), pp. 101–109.
  29. Umami, C., Afifah, D.N. (2015), “Pengaruh penambahan ekstrak kayu secang dan ekstrak daun stevia terhadap aktivitas antioksidan dan kadar gula total pada yoghurt sebagai alternatif minuman bagi penderita diabetes melitus tipe 2”, Journal of Nutrition College, 4 (4), pp. 645–651.
  30. Widad, N., Nazaruddin, Handito, D. (2018), Pengaruh Kosentrasi Gula Stevia Terhadap Vitamin c Dan Sensoris Minuman Kombucha Sari Buah Nanas, Universitas Mataram, Mataram.
  31. Widodo, W., Munawaroh, N., Indratiningsih, I. (2015), “Produksi low calorie sweet bio-yoghurt dengan penambahan ekstrak daun stevia (stevia rebaudiana) sebagai pengganti gula”, Jurnal Agritech, 35 (4), p. 464.
  32. Winarti, S. (2010), Makanan Fungsional, 1st ed., Graha Ilmu, Yogyakarta.
  33. Wuryantoro, H., Susanto, W.H. (2014), “Penyusunan standard operating procedures industri rumah tangga pangan pemanis alami instan sari stevia”, Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 2 (3), pp. 76–87.

Open Access Copyright (c) 2022 Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Publisher
Program Studi Gizi Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK)
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Jl. Prof. Hamka KM.2, Semarang, Central Java, Indonesia
Email: nutrisains@walisongo.ac.id

 

apps