Supp. File(s): common.other
Program Studi Gizi
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Universitas Esa Unggul - Indonesia
The current study is aimed at examining the relationship between exposure to fast food promotion, consumption of obesogenic food, and body mass index in early adulthood. This cross-sectional study involved 76 respondents aged 26–35 years. Those with personal mobile phones and social media accounts are included in this study. Exposure to fast food promotion (FFP) was assessed by structured questionnaires, while obesogenic food consumption (OBC) was determined by a semi-quantitative food frequency questionnaire. Body mass index (BMI) was drawn from weight and height measurements. A Spearman analysis was performed to find the correlation. This study found that neither the total score in FFP nor the total grams in OBC were associated with BMI. Interestingly, upon item analysis, one item in OBC (highly salted food) was significantly associated with BMI (r = 0.230, p-value = 0.046). Nutrition and health education specific to the reduction of salty foods should be promoted among young adults to prevent obesity.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara paparan promosi makanan cepat saji, konsumsi makanan obesogenik, dan indeks massa tubuh pada masa dewasa awal. Studi menggunakan rancangan potong lintang yang melibatkan 76 responden berusia 26-35 tahun yang dipilih secara purposive. Mereka yang memiliki ponsel pribadi dan media sosial termasuk dalam penelitian ini. Paparan promosi makanan cepat saji dinilai dengan kuesioner terstruktur yang terdiri dari tujuh item (nomor) pertanyaan tervalidasi sedangkan konsumsi makanan obesogenik ditentukan oleh Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). Indeks massa tubuh (IMT) diambil dari pengukuran berat badan dan tinggi badan. Analisis korelasi Spearman dilakukan untuk menemukan hubungan. Penelitian ini menemukan bahwa baik skor total dalam paparan promosi makanan cepat saji maupun total konsumsi makanan obesogenik tidak terkait dengan IMT. Menariknya, setelah analisis item, satu item dalam perilaku konsumsi makanan obesogenik (konsumsi kudapan asin) secara signifikan dikaitkan dengan IMT (r= 0,230, p-value = 0,046). Pendidikan gizi dan kesehatan terkait pembatasan konsumsi kudapan asin harus dipromosikan di kalangan orang dewasa awal untuk mencegah obesitas.
Supplement Files
Keywords: salty food; BMI; behaviour; obesogenic; kudapan asin; IMT; perilaku; obesogenik