Sering Konsumsi Kudapan Asin Berkaitan dengan Kenaikan Indeks Massa Tubuh Dewasa Muda

Authors

  • Aodrey Amelia Rania Nur Hanifah Program Studi Gizi Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul
  • Dudung Angkasa Program Studi Gizi Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul
  • Yulia Wahyuni Program Studi Gizi Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul
  • Mury Kuswari Program Studi Gizi Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul
  • Harna Harna Program Studi Gizi Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul

DOI:

https://doi.org/10.21580/ns.2023.7.1.15037

Keywords:

salty food, BMI, behaviour, obesogenic, kudapan asin, IMT, perilaku, obesogenik

Abstract

The current study is aimed at examining the relationship between exposure to fast food promotion, consumption of obesogenic food, and body mass index in early adulthood. This cross-sectional study involved 76 respondents aged 26–35 years. Those with personal mobile phones and social media accounts are included in this study. Exposure to fast food promotion (FFP) was assessed by structured questionnaires, while obesogenic food consumption (OBC) was determined by a semi-quantitative food frequency questionnaire. Body mass index (BMI) was drawn from weight and height measurements. A Spearman analysis was performed to find the correlation. This study found that neither the total score in FFP nor the total grams in OBC were associated with BMI. Interestingly, upon item analysis, one item in OBC (highly salted food) was significantly associated with BMI (r = 0.230, p-value = 0.046). Nutrition and health education specific to the reduction of salty foods should be promoted among young adults to prevent obesity.

 

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara paparan promosi makanan cepat saji, konsumsi makanan obesogenik, dan indeks massa tubuh pada masa dewasa awal. Studi menggunakan rancangan potong lintang yang melibatkan 76 responden berusia 26-35 tahun yang dipilih secara purposive. Mereka yang memiliki ponsel pribadi dan media sosial termasuk dalam penelitian ini. Paparan promosi makanan cepat saji dinilai dengan kuesioner terstruktur yang terdiri dari tujuh item (nomor) pertanyaan tervalidasi sedangkan konsumsi makanan obesogenik ditentukan oleh Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). Indeks massa tubuh (IMT) diambil dari pengukuran berat badan dan tinggi badan. Analisis korelasi Spearman dilakukan untuk menemukan hubungan. Penelitian ini menemukan bahwa baik skor total dalam paparan promosi makanan cepat saji maupun total konsumsi makanan obesogenik tidak terkait dengan IMT. Menariknya, setelah analisis item, satu item dalam perilaku konsumsi makanan obesogenik (konsumsi kudapan asin) secara signifikan dikaitkan dengan IMT (r= 0,230, p-value = 0,046). Pendidikan gizi dan kesehatan terkait pembatasan konsumsi kudapan asin harus dipromosikan di kalangan orang dewasa awal untuk mencegah obesitas.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adiba, C., Pradigdo, S.F., Kartasurya, M.I. (2020), “Association between social media exposure to food and beverages with nutrient intake of female adolescents”, Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal), 15 (4), pp. 191–198.

Agustiningsasi, E. (2017), Hubungan Antara Paparan Iklan Makanan Dan Minuman Dengan Perilaku Pemilihan Jajanan Pada Aanak Dengan Status Gizi Lebih Sekolah Dasar Jember LORN01 Patrang Kabupaten Jember, Digital Repository Universitas Jember.

Alifa, A., Sufyan, D.L., Puspita, I.D. (2020), “Hubungan promosi dan pelayanan Go-Food serta perilaku konsumsi pangan obesogenik dengan status gizi lebih remaja”, JURNAL RISET GIZI, 8 (2), pp. 95-100.

Ardin, S.H., Kartini, T.D., Lestari, R.S. (2018), “Hubungan kebiasaan makan fast food dan asupan zat gizi makro dengan status gizi remaja”, Jurnal Media Gizi Pangan, 25, pp. 95–103.

Asosiasi Penyedia Jaringan Internet Indonesia. (2019), “Penetrasi & Profil Perilaku Pengguna Internet Indonesia 2018”, APJII, p. 51.

Depkes. (2009), “Kategori Umur Menurut Depkes RI (2009)”, Departemen Kesehatan RI.

Diguna, E. a. (2015), “Hubungan jumlah dan jenis konsumsi gorengan sebagai kudapan pagi terhadap indeks massa tubuh pada anggota TNI-AD Yonzipur Dayeuhkolot Bandung”, Prosiding Pendidikan Dokter, 1(2), pp. 479-486.

Irvan, S. (2013), “Pengaruh evaluative dimensions of advertising terhadap behavioral intention melalui emotional responses dan perceived value”, Jurnal Manajemen Dan Pemasaran Jasa, 5(6), pp. 133-162.

Kalog, G.L.S., Kasim, F., Anyebuno, B., Tei, S., Kubuga, C.K., Mogre, V., Aryee, P.A. (2022), “Food advertisement influences food decision making and not nutritional status: a study among university students in Ghana”, BMC Nutrition, BioMed Central, 8 (1), pp. 1–10.

Kementerian Kesehatan RI. (2014), Pedoman Gizi Seimbang, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014.

Kementerian Kesehatan RI. (2014), Studi Diet Total : Survei Konsumsi Makanan Individu.

Kementerian Kesehatan RI. (2018), “Laporan Riskesdas 2018”, Laporan Nasional Riskesdas 2018, 53 (9), pp. 154–165.

Koskinen, J., Magnussen, C.G., Sinaiko, A., Woo, J., Urbina, E., Jacobs, D.R., Steinberger, J., et al. (2017), “Childhood Age and associations between childhood metabolic syndrome and adult risk for metabolic syndrome, type 2 diabetes mellitus and carotid intima media thickness: the international childhood cardiovascular cohort consortium”, Journal of the American Heart Association, 6 (8), p. e005632.

Nova, M., Yanti, R. (2017), “ Faktor-faktor yang berhubungan dengan obesitas pada orang dewasa di Kota Padang Panjang”, Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya, 1 (1).

Nurohmi, S., Madfu'ah, N., Naufalina, M. D., Farhana, S. A. H., Riza, M. E.. (2020), “ Rasio lingkar pinggang panggul dan kaitannya dengan kadar kolesterol total pada wanita dewasa”, Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya, 4 (1), pp. 25-38.

Resky, N. A., Haniarti, Usman. (2019), “Hubungan kebiasaan konsumsi makanan cepat saji dan asupan energi dengan kejadian obesitas pada mahasiswa yang tinggal di sekitar Universitas Muhammadiyah Parepare”, Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan, 2 (3). pp. 322-332.

Panjaitan, D., Lesmana, D., Maimunah, M. (2023), “Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Kinerja Perusahaan Pada UMKM Di Palembang”, Jurnal Media Akuntansi (Mediasi), 5 (2), pp. 232–249.

Putri, A.F. (2018), “Pentingnya orang dewasa awal menyelesaikan tugas perkembangannya”, SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling, 3 (2). pp. 35-40.

Safitri, D.E., Rahayu, N.S. (2020), “Determinan status gizi obesitas pada orang dewasa di perkotaan: tinjauan sistematis”, ARKESMAS (Arsip Kesehatan Masyarakat), 5 (1), pp. 1-15.

Sulistyaningrum, E., Hadi, H., Julia, M. (2015), “Persepsi ibu tentang makanan obesogenis sebagai faktor risiko obesitas pada anak sekolah dasar”, Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 11 (4), pp. 150-160.

Ulfa, A. (2018), “Pengaruh Iklan Tv Makanan Cepat Saji Terhadap Obesitas Pada Remaja Di Kecamatan Medan Baru, Repository Universitas Muhammadiyah Surakarta”.

Wardaningrum, C. (2018), “Hubungan antara paparan iklan junk food dan frekuensi konsumsi junk food dengan status gizi lebih pada remaja smp di wilayah kerja Puskesmas Purwosari Kota Surakarta”, 66, pp. 37–39.

Wibowo, Y.K., Mawasti, A., Runtu, J. (2023), “Pengaruh fitur iklan media sosial terhadap niat pembelian melalui keterlibatan merek pada kfc surabaya”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, 12 (1), pp. 27–39.

Widyantara, K.I.., Zuraida, R., Wahyuni, A. (2014), “The relation of fast food eating habits, physical activity and nutrition knowledge with the nutritional status of first year medical student of University of Lampung 2013”, Jurnal Majority, 3 (3), pp. 77–85.

World Health Organization. (2021), “Obesity and overweight”.

Downloads

Additional Files

Published

2023-06-20

Issue

Section

Articles