Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan terhadap Kadar Glukosa pada Nasi Putih
DOI:
https://doi.org/10.21580/ns.2020.4.1.4565Keywords:
Rice, glucose levels, storage temperature, nasi, kadar glukosa, suhu penyimpananAbstract
This study aimed to understand the difference of glucose levels in electrical strored rice i.e. rice cooker and the glucose level of rice stored at room temperature at 0, 6, and 12 hours. This study used a completely randomized design (CRD) with 2 treatment groups (electrical stored rice and room temperature stored rice). Storage time is 0, 6, and 12 hours. Each treatment was conducted with 3 repetitions. The glucose levels were measured using spectrophotometry method. The Kruskal Wallis test was used to analyze the glucose level difference of 2 treatment groups. The glucose level electrical stored rice at 6, and 12 hours storage were 3,31%, and 2,16% consecutively. Whereas the glucose level room temperature stored rice at 6 and 12 hours storage were 2,60% and 2,16% respectively. Bivariate analysis showed that there were significant differences of the glucose levels at 6 hours storage, however there was no significant difference at 12 hours storage. There was a massive decrease of the glucose levels during storage for both of the treatment groups.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kadar glukosa nasi yang disimpan di rice cooker dan nasi yang disimpan pada suhu ruang dengan waktu simpan selama 0, 6, dan 12 jam. Penelitian ini menggunakan desain rancangan acak lengkap (RAL) dengan 2 kelompok perlakuan (nasi yang disimpan di dalam rice cooker dan nasi yang disimpan pada suhu ruang). Variabel waktu penyimpanan adalah 0, 6, dan 12 jam. Masing-masing pengujian dilakukan dengan 3 kali pengulangan. Kadar glukosa diukur menggunakan metode spektrofotometri. Uji Kruskal Wallis digunakan untuk menganalisa perbedaan kadar glukosa nasi yang disimpan di dalam rice cooker dan nasi yang disimpan pada suhu ruang. Kadar glukosa nasi yang disimpan di rice cooker pada penyimpanan selama 6 dan 12 jam yaitu berturut-turut 3,31 %, dan 2,16 %. Sedangkan kadar glukosa nasi yang disimpan pada suhu ruang selama 6 dan 12 jam adalah 2,60 % dan 2,16 %. Analisis bivariat menunjukkan adanya perbedaan kadar glukosa pada nasi yang disimpan di dalam rice cooker dan nasi yang disimpan pada suhu ruang pada penyimpanan selama 6 jam, tetapi tidak ada perbedaan kadar glukosa yang signifikan pada penyimpanan selama 12 jam. Terjadi penurunan kadar glukosa pada nasi selama penyimpanan, baik yang disimpan di dalam rice cooker maupun pada di suhu ruang.
Downloads
References
Adi, A. C. (2016). Ilmu Gizi Teori & Aplikasi (Karbohidrat). Jakarta: EGC.
Arrahman, H. (2018). Uji kandungan karbohidrat pada nasi putih dari beras Cianjur dan Garut yang dimasak dan disimpan menggunakan magic jar. Universitas Pasundan, Bandung.
Copeland, L., Blazek, J., Salman, H., & Tang, M. C. (2009). Form and functionality of starch. Food Hydrocolloids, 23(6), 1527–1534. https://doi.org/10.1016/j.foodhyd.2008.09.016
Diyah, N. W., Ambarwati, A., Warsito, G. M., Niken, G., Heriwiyanti, E. T., Windysari, R., … Purwanto, P. (2016). Evaluasi kandungan glukosa dan indeks glikemik beberapa sumber karbohidrat dalam upaya penggalian pangan ber-indeks glikemik rendah. Jurnal Farmasi Dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, 3(2), 67–73. https://doi.org/10.20473/jfiki.v3i22016.67-73
Ha, A. W., Han, G. J., & Kim, W. K. (2012). Effect of retrograded rice on weight control, gut function, and lipid concentrations in rats. Nutrition Research and Practice, 6(1), 16–20. https://doi.org/10.4162/nrp.2012.6.1.16
Haliza, W., Purwani, E. Y., & Yuliani, S. (2006). Evaluasi kadar pati tahan cerna (PTC) dan nilai indeks glikemik mi sagu (evaluation of enzymatically resistant starch and glycemix index of sago noodle). Jurnal Teknologi Dan Industri Pangan, 17(2), 149–152.
Hardiansyah, A., Hardinsyah, H., & Sukandar, D. (2017). Kesesuaian Konsumsi Pangan Anak Indonesia Dengan Pedoman Gizi Seimbang. Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan Dan Aplikasinya, 1(2), 35. https://doi.org/10.21580/ns.2017.1.2.2452
Hernawan, E. dan Meynali, V. (2016). Analisis karakteristik Fisikokimia Beras Putih, Beras Merah, dan Beras Hitam (Oryza sativa L., Oryza nivara dan Oryza sativa L. indica). Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada, 15(1).
Hódsági, M. (2011). Recent results of investigations of resistant starches Thesis book.
Islamiyah, U., Gonggo, S. T., & Pursitasari, I. D. (2013). Profil kinetika perubahan kadar glukosa pada nasi dalam pemanas. Jurnal Akademika Kimia, 2(3), 160–165.
Juwita, L. (2020). Studi komparasi kadar glukosa pada nasi yang dimasak dengan metode rice cooker dan metode tradisional pada berbagai suhu. Journal of Nursing Care & Biomolecular, 5(1), 25–32. https://doi.org/10.32700/jnc.v5i1.159
Kementrian Pertanian Republik Indonesia. (2019). Optimis produksi beras 2018 ,Kementan pastikan harga beras stabil.
Kustiani, A., Laila, W. (2018). Pengaruh Pemberian Ubi Jalar terhadap terhadap Kadar Gula Darah Mencit Putih Jantan (Mus Musculus) Diabetes Melitus. Nutri-Sains, 2(1).
Listiana, N., Mulyasari, I., & Paundrianagari, M. D. (2015). Hubungan asupan karbohidrat sederhana dan aktivitas fisik dengan kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2 wanita usia 45-55 tahun di kelurahan Gedawang kecamatan Banyumanik kota Semarang. Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 7(13), 129–137.
Luna, P., Herawati, H., Widowati, S., & Prianto, A. B. (2015). Pengaruh kandungan amilosa terhadap karakteristik fisik dan organoleptik nasi instan. Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian, 12(1), 1–10. https://doi.org/10.21082/jpasca.v12n1.2015.1-10
Mukti, K. S. A., Rohmawati, N., & Sulistiyani, S. (2018). Analisis kandungan karbohidrat, glukosa, dan uji daya terima pada nasi bakar, nasi panggang, dan nasi biasa. Jurnal Agroteknologi, 12(1), 90–99. https://doi.org/10.19184/j-agt.v12i1.8333
Nova, M., & Yanti, R. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Obesitas Pada Orang Dewasa Di Kota Padang Panjang. Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan Dan Aplikasinya, 1(1), 12. https://doi.org/10.21580/ns.2017.1.1.1957
Novianti, M., Vanny M. A. Tiwow, V.M.A., Mustapa, K. (2017). Analisis Kadar Glukosa pada Nasi Putih dan Nasi Jagung dengan Menggunakan Metode Spektronik 20. Jurnal Akademika Kimia, 6(2), 107–112.
Nuryani. (2013). Potensi subtitusi beras putih dengan beras merah sebagai makanan pokok untuk perlindungan diabetes melitus. Media Gizi Masyarakat Indonesia, 3(3), 157–168.
Rohman, A., & Soemantri. (2007). Analisis makanan. Yogyakarta: UGM Press.
Sari, D., Sirajuddin, S., & Hendrayati. (2012). Pengaruh lama pemanasan dalam rice cooker terhadap kandungan zat besi (Fe) dan total mikroba nasi putih. Media Gizi Masyarakat Indonesia, 2(1), 22–26.
Situmorang, M., Simanjuntak, E. P., & Silaen, D. (2010). Pengembangan metode analisis spektrofotometry melalui reaksi enzimasi untuk penentuan glukosa di dalam buah-buahan. Jurnal Sains Indonesia, 34(2), 49–54.
Sulistyowati, E. (2016). Ilmu gizi teori & aplikasi (asuhan gizi pada diabetes melitus). Jakarta: EGC.
Sundari, D., Almasyhuri, Lamid, A. (2015). Pengaruh Proses Pemasakan Terhadap Komposisi Zat Gizi Bahan Pangan Sumber Protein. Media Litbangkes, 25(4).
Syahariza, Z. A., Sar, S., Hasjim, J., Tizzotti, M. J., & Gilbert, R. G. (2013). The importance of amylose and amylopectin fine structures for starch digestibility in cooked rice grains. Food Chemistry, 136(2), 742–749. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2012.08.053
Widhyasari, Luh MadeWidhyasari, L. M., Putri, N. L. N. D. D., & Parwati, P. A. (2017). Penentuan kadar karbohidrat pada nasi putih dalam proses pemanasan rice cooker dengan variasi waktu. Bali Medika Jurnal, 4(2), 115–125., Putri, N. L. N. D. D., & Parwati, P. A. (2017). Penentuan kadar karbohidrat pada nasi putih dalam proses pemanasan rice cooker dengan variasi waktu. Bali Medika Jurnal, 4(2), 115–125.
Zhu, L.-J., Liu, Q.-Q., Wilson, J. D., Gu, M.-H., & Shi, Y.-C. (2011). Digestibility and physicochemical properties of rice (Oryza sativa L.) flours and starches differing in amylose content. Carbohydrate Polymers, 86(4), 1751–1759. https://doi.org/10.1016/j.carbpol.2011.07.017
Downloads
Published
Issue
Section
License
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles. Therefore, the author must submit a statement of the Copyright Transfer Agreement.*)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
In line with the license, authors and any users (readers and other researchers) are allowed to Share: copy and redistribute this material in any form or format; Adapt: modify, change, and make derivatives of this material for any interest, including commercial interest, In addition, the material must be given appropriate credit, provided with a link to the license, and indicated if changes were made.
________
*) Authors whose articles are accepted for publication will receive confirmation via email and send a Copyright Transfer Agreement.