Pengaruh Pemberian Nira Siwalan (Borassus flabillifer L) terhadap Kebugaran Atlet Sepak Bola

Muchammad Fajeril Falaach*  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Jember, Indonesia
Farida Wahyu Ningtyias  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Jember, Indonesia
Sulistyani Sulistyani  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Jember, Indonesia

(*) Corresponding Author

This study aims to determine the effect of giving siwalan sap on the fitness of soccer athletes at Aji Santoso International Football Academy (ASIFA) Malang City. This research is a quasi-experimental type with a nonequivalent control group design. This research was conducted at ASIFA Malang City with a total sample of 14 people obtained using purposive sampling. Research variables include the provision of siwalan sap, athlete fitness, and nutritional intake. Data collection using interview, observation, and test techniques. Then, the data was analyzed using editing, coding, tabulating, cleaning techniques, and t- test. Based on the results of the study, it is known from individual factors that most athletes are 16-18 years old, have nutritional status in the normal category, and athletes' nutritional intake is mostly energy deficit. There is an increase in fitness before and after the treatment. There is a difference in the average difference in athlete fitness before and after giving 300 mL siwalan sap (p-value=0.001) and there is no difference in the average difference in athlete fitness before and after giving placebo (p-value=0.579). It can be concluded that there is a significant effect of giving siwalan sap on athlete fitness.

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian nira siwalan terhadap kebugaran atlet sepak bola di Aji Santoso International Football Academy (ASIFA) Kota Malang. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental dengan model nonequivalent control group. Penelitian ini dilakukan di ASIFA Kota Malang dengan jumlah sampel sebanyak 14 orang yang diperoleh menggunakan purposive sampling. Variabel yang digunakan meliputi pemberian nira siwalan, kebugaran atlet, dan asupan gizi. Pengambilan data asupan gizi menggunakan teknik wawancara dengan instrumen kuesioner food recall, kebugaran atlet diambil dengan menggunakan tes kebugaran. Data dianalisis menggunakan teknik editing, coding, tabulating, cleaning, dan uji beda t-test. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui dari faktor individu atlet sebagian besar berusia 16-18 tahun, memiliki status gizi dengan kategori normal, dan mengalami defisit energi. Terdapat peningkatan pada kebugaran sebelum dan sesudah perlakuan. Terdapat perbedaan selisih rata-rata kebugaran sebelum dan sesudah pemberian nira siwalan 300 ml (p-value=0,001) dan tidak terdapat perbedaan selisih rata-rata kebugaran sebelum dan sesudah pemberian plasebo (p-value=0,579). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari pemberian nira siwalan terhadap kebugaran atlet.

Keywords: nutritional intake; adolescent athlete; fitness; palm sap; asupan gizi; atlet remaja; kebugaran; nira siwalan

  1. Alamsyah, D.A.N., Hestiningsih, R., Saraswati, L.D. (2017) ‘Faktor-faktor yang berhubungan dengan kebugaran jasmani pada remaja siswa kelas XI SMK Negeri 11 Semarang’, Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 5(3), pp. 77–86.
  2. Alfitasari (2019) ‘Perbedaan energi, makronutrien, status gizi, dan vo2max antara atlet sepak bola asrama dan non asrama’, Media Gizi Indonesia, 14(1), pp. 14–26.
  3. Amin, N., Susanto, H., Rahfiludin, M.Z. (2017) ‘Pengaruh penambahan maltodekstrin dalam minuman elektrolit terhadap daya tahan jantung-paru atlet sepak bola’, GIZI INDONESIA, 40(2), pp. 79–88.
  4. Aziz, M. (2016) Perbandingan hasil balke test dan multistage fitness test terhadap kebugaran siswa SSO Real Madrid UNY kelompok usia 14 tahun. FIK UNY.
  5. Depkes (2002) Gizi atlet sepak bola. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Gizi Masyarakat.
  6. Dewi, K.I., Wirjatmadi, R.B. (2017) ‘Hubungan kecukupan vitamin C dan zat besi dengan kebugaran jasmani atlet pencak IPSI Lamongan’, Media Gizi Indonesia, 12(2), pp. 134–140.
  7. Giriwijoyo, S. (2007) Ilmu faal olahraga. Bandung: FPOK-UPI.
  8. Hasan, M. (2008) ‘Kesegaran jasmani olahragawan sepak bola pra-pubertas’, Jurnal Iptek Olahraga, 10(3), pp. 97–360.
  9. Heryani, H. (2016) Keutamaan gula aren & strategi pengembangan produk. Banjarmasin: Lambung Mangkurat University Press.
  10. Hidayati, N.L. (2015) Buku ajar asuhan gizi olahraga. Yogyakarta: Rapha Publishing.
  11. Kumairoh, S. (2014) Pengaruh pemberian pisang (Musa pradisiaca) terhadap kelelahan otot anaerob pada atlet sepak takraw. Universitas Diponegoro.
  12. Kundrat, S. (2018) ‘Nutrition for football players’, Gatorade Sports Science Institute (GSSI) [Preprint].
  13. Lemeshow, S. et al. (1990) Adequacy of sample size in health studies. England: World Health Organization.
  14. Ma’ruf, U. (2019) Perbedaan multistage fitness, balke test, dan Harvard test terhadap VO2max pemain sepakbola PS Sinar Mataran. Universitas Negri Yogyakarta.
  15. Mendes, A.P. (2017) ‘Nutritional guidelines for football players’, Injuries and Health Problems in Football, pp. 595–606.
  16. Penggalih, M.H. et al. (2015) ‘Pengaruh pemberian air siwalan (Borassus flabellifer L.) kemasan dan air kelapa (Cocos nucifera L.) kemasan terhadap status hidrasi dengan indikator pemeriksaan darah dan urin pada mahasiswa Universitas Gajah Mada, Yogyakarta’, Gizi Indonesia, 38(2), pp. 125–136.
  17. Prado, W.L. Do et al. (2006) ‘Anthropometric profile and macronutrient intake in professional Brazilian soccer players according to their field positioning’, Rev Bras Med Esporte, 12(2), pp. 52e–55e.
  18. Rachma, F., Zulaekah, S. (2017) ‘Status gizi, asupan cairan dan kebugaran jasmani atlet di Persatuan Bulutangkis Kabupaten Kudus’, Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya, 1(1), pp. 50–57.
  19. Roberts, J.D. et al. (2014) ‘Assessing a commercially available sports drink on exogenous carbohydrate oxidation, fluid delivery and sustained exercise performance’, Journal of the International Society of Sports Nutrition, 11(1), pp. 1–14.
  20. Sharkley, B. (2011) Kebugaran dan kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers.
  21. Sulistyoningsih, H. (2012) Gizi untuk kesehatan ibu dan anak. Graha Ilmu. Jakarta.
  22. Wilda, S. (2009) Gizi olahraga. Padang: Wineka Media.

Open Access Copyright (c) 2022 Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Publisher
Program Studi Gizi Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK)
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Jl. Prof. Hamka KM.2, Semarang, Central Java, Indonesia
Email: nutrisains@walisongo.ac.id

 

apps