Stunting dan Perkembangan Balita Usia 36-59 Bulan di Jakarta dan Papua

Desi Intan Sari  -  Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya, Indonesia
Indah Purnama Sari*  -  Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya, Indonesia

(*) Corresponding Author

Supp. File(s): Research Instrument

This study aims to analyze the relationship between stunting and child development of aged 36-59 months in Jakarta and Papua. This study used secondary data from the 2018 Indonesia Basic Health Survey with a cross-sectional design. The target population was mothers who have toddlers aged 0-59 months in Indonesia. The sample was mothers who have toddlers aged 36-59 months in Jakarta and Papua (335 children in Jakarta and 453 children in Papua). Samples were selected using the multistage random sampling method. This study used the Chi Square Test on bivariate analysis and the Multiple Logistic Regression Test on multivariate analysis with an alpha of 5%. The results showed that there was no significant relationship between stunting and child development in Jakarta (p=0.468). Meanwhile, the results of a study in Papua showed that there was a relationship between stunting and the development of children aged 36-59 months (PR=3.078; 95% CI=1.619-5.852) after controlling for age, sex, mother's education, environmental sanitation, and infectious disease. The recommendations in this study were increasing access to environmental sanitation and health as an effort to prevent stunting and developmental delays in children.

 

Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara stunting dan perkembangan anak usia 36-59 bulan di Jakarta dan Papua. Penelitian ini menggunakan data sekunder Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 dengan desain cross-sectional. Populasi target adalah ibu yang memiliki balita usia 0-59 bulan di Indonesia. Sampel adalah ibu yang memiliki balita usia 36-59 bulan di Jakarta dan Papua dengan jumlah 335 anak di Jakarta dan 453 anak di Papua. Pemilihan sampel dengan teknik multistage random sampling. Penelitian ini menggunakan Uji Chi-Square pada analisis bivariat dan Uji Regresi Logistik Ganda pada analisis multivariat dengan alpha 5%. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara stunting dan perkembangan anak di Jakarta (p=0,468). Sementara itu, hasil penelitian di Papua menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara stunting dan perkembangan anak usia 36-59 bulan (PR=3,078; 95% CI=1,619-5,852). Hal itu didapatkan setelah dikontrol oleh umur, jenis kelamin, pendidikan ibu, sanitasi lingkungan, dan penyakit infeksi. Rekomendasi dalam penelitian ini yakni peningkatan akses sanitasi lingkungan dan kesehatan sebagai upaya pencegahan stunting dan keterlambatan perkembangan pada anak.

Supplement Files

Keywords: Jakarta; Papua; child development; stunting; Jakarta; Papua; perkembangan anak; stunting

  1. Alam, M.A., Richard, S.A., Fahim, S.M., Mahfuz, M., Nahar, B., Das, S., Shrestha, B., et al. (2020), “Impact of early-onset persistent stunting on cognitive development at 5 years of age: results from a multi-country cohort study”, PLoS ONE, PLOS, 15 (1), pp. 1–16.
  2. Badan Pusat Statistik. (2018), Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), Jakarta: Badan Pusat Statistik.
  3. Badriyah, L., Syafiq, A. (2017), “The association between sanitation, hygiene, and stunting in children under two-years (an analysis of Indonesia’s Basic Health Research, 2013)”, Makara Journal of Health Research, 21 (2), pp. 35–41.
  4. Batiro, B., Demissie, T., Halala, Y., Anjulo, A.A. (2017), “Determinants of stunting among children aged 6-59 months at Kindo Didaye Woreda, Wolaita Zone, Southern Ethiopia: Unmatched Case Control Study”, PloS ONE, Public Library of Science, 12 (12), pp. 1–15.
  5. Calista, V.P., Larasati, T.A., Sayekti, W.D. (2021), “Kejadian stunting dengan perkembangan motorik halus pada balita”, Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10 (2), pp. 617–623.
  6. Casale, D., Desmond, C., Richter, L. (2014), “The association between stunting and psychosocial development among preschool children: a study using the south african birth to twenty cohort data”, Child: Care, Health and Development, 40 (6), pp. 900–910.
  7. Ekholuenetale, M., Barrow, A., Ekholuenetale, C.E., Tudeme, G. (2020), “Impact of stunting on early childhood cognitive development in Benin: evidence from demographic and health survey”, Egyptian Pediatric Association Gazette, 68 (31), pp. 1–11.
  8. Evelin, E., Nanang, D. (2010), Panduan Pintar Merawat Bayi Dan Balita, Jakarta: Wahyu Medika.
  9. Fink, G., Rockers, P.C. (2014), “Childhood growth, schooling, and cognitive development: further evidence from the young lives study”, American Journal of Clinical Nutrition, 100 (1), pp. 182–188.
  10. Hairunis, M.N., Salimo, H., Dewi, Y.L.R. (2018), “Hubungan status gizi dan stimulasi tumbuh kembang dengan perkembangan balita”, Sari Pediatri, 20 (3), pp. 146–151.
  11. Hasanah, U., Maria, I.L., Jafar, N., Hardianti, A., Mallongi, A., Syam, A. (2020), “Water, sanitation dan hygiene analysis, and individual factors for stunting among children under two years in Ambon”, Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences, 8 (T2), pp. 22–26.
  12. Hasibuan, A.A. (2018), “Kontribusi lingkungan belajar dan proses pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa di sekolah”, JURNAL TARBIYAH, 25 (2), pp. 1–20.
  13. Hizni, A., Julia, M., Gamayanti, I.L. (2010), “Status stunted dan hubungannya dengan perkembangan anak balita di wilayah pesisir pantai utara Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon”, Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 6 (3), pp. 131–137.
  14. Kemenkes RI. (2021), Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tingkat Nasional, Provinsi, Dan Kabupaten/Kota Tahun 2021, Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
  15. Kemenkes RI. (2016), Pedoman Pelaksaaan Stimulasi, Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak, Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
  16. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2019), Indeks Kualitas Lingkungan Hidup, Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
  17. Koshy, B., Srinivasan, M., Gopalakrishnan, S., Mohan, V.R., Scharf, R., Murray-Kolb, L., John, S., et al. (2022), “Are early childhood stunting and catch-up growth associated with school age cognition? -evidence from an indian birth cohort”, PLoS ONE, 17 (3), pp. 1–14.
  18. Kowalski, A.J., Georgiadis, A., Behrman, J.R., Crookston, B.T., Fernald, L.C.H., Stein, A.D. (2018), “Linear growth through 12 years is weakly but consistently associated with language and math achievement scores at age 12 years in 4 low- or middle-income countries”, Journal of Nutrition, 148 (11), pp. 1852–1859.
  19. Maharani, S.D.S., Wulandari, S.R., Melina, F. (2018), “Hubungan antara kejadian stunting dengan perkembangan pada balita usia 3-5 tahun di Posyandu Kricak Yogyakarta”, Jurnal Ilmiah Kesehatan, 7 (1), pp. 37–46.
  20. Maineny, A., Longulo, O.J., Endang, N. (2022), “Hubungan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting pada balita umur 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Marawola Kabupaten Sigi”, Jurnal Bidan Cerdas, 4 (1), pp. 10–17.
  21. Mustakim, M.R.D., Irawan, R., Irmawati, M., Setyoboedi, B. (2022), “Impact of stunting on development of children between 1-3 years of age”, Ethiop J Health Sci, 32 (3), pp. 569–578.
  22. Novikasari, L., Setiawati, S., Subroto, T. (2021), “Hubungan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting pada anak usia 12-59 bulan”, Jurnal Kebidanan Malahayati, 7 (2), pp. 200–206.
  23. Ntenda, P.A.M., Chuang, Y.-C. (2018), “Analysis of individual-level and community-level effects on childhood undernutrition in Malawi”, Pediatrics & Neonatology, 59 (59), pp. 380–389.
  24. Nugroho, A., Winardi, W. (2018), Indeks Pembangunan Manusia, Jakarta: Badan Pusat Statistik.
  25. Ocansey, M.E., Adu-Afarwuah, S., Kumordzie, S.M., Okronipa, H., Young, R.R., Tamakloe, S.M., Oaks, B.M., et al. (2019), “The Association of early linear growth and haemoglobin concentration with later cognitive, motor, and social–emotional development at preschool age in Ghana”, Maternal & Child Nutrition, 15 (4) e12834, pp. 1–11.
  26. Pantaleon, M.G., Hadi, H., Gamayanti, I.L. (2015), “Stunting Berhubungan dengan perkembangan motorik anak di Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta”, Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia, 3 (1), pp. 10–21.
  27. Qoyyimah, A.U., Hartati, L., Fitriani, S.A. (2020), “Hubungan kejadian stunting dengan perkembangan anak usia 24-59 bulan di Desa Wangen Polanharjo, Klaten”, Jurnal Kebidanan, 12 (01), pp. 66–79.
  28. Ramadhan, K.F., Simanungkalit, S.F., Wahyuningtyas, W. (2019), “Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada remaja di SMP Setia Negara Depok”, Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya, 3 (1), pp. 1–8.
  29. Rohmah, M., Natalia, S., Mufida, R.T., Siwi, R.P.Y. (2022), “Pengaruh riwayat asupan prelakteal dan riwayat penyakit infeksi terhadap kejadian stunting pada anak usia 1-3 tahun di Puskesmas Tangeban Kabupaten Banggai”, Journal for Quality in Women’s Health, 5 (1), pp. 17–26.
  30. Rusdi, P.H.N., Azwita, S.N. (2021), “Hubungan pemberian nutrisi dan sanitasi lingkungan terhadap kejadian stunting pada balita”, Jurnal Human Care, 6 (3), pp. 731–736.
  31. Syahputri, S.R., Anggraini, T.Y.A. (2017), “Gambaran perkembangan balita stunting di Desa Wunung Wilayah Kerja Puskesmas Wonosari I Gunung Kidul Yogyakarta”, Media Ilmu Kesehatan, 6 (3), pp. 232–238.
  32. Syahruddin, A.N., Ningsih, N.A., Menge, F. (2022), “Hubungan kejadian stunting dengan perkembangan anak usia 6-23 bulan”, Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan, 15 (4), pp. 327–332.
  33. UNICEF, WHO, World Bank Group. (2021), Levels and Trends in Child Malnutrition.
  34. Utami, W.P., Najahah, I., Sulianti, A., Faiqah, S. (2021), “Kejadian stunting terhadap perkembangan anak usia 24-59 bulan”, Bima Nursing Journal, 3 (1), pp. 66–74.
  35. Wulandari, E.C., Wijayanti, H.S., Widyastuti, N., Panunggal, B., Ayustaningwarno, F., Syauqy, A. (2021), “Hubungan stunting dengan keterlambatan perkembangan pada anak usia 6-24 bulan”, Journal of Nutrition College, 10 (4), pp. 304–312.
  36. Wulansari, M., Mastuti, N.L.P.H., Indahwati, L. (2021), “Pengaruh stunting terhadap perkembangan motorik halus, motorik kasar, bahasa dan personal sosial pada anak balita usia 2-5 tahun di Desa Madiredo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang”, Journal of Issues in Midwifery, 5 (3), pp. 111–120.
  37. Yadika, A.D.N., Berawi, K.N., Nasution, S.H. (2019), “Pengaruh stunting terhadap perkembangan kognitif dan prestasi belajar”, Majority, 1 (1), pp. 273–282.
  38. Yulnefia, Y., Sutia, M. (2022), “Hubungan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting pada balita usia 24-36 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tambang Kabupaten Kampar”, Jambi Medical Journal, 10 (1), pp. 154–163.

Open Access Copyright (c) 2022 Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Publisher
Program Studi Gizi Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK)
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Jl. Prof. Hamka KM.2, Semarang, Central Java, Indonesia
Email: nutrisains@walisongo.ac.id

 

apps