Unveiling spiritual violence: A critical discourse analysis of the Bidaah series
DOI:
https://doi.org/10.21580/icj.2025.10.2.28345Keywords:
spiritual violence, Bidaah series, critical discourse analysisAbstract
This study examines the construction of spiritual violence in the Malaysian psychological religious drama series Bidaah through Norman Fairclough’s Critical Discourse Analysis (CDA) approach. Within the context of religious societies vulnerable to ideological domination based on religion, the series illustrates how religious discourse is employed as an instrument for legitimizing power and social control. This qualitative study uses purposive sampling to analyze eight selected scenes from five episodes containing dialogues and symbolic representations of religious authority within the fictional group Jihad Ummah. The textual analysis focuses on diction, sentence structure, modality, metaphor, and ideological presupposition to reveal the mechanisms of reproducing symbolic and epistemic violence that silence criticism and affirm the absolute authority of religious figures. The findings show that Bidaah not only represents religious violence narratively but also depicts social practices involving symbolic and structural violence that reflect the realities of religious conflict and polarization in Indonesia and Malaysia. This study contributes to a critical understanding of the relationship between language, power, and ideology in media, while opening space for reflection on repressive and exclusive religious practices in modern society.
*****
Penelitian ini mengkaji konstruksi kekerasan spiritual dalam serial drama religi psikologis Malaysia, Bidaah, melalui pendekatan Analisis Wacana Kritis (AWK) Norman Fairclough. Dalam konteks masyarakat religius yang rentan terhadap dominasi ideologis berbasis agama, serial ini menampilkan bagaimana wacana keagamaan digunakan sebagai instrumen legitimasi kekuasaan dan kontrol sosial. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan purposive sampling, menganalisis delapan adegan terpilih dari lima episode yang memuat dialog dan simbolisasi kekuasaan religius dalam kelompok fiktif Jihad Ummah. Analisis teks difokuskan pada aspek diksi, struktur kalimat, modalitas, metafora, dan presuposisi ideologis untuk mengungkap mekanisme reproduksi kekerasan simbolik dan epistemik yang membungkam kritik dan meneguhkan otoritas absolut figur religius. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serial Bidaah tidak hanya merepresentasikan kekerasan agama dalam bentuk naratif, tetapi juga memaparkan praktik sosial yang melibatkan kekerasan simbolik dan struktural, yang mencerminkan realitas konflik dan polarisasi keagamaan di Indonesia dan Malaysia. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman kritis tentang hubungan antara bahasa, kekuasaan, dan ideologi dalam media, sekaligus membuka ruang refleksi terhadap praktik keberagamaan yang represif dan eksklusif dalam masyarakat modern.
Downloads
References
Abidin, Z. (2024). Analisis isi berita kontroversi pesantren Al Zaytun pada Republika.co.id [Bachelor Thesis, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta]. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/77836.
Adeni, A., & Mudhofi, M. (2022). How to communicate Islam via new media? Some lessons from the Quraish Shihab podcast. INJECT (Interdisciplinary Journal of Communication), 7(2), 127-140. https://doi.org/10.18326/inject.v7i2.%25p.
al-Qaradhawi, D. Y. (2020). Bid’ah dalam agama: Hakikat, sebab, klasifikasi, dan pengaruhnya. Gema Insani.
Apriliyadi, E. K., & Hendrix, T. (2021). Kajian fenomena pandemi covid-19 di Indonesia: Perspektif wacana, pengetahuan dan kekuasaan Foucault. Jurnal Indonesia Maju, 1(1), Article 1.
Ardian, D. (2025). Bidaah terinspirasi dari kisah nyata. Detik. https://www.detik.com/pop/movie/d-7872017/bidaah-terinspirasi-dari-kisah-nyata.
Bernama. (2024). Ajaran ekstrem perangkap individu dengan manipulasi psikologi. Astroawani. https://www.astroawani.com/berita-malaysia/ajaran-ekstrem-perangkap-individu-dengan-manipulasi-psikologi-489194?amp=1.
Citra, P. (2021). 5 orang ini mengaku sebagai imam mahdi, ada yang berakhir dibui 1.075 tahun. Akurat. https://www.akurat.co/dunia/1302286169/5-Orang-Ini-Mengaku-sebagai-Imam-Mahdi-Ada-yang-Berakhir-Dibui-1075-Tahun.
cnnindonesia. (2025). Malaysia bongkar sekte sesat eksploitasi anak terkait global ikhwan. CNN. https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250203182422-106-1194134/malaysia-bongkar-sekte-sesat-eksploitasi-anak-terkait-global-ikhwan.
Djafar, A. M. (2018). (In)toleransi—memahami kebencian & kekerasan atas nama agama. Elex Media Komputindo.
Efendi, H., & Mubayyamah, S. (2023). Analisis wacana kritis fairclough dalam media dan budaya populer. Prenadamedia.
Fairclough, N. (1995). Critical discourse analysis: The critical study of language. Longman.
Fairclough, N. (2023). Critical discourse analysis. In The Routledge handbook of discourse analysis (pp. 11–22). Routledge. https://www.taylorfrancis.com/chapters/edit/10.4324/9781003035244-3/critical-discourse-analysis-norman-fairclough.
Fatih, M. (2023). Ashabul A’raf dalam Perspektif tafsir Indonesia: Studi komparasi tafsir al-Azhar karya Hamka dan tafsir al-Misbah karya M. Quraish Shihab. Progressa: Journal of Islamic Religious Instruction, 7(1), 44–58. https://doi.org/10.32616/pgr.v7.1.438.44-58
Fismatika, V. (2019). Wacana kekuasaan dalam kumpulan cerpen seekor bebek yang mati di pinggir kali karya Puthut EA: Kajian analisis wacana kritis Michel Foucault). Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan, 10(2), Article 2. https://doi.org/10.26594/diglossia.v10i2.1651.
Haryatmoko. (2017). Critical discourse analysis analisis wacana kritis: Landasan teori, metodologi dan penerapan. PT. Rajagrafindo.
Huda, D. (2024). Ketika Mirza Ghulam Ahmad mengaku Imam Mahdi, penjelmaan ‘Isa al-Masih. Jakartamu. https://www.jakartamu.com/ketika-mirza-ghulam-ahmad-mengaku-imam-mahdi-penjelmaan-isa-al-masih-4517.
Inayah, A. U., Safitri, A., Rusliawan, S., Saajidah, N., & Nasehudin, N. (2025). Makna simbolik dan fungsi sosial upacara adat Dayak Losarang dalam konteks sosial budaya masyarakat Indramayu. Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara, 2(3), Article 3.
Irawan, D. (2023). Kekerasan atas nama agama dan solusi konflik membangun perdamaian. Borneo: Journal of Islamic Studies, 3(2), Article 2. https://doi.org/10.37567/borneo.v3i2.1964.
Ishak, M. (2016, April 23). Ayah Pin meninggal dunia malam tadi. Berita Harian. https://www.bharian.com.my/berita/nasional/2016/04/146600/ayah-pin-meninggal-dunia-malam-tadi.
Jalil, A. (2021). Aksi kekerasan atas nama agama. Andragogi, 9(2), 220–234. https://doi.org/10.36052/andragogi.v9i2.251.
Jamaludin, H. (2022). Kekerasan atas nama agama. Jurnal Education and Development, 10(3), 342–344. https://doi.org/10.37081/ed.v10i3.4100.
Khilmiyah, A. (2016). Metode penelitian kualitatif. Samudra Biru.
Kritina, D, Ardi, F, Shera, R., & Purnomo A. (2023). Metode analisis wacana: Kajian media dan kekuasaan. Pustaka Pelajar.
Madnur, M. (2023). Kekerasan dalam agama dan atas nama agama: Fenomena idiologi keagamaan berbasis radikalisme dan terorisme di Indonesia. Lentera, 5(1), 37–48.
Maharani, S., & Bernard, M. (2018). Analisis hubungan resiliensi matematik terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi lingkaran. JPMI: Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif, 1(5), 819–826. https://doi.org/10.22460/jpmi.v1i5.p819-826.
Makin, A. (2016). Challenging Islamic orthodoxy: Accounts of Lia Eden and other prophets in Indonesia. Springer.
Masyhud, M. (2022). Patologi sosio-teologis: Kekerasan atas nama agama. The Sociology of Islam, 5(2), Article 2. https://doi.org/10.15642/jsi.2022.5.2.156-169.
Nadira Hadi, I. (2019). Kekerasan atas nama agama dalam perspektif Islam dan Kristen [Diploma, Universitas Darussalam Gontor]. https://repo.unida.gontor.ac.id/848/.
Nizam, F. (2024, November 19). 20 ajaran sesat dalam pemantauan Jakim, SB. Utusan. https://www.utusan.com.my/nasional/2024/11/20-ajaran-sesat-dalam-pemantauan-jakim-sb/.
Nurhasanah, R. (2020). Intoleransi—memahami kebencian dan kekerasan atas nama agama. Umbara, 5(2), 157–161. https://doi.org/10.24198/umbara.v5i2.31415.
Nurhidayah, I. A., Ramadhani, O., & Mukoyimah. (2025). Sentimen warganet Indonesia di media sosial terhadap serial Bidaah dari Malaysia. El Madani: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi Islam, 6(01), 92–115. https://doi.org/10.53678/5zx6jp19.
Perdana, A. P. (2021). Kekerasan atas nama agama: Prespektif politik. Journal Tapis: Journal Teropong Aspirasi Politik Islam, 17(1), 84–107. https://doi.org/10.24042/tps.v17i1.9197.
Putri, S. S. U., Rosyidin, M., & Alfian, M. F. (2022). Praktik diskursif Amerika Serikat dalam membangun narasi terorisme global: Studi kasus kejahatan oleh Ali Muhammad Brown dan Stephen Craig Paddock. Journal of International Relations Diponegoro, 8(1), Article 1. https://doi.org/10.14710/jirud.v8i1.32891.
Raspati, B. (2025). Faizal Hussein bongkar cerita soal tokoh Walid yang viral di serial Film Bidaah, ngaku lakukan adegan paling menantang. Media Priangan. https://www.mediapriangan.com/entertainment/59214937878/faizal-hussein-bongkar-cerita-soal-tokoh-walid-yang-viral-di-serial-film-bidaah-ngaku-lakukan-adegan-paling-menantang.
Riana, F. (2021, September 9). Kemenag sosialisasi SKB 3 Menteri tentang Ahmadiyah, agar tak ada penyerangan. Tempo. https://www.tempo.co/hukum/kemenag-sosialisasi-skb-3-menteri-tentang-ahmadiyah-agar-tak-ada-penyerangan-475774.
Rusdianasari, A., & Fauzi, A. M. (2021). Konstruksi sosial masyarakat terhadap aliran tarekat Naqsyabandiyah dalam menyikapi perbedaan. Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama Dan Humaniora, 25(2), Article 2. https://doi.org/10.37108/tabuah.v25i2.628.
Saifuddin, S. (2011). Kekerasan atas nama tuhan: Studi kasus kekerasan FPI Yogyakarta. In Right: Jurnal Agama Dan Hak Azazi Manusia, 1(1), Article 1. https://doi.org/10.14421/inright.v1i1.1212.
Santalina, I., & Bahar, E. W. (2024). Pokok-pokok ajaran Ahmadiyah. Media hukum Indonesia (MHI), 2(3). https://doi.org/10.5281/zenodo.12741748.
Sulaiman, A., Supriyantho, S., & Puspitasari, F. F. (2019). Islam dan pembebasan: Elemen-elemen teologis dalam menciptakan transformasi sosial. Nalar: Jurnal Peradaban Dan Pemikiran Islam, 3(2), 112–121. https://doi.org/10.23971/njppi.v3i2.1478.
Syaifullah, A. (2025). Perjalanan kreatif bidaah, tayang di Trans TV 2 Juni. Detik. https://www.detik.com/pop/movie/d-7940469/perjalanan-kreatif-bidaah-tayang-di-trans-tv-2-juni.
tvone news. (2025a). Produser dan penulis naskah drama bidaah di Jakarta. TVOne. https://www.tvonenews.com/lifestyle/trend/327290-produser-dan-penulis-naskah-drama-bidaah-di-jakarta
tvone news. (2025b, April 7). Produser dan penulis naskah drama Bidaah di Jakarta. TVOne. https://www.tvonenews.com/lifestyle/trend/327290-produser-dan-penulis-naskah-drama-bidaah-di-jakarta?page=all#goog_rewarded.
Yuhandra, M. G., Nugraha, T. C., & Lukman, F. (2024). Ideologi Al-Jazeera Arabic dalam wacana pemberitaan visi Saudi Muhammad Bin Salman: Analisis wacana model Fairclough). Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 7(1), 9–24. https://doi.org/10.30872/diglosia.v7i1.808.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Islamic Communication Journal

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles. Therefore, the author must submit a statement of the Copyright Transfer Agreement.*)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
In line with the license, authors and third parties (readers, researchers, and others) are allowed to share and adapt the material only for non-commercial purposes. In addition, the material must be given appropriate credit, provided with a link to the license, and indicated if changes were made. If authors and third parties (readers, researchers, and others) remix, transform or build upon the material, they must distribute their contributions under the same license as the original.
*) Authors whose articles are accepted for publication will receive confirmation via email to send a Copyright Transfer Agreement.






