Communication styles and organizational da’wah practices of the Jama’ah Tabligh in mitigating hate speech

Authors

  • Furqan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, Indonesia
  • Abdullah Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, Indonesia
  • Sahrul Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.21580/icj.2025.10.2.28376

Keywords:

Jama’ah Tabligh, style, organizational communication, hate speech

Abstract

This study examines the communication style of the Jama’ah Tabligh organization in mitigating hate speech within Aceh Besar, Indonesia. The research focuses on their strategies for delivering religious messages, the challenges encountered in implementing their communication approaches, and the broader implications of these practices in reducing hate-motivated expressions in the community. Employing a qualitative method, data were collected through in-depth interviews, participant observation, and document analysis conducted from January to April 2025, involving Jama’ah Tabligh members, community leaders, and local residents who regularly interact with their activities. The findings reveal that Jama’ah Tabligh adopts a da’wah bil hikmah communication style characterized by persuasive, non-confrontational, and example-driven approaches. Messages are conveyed through interpersonal communication rooted in cultural sensitivity, the use of local language, and adherence to Acehnese customs. Core activities such as khuruj (missionary travel), jaulah (house visits), and ta’lim (study gatherings) function not only as religious practices but also as mechanisms for shaping positive community perceptions and raising awareness about the dangers of hate speech. Key challenges include persistent stigma toward Jama’ah Tabligh, limited technological engagement, the prevalence of online hate narratives, and differing religious traditions among local dayah communities. The study recommends strengthened collaboration among religious organizations, local authorities, and customary leaders to formulate more effective communication strategies for countering hate speech in culturally grounded ways.

*****

Penelitian ini mengkaji gaya komunikasi organisasi Jama’ah Tabligh dalam merespons dan mereduksi perilaku hate speech di Aceh Besar, Indonesia. Fokus kajian diarahkan pada strategi penyampaian pesan dakwah, dinamika penerapan gaya komunikasi dalam interaksi sosial, serta efektivitas pendekatan yang digunakan dalam menurunkan potensi ujaran kebencian di tingkat masyarakat. Menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi, penelitian dilakukan sepanjang Januari–April 2025 terhadap anggota Jama’ah Tabligh, tokoh masyarakat, dan warga yang berinteraksi langsung dengan aktivitas dakwah mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jama’ah Tabligh menerapkan gaya komunikasi dakwah bil hikmah yang bersifat persuasif, non-konfrontatif, dan berorientasi pada keteladanan. Pesan disampaikan melalui komunikasi interpersonal yang mengutamakan pendekatan kultural, penggunaan bahasa lokal, serta penghormatan terhadap nilai dan adat Aceh. Aktivitas dakwah seperti khuruj, jaulah, dan ta’lim berperan sebagai medium pembentukan persepsi positif sekaligus sarana penyadaran sosial terhadap bahaya hate speech. Hambatan yang ditemukan meliputi stereotip negatif terhadap Jama’ah Tabligh, keterbatasan teknologi informasi, intensitas ujaran kebencian di media sosial, serta perbedaan tradisi keagamaan dengan sebagian masyarakat dayah. Penelitian merekomendasikan kolaborasi antara organisasi keagamaan, pemerintah daerah, dan tokoh adat dalam membangun strategi komunikasi yang lebih efektif untuk meredam hate speech secara berkelanjutan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adde, E., & Rifa’i, A. (2022). Strategi dakwah kultural di Indonesia. Jurnal Dakwatulislam, 7(1), 1–19.

Adeni, A. (2020). The salafi fundamentalist communication-dakwah paradox: The Case of the Nurul Jam'iyah mosque in Jambi. Jurnal Dakwah Risalah, 31 (1), 48-69. http://dx.doi.org/10.24014/jdr.v31i1.8882.

Agam, M., Saujani, N., Apriansyah, M. A., Khoiroh, A. M., Hikmah, N. N., Ramadhani, N. W., Sisdayanti, T., & Widawati, R. (2024). Kolaborasi iman, Islam, dan ihsan: Menggapai makna hidup yang sesungguhnya. Jurnal Pendidikan dan Ilmu Bahasa, 2(2), 31–37.

Agus, Jamaluddin, & Kusnadi, E. (2020). Metode dakwah dalam mengatasi perilaku menyimpang remaja di Mendahara Ilir. Mauizoh: Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi, 4(1), 103–130. https://doi.org/10.30631/mauizoh.v4i1.32.

Ali, M. K., Ali, A. M., Ali, F. F., Ali, R. I., & Hasanah, A. (2025). Pelestarian Silek Kumango sebagai media dakwah kultural dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan di Minangkabau. Cognoscere: Jurnal Komunikasi dan Media Pendidikan, 3(2), 1–5. https://doi.org/10.61292/cognoscere.267.

Andrezal. (2024). Strategi komunikasi organisasi dalam membangun budaya kerja yang efektif: Studi tim di RWE Digital Agency. Jurnal Ilmu Komunikasi dan Sosial Politik, 2(2), 167–175.

Arifin, Z., Siddiqi, B. A., Hamdun, D., & Rahmi, S. (2021). The impact of the Masturah program on the families of Tablighi Jamaat at Temboro Village in Indonesia. Nazhruna: Jurnal Pendidikan Islam, 4(1), 136–149. https://doi.org/10.31538/nzh.v4i1.1128.

Badriza, K., Wildan, M., & Prabowo, T. T. (2022). Kampung Madinah Temboro as Tablighi Jamaʿat sub-cultural community: A socio-historical study. Karsa: Journal of Social and Islamic Culture, 30(2), 328–363. https://doi.org/10.19105/karsa.v30i2.6438.

Crotty, M. (1998). Foundations of social research: Meaning and perspective in the research process (1st ed.). Routledge. https://doi.org/10.4324/9781003115700.

Ratnaningtyas, E. M., Ramli, Saputra, S. E., Desi, S., Nugroho, B. T. A., Karimuddin, Aminy, M. H., Saputra, N., Khaidir, & Jahja, A. S. (2023). Metodologi penelitian kualitatif. Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.

Gozali, A., & Novriandi, R. (2024). Shalawat dulang sebagai media dakwah kultural di Nagari Saruaso Kabupaten Tanah Datar. Al-Jamahiria: Jurnal Komunikasi dan Dakwah Islam, 2(2), 162–173. https://doi.org/10.30983/al-jamahiria.v2i2.8865.

Hilmi, M. (2022). Strategi komunikasi radio komunitas pendidikan dan dakwah dalam mempertahankan eksistensi di Kota Semarang. Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam, 8(2), 127–145.

Huberman, M., & Miles, M. B. (2002). The qualitative researcher’s companion. SAGE Publications.

Husda, A., Siregar, E. B. A., & Zein, T. (2021). Emotion verbs of “hate” in hate speech through social media. Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA), 4(2), 113–118. https://doi.org/10.32734/lwsa.v4i2.1200.

Pane, I., Syazali, H., Halim, S., Karimuddin, Asrofi, I., Fadlan, M., Kartini, & Saleh, M. (2022). Fiqh mu’amalah kontemporer (M. Ridwan, Ed.). Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.

Kamaruzzaman, K. (2024). Urgensi ulama huda dalam refleksi komunikasi politik di Aceh. Liwaul Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat Islam, 14(1), 14–26. https://doi.org/10.47766/liwauldakwah.v14i1.2755.

Khiyaroh, I. (2024). Media komunikasi dalam perspektif Al-Qur’an: Relevansi tradisi lisan dan teknologi digital dalam dakwah Islam. Al-Furqan: Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, 7(2), 317–332. https://doi.org/10.58518/alfurqon.v7i2.3039.

Latifa, M., Pratama, A. R., Hasan, R. H., Kamal, M., & Zakir, S. (2024). Evaluation of interactive learning through the Quizizz application at MTsN 2 Payakumbuh City. J-PAI: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 10(2), 102–111.

Luthfi, K. M. (2016). Islam Nusantara: Relasi Islam dan budaya lokal. Shahih: Journal of Islamicate Multidisciplinary, 1(1), 1–12. https://doi.org/10.22515/shahih.v1i1.53.

Luthfi, M. (2017). Peran komunikasi dalam organisasi perusahaan. Jurnal Warta, 54(2), 1–13.

Mandiro, A. (2022). Problematika ulama. Jurnal Ilmiah Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf, 7(2), 139–154. https://doi.org/10.53429/spiritualis.v7i2.349.

Marduati, M., & Haniffa, M. A. (2022). Sejarah Aceh: Jejak peradaban Aceh Darussalam hingga kolonial Belanda 1530–1900. Jurnal Adabiya, 24(2), 258. https://doi.org/10.22373/adabiya.v24i2.14794.

Hidayat, M. T. (2022). Pola komunikasi organisasi berbasis digital pada perusahaan nasional dan multinasional selama pandemi Covid-19. Perspektif Komunikasi, 6(2), 231–246.

Muchith, M. S. (2015). Membangun komunikasi edukatif. At-Tabsyir: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam, 3(1), 178. https://doi.org/10.21043/at-tabsyir.v3i1.1657.

Muharudin, E., Pamungkas, O. Y., Sudigdo, A., Mildaeni, I. N., & Septriani, H. (2023). The intertextuality of contemporary Indonesian poetry: Spiritual values in Notonegoro’s perspective. International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding, 10(7), 66–76. https://ijmmu.com/index.php/ijmmu/article/view/4803.

Noor, F. A. (2012). Islam on the move: The Tablighi Jama’at in Southeast Asia. Amsterdam University Press.

Nuraedah, N., & Mutawakkil, M. (2020). The da’wah communication strategy of Jamaah Tabligh in sub-district of Tondo, Palu City. Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies, 14(2), 297–316. https://doi.org/10.15575/idajhs.v14i2.10220.

Nurlaila, N., & Liata, N. (2021). Respon masyarakat terhadap Jamaah Tabligh: Studi kasus Village Jamiatun Ulama, Lam Ilie Teungoh, Aceh Besar. Abrahamic Religions: Jurnal Studi Agama-Agama, 1(1), 55–68. https://doi.org/10.22373/arj.v1i1.9485.

Pabbajah, M., Laila, N. Q., Ponnui, T., Sungkilang, S. A., & Juhansar, J. (2022). Kampung Madinah: The construction of Jamaah Tabligh for the Arabization process in Magetan, East Java. JSW (Jurnal Sosiologi Walisongo), 6(1), 1–12. https://doi.org/10.21580/jsw.2022.6.1.8378.

Pool, F. W. (2021). Within and beyond modernity: Lived experiences and ethical interruptions of the Tablighi Jamaat in West Bengal. Modern Asian Studies, 55(1), 1–39. https://doi.org/10.1017/S0026749X19000180.

Pramesti, M. I. (2023). Analisis gaya komunikasi Ustadz Adi Hidayat dalam berdakwah. Hikmah: Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam, 17(1), 99–116. https://doi.org/10.24952/hik.v17i1.6825.

Rahman, A. (2021). Peran Kerajaan Aceh melawan penjajahan dan menyebarkan Islam di Nusantara pada abad 16–18 M. Salam: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-I, 8(5), 1333–1344. https://doi.org/10.15408/sjsbs.v8i5.21894.

Rintaningrum, R., Makmur, M., Sari, M. E., Munawar, S., Wulandari, S., & Aji, Y. A. (2025). Konseptualisasi strategi komunikasi Islam dalam merespons isu negatif terhadap lembaga pendidikan keislaman di era digital. Jurnal An-Nasyr: Jurnal Dakwah dalam Mata Tinta, 12(1), 15–30.

Riski, M. (2022). Peran Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh dalam menerbitkan Qanun Jinayat dalam sistem hukum tata negara. Jurnal Justisia: Jurnal Ilmu Hukum, Perundang-Undangan dan Pranata Sosial, 7(1), 147. https://doi.org/10.22373/justisia.v7i1.12763.

Ritonga, H. J., Kholil, S., & Yusnadi, Y. (2017). Communication of Islamic civic organization in overcoming the conflict and imaging at North Sumatera (analysis of Muhammadiyah). International Journal on Language, Research and Education Studies, 1(2), 212–225. https://doi.org/10.30575/2017091204.

Safrawali, S., & Rozi, F. (2022). Urgensi prinsip komunikasi Islam dalam pembelajaran agama Islam bagi siswa di sekolah umum. Mukadimah: Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-Ilmu Sosial, 6(2), 211–218. https://doi.org/10.30743/mkd.v6i2.5511.

Sakareeya, B. (2014). Pendekatan dakwah kultural. Jurnal Dakwah Tabligh, 15(2), 209–219.

Sazali, H., Siregar, Y. D., & Putri, I. A. (2020). The impact of Instagram social media on religious behavior of mosque youth in Siumbut Baru Village. Malikussaleh Social and Political Reviews, 1(1), 25–? https://doi.org/10.29103/mspr.v1i1.2905.

Solikah, L. (2013). Perkembangan agama dan budaya Islam di Aceh pada masa Sultan Iskandar Muda (1607–1637). Avatara: Jurnal Pendidikan Sejarah, 1(1), 1–11. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/1100.

Sugiyono. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Susanto, D., & Fajri, A. K. (2025). Jamaah Tabligh: Antara spiritualitas tradisional dan tantangan dakwah kontemporer. Jurnal Alwatzikhoebillah, 11(2), 420–426. https://doi.org/10.37567/alwatzikhoebillah.v11i2.3506.

Udin, J., Ghulam, Z., & Ghofur, A. (2021). Analisis wacana strategi dakwah Sultan Agung Adi Prabu Hanyokrokusumo. Dakwatuna: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam, 7(1), 62. https://doi.org/10.54471/dakwatuna.v7i1.923.

Wardani, S. (2023). Komunikasi organisasi sebagai kunci efektivitas dan produktivitas dalam lingkungan ekonomi modern. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 3(2), 242–247.

Widiastuty, H., & Anwar, K. (2025). Ekoteologi Islam: Prinsip konservasi lingkungan dalam Al-Qur’an dan Hadits serta implikasi kebijakannya. Risalah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, 11(1), 465–480.

Yuliana, R. (2012). Peran komunikasi dalam organisasi. Jurnal STIE Semarang, 4(3), 52–58.

Zamhari, A., & Riadi, A. (2022). Fundamentalist da’wah movement: The study of local Tablighi Jama’ah group and its acceptance in Madura. Al-A’raf: Jurnal Pemikiran Islam dan Filsafat, 19(2), 230–254. https://doi.org/10.22515/ajpif.v19i2.6416.

Downloads

Published

2025-12-24

How to Cite

Furqan, Abdullah, & Sahrul. (2025). Communication styles and organizational da’wah practices of the Jama’ah Tabligh in mitigating hate speech. Islamic Communication Journal, 10(2), 373–396. https://doi.org/10.21580/icj.2025.10.2.28376

Issue

Section

Articles

Similar Articles

<< < 1 2 3 4 5 6 7 8 9 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.