PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM KEBIJAKAN PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA

Rusmadi Rusmadi*  -  Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Indonesia

(*) Corresponding Author
Perubahan iklim menjadi persoalan serius yang dihadapi oleh masya­rakat global saat ini. Persoalan yang muncul tidak hanya menyangkut keberlanjutan lingkungan, tetapi juga sosial, seperti ketidakadilan gender. Penyebanya, karena perubahan iklim dirasakan berbeda dam­pak­nya antara laki-laki dan perempuan. Perempuan dan anak-anak adalah kelompok yang paling rentan pada saat terpapar dampak perubahan iklim. Pada saat yang sama, perempuan tidak memiliki kapasitas adaptasi yang cukup perempuan dalam meng­hadapi ben­cana iklim akibat minimnya akses, control, dan partisipasi dalam kebijakan perubahan iklim. Tulisan ini menyajikan pentingnya pengarusutamaan gender (PUG) dalam kebijakan perubahan iklim. Melalui PUG, dimaksudkan agar perempuan tidak mengalami ke­rentanan lebih akibat kebijakan perubahan iklim yang kurang res­ponsif gender. Pada saat yang sama, juga akan meningkatkan kualitas kebijakan perubahan iklim, baik di tingkat nasional maupun di tingkat lokal. Semakin tinggi level kesadaran gender yang dimiliki, maka semakin tinggi pula kualitas kebijakan perubahan iklim yang di­hasilkan.

Keywords: perubahan iklim; kebijakan; pengarusutamaan gender (PUG)

  1. Alber, G., Gender, “Cities and Climate Change; Thematic Report Prepared for Cities and Climate Change”. Global Report on Human Settlements 2011.
  2. Babugura, A., Gender and Climate Change: South Africa Case Study, Southern Africa: Heinrich Boll Stiftung, 2010.
  3. Climate Justice, “Perempuan dan Jejak Perubahan Iklim”, edisi Januari 2011. Jakarta: Forum Masyarakat Sipil untuk Keadilan, 2011.
  4. Dunn, L., (ed), “Gender, Climate Change and Disaster Risk Management”, Working Paper Series Number 7, Institute of Gender and Development Studies Mona Unit, The University of the West Indies dan Friedrich Ebert Stiftung Jamaica and the Eastern Caribbean, 2013.
  5. Emiyanti, S., “Pengarusutamaan Gender sebagai Setrategi Mutakhir Gerakan Perempuan’. Jurnal Antropologi Sosial Budaya ETNOVISI, Vol. 1, No. 2. Oktober 2015.
  6. Fakih, M., Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.
  7. Mainlay, J., Su F. T., “Mainstreaming Gender and Climate Change in Nepal”, London: IIED Climate Change Working Paper (2), 2012,
  8. Majalah Perempuan Bergerak, “Perempuan Menjadi Korban Perubahan Iklim,” Edisi II April - Juni 2012.
  9. Marzuki, A.G., Gender dalam Perpektif Kesetaraan dan Keadilan, Jurnal Musawa, Vol. 3, No. 2, 2011.
  10. Masika, R (ed), Gender, Development, and Climate Change, UK: Oxfam GB, 2002.
  11. Nellemann, C., Verma, R., and Hislop, L. (eds), “Women at the Frontline of Climate Change: Gender Risks and Hopes. A Rapid Response Assessment. United Nations Environment Programme,” GRID-Arendal, 2011.
  12. Nelson, V., Gender, Generations, Social Protection & Climate Change; A Thematic Review, London, UK: Overseas Development Institute, 2011.
  13. Osagi. “Important Concepts Underlying Gender Mainstreaming”, 2001, dalam www.un.org/womenwatch/osagi/pdf/factsheet2.pdf (Diakses pada 22 Oktober 2012).
  14. Puspitawati, H., Gender dan Keluarga; Konsep dan Realitas di Indonesia, Bogor: PIPB Press, 2013.
  15. Rahman, Md. S., “Climate Change, Disaster and Gender Vulnerability: A Study on Two Divisions of Bangladesh”, American Journal of Human Ecology Vol. 2, No. 2, 2013.
  16. Reeves, H. dan Baden, S., Gender and Development: Concepts and Definitions. UK: BRIDGE (Development-Gender), Institute of Development Studies University of Sussex, 2000.
  17. Rochmayanto, Y., dan Kurniasih, P., “Peranan Gender dalam Adaptasi Perubahan Iklim pada Ekosistem Pegunungan di Kabupaten Solok Sumatera Barat”, Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, Vol. 10 No. 3, Desember 2013.
  18. Rodenberg, B., “Climate Change Adaptation from A Gender Perspective; A Cross-cuting Analysis of Development Policy Instrument, DIE Research Project Climate Change and Development”, Deutsches Institut fur Entwicklungspolitik dan German Development Institute, 2009.
  19. Saragih, M., “Perempuan Membaca Iklim”, Majalah Perempuan Bergerak, Jakarta, Edisi II, April - Juni 2012.
  20. Tickamyer, A. R., Kusujiarti, S., Wornell, E. J., “Gender Justice, Climate Change, and Sustainable Development in Indonesia”, Globalization, Development and Security in Asia, Vol-IV, 2013.
  21. UN WomenWatch, “Women, Gender Equality and Climate Change”, 2009.
  22. United Nations HABITAT, “Cities and Climate Change; Global Report on Human Settlements 2011”, United Nations Human Settlements Programme, London: Earthscan Publishing, 2011.
  23. Wong. S., Climate Change and Sustainable Technology: Re-linking Poverty, Gender, and Governance. Gender & Development Journal Vol. 17, No. 1. , 2009.
  24. Wulansari, A., Andrea, S., Isabel, P., Risa, M., Peningkatan Kapasitas Adaptif; Aspek Gender dalam Adaptasi Perubahan Iklim bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Kota Semarang, Indonesian-German Program – Policy Advice for Climate Change and Environment (PAKLIM-GIZ), 2011.

Publisher:
Center for Gender and Child Studies (Pusat Studi Gender dan Anak)
LP2M, Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang.
Central Java, Indonesia


Sawwa Visitor Statistics
 
apps