PERFORMANCE ASSESSMENT SEBAGAI INSTRUMEN PENILAIAN UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPULAN PROSES pada PRAKTIKUM KIMIA DASAR DI TADRIS KIMIA

ervin tri suryandari*  -  Fakultas Saintek UIN Walisongo, Indonesia

(*) Corresponding Author

Penilaian terpadu yang komprehensif dan seimbang antara proses dan hasil belajar tersebut dilaksanakan dalam kerangka Penilaian Berbasis Kelas (PBK). Kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan eksperimen, sehingga metode eksperimen sangat penting diterapkan dalam pembelajaran kimia. Pembelajaran kimia menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggu- naan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah, sehingga performance assessment menjadi sangat penting. Proses penilaian dilaku- kan dengan langkah-langkah: perencanaan penilaian, pengumpulan in- formasi, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar. Se- belum melaksanakan penilaian terhadap proses dan hasil belajar, guru harus membuat perangkat-perangkatnya agar penilaian yang dilakukan sesuai dengan kompetensi yang hendak diuji. Dalam makalah ini dibahas bagaimana mengembangkan instrumen untuk performance assessment se- bagai bentuk penilaian yang berkarakter kimia. Format instrumen dapat disusun dengan bentuk pedoman observasi, daftar cek, atau skala lajuan. Guru juga dapat mengembangkan instrumen performance assessment den- gan rubrik yang lengkap. Meskipun penggunaan rubrik ini relatif menyita waktu, akan tetapi dengan rubrik yang lengkap guru dapat mengungkap kualitas dan profil performance peserta didik. Contoh rubrik yang dapat dikembangkan meliputi kompetensi merangkai alat, menggunakan alat, melakukan eksperimen, mengelola zat sisa, mempresentasikan hasil eks- perimen, dan penilaian terhadap Laporan eksperimen.

Keywords: performance assessment, pembelajaran kimia, penilaian

  1. BSNP. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.
  2. Asmawi Zainul. (2001). Alternative Assessment. Jakarta: PAU untuk Peningkatan Pengembangan Aktivitas Instruksional.
  3. Masnur Muslich. (2007). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konteksual Panduan bagi Pendidik, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah.Jakarta: Bumi Aksara.
  4. Depdiknas. (2003). Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi untuk Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Depdiknas.
  5. Mimin Haryati. (2007). Model dan Teknik Penilaian pada KTSP. Jakarta: GP Press.
  6. Mulyasa, E. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Rosda
  7. Mulyati Arifin. (1994). Pengembangan Program Pengajaran Bidang Studi Kimia. Surabaya: Airlangga University Press.
  8. Sukardjo dan Rr. Lis Permana Sari. (2009). Penilaian Hasil Belajar Kimia. Yogyakarta: FMIPA UNY.
  9. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian :Suatu pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2006
  10. Tresna Sastrawijaya. (1998). Proses Belajar Mengajar Kimia. Jakarta : P2LPTK.
  11. Joesmani, Pengukuran dan Evaluasi Dalam Pengajaran Depdik- bud Dirjen Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan, Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta, 1988.

Open Access Copyright (c) 2016 Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Phenomenon: Jurnal Pendidikan MIPA
Published by Faculty of Science and Technology UIN Walisongo Semarang
Jl Prof. Dr. Hamka Kampus III Ngaliyan Semarang 50185
Phone: +62 815-7502-8676
Website: https://fst.walisongo.ac.id/
Email: phenomenon@walisongo.ac.id

apps