Youth santri communication strategies to reduce uncertainty at the beginning of relationships with the opposite sex

Ihwan Agung Nugroho*  -  Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Indonesia
Kusumajanti Kusumajanti  -  Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Indonesia
Aniek Irawatie  -  Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Indonesia

(*) Corresponding Author

Communication between the opposite sex among Islamic boarding school students is a separate field in Islamic communication because they are governed by strict rules. This study aims to examine the communication strategies used by adolescents who are in Islamic boarding schools to reduce uncertainty at the beginning of their relationship. This study is interesting because santri are basically teenagers like teenagers in general. This study uses a quasi-qualitative method with a phenomenological approach. The research data was obtained through in-depth interviews conducted directly with six informants. The data is then analyzed by Uncertainty Reduction theory. The results of the research show that interpersonal communication is used as a strategy to reduce uncertainty. Interpersonal communication acts as a bridge of information and a means of confirming the correctness of data obtained by informants about the opposite sex, as well as bonding and enhancing closeness in relationships. This research also reveals that the basic reason for young students wanting to have a relationship is because they are curious and need someone to encourage them. This study contributes to the development of a communication strategy based on pesantren morals. The moral of the pesantren itself is one of the bases of the Islamic communication tradition.

***

Komunikasi antar lawan jenis dalam kalangan santri pesantren merupakan bidang tersendiri dalam komunikasi Islam karena mereka diatur oleh aturan pesantren yang ketat. Studi ini bertujuan untuk mengkaji strategi komunikasi yang digunakan oleh para remaja yang berada di dalam pondok pesantren guna mengurangi ketidakpastian pada awal hubungan mereka. Kajian ini menarik karena santri pada dasarnya adalah para remaja sebagaimana remaja pada umumnya.  Studi ini menggunakan metode quasi-kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data penelitian ini diperoleh melalui wawancara mendalam yang dilakukan secara langsung kepada enam informan. Data tersebut kemudian dianalisis dengan teori Pengurangan Ketidakpastian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi antarpribadi digunakan sebagai strategi mengurangi ketidakpastian. Komunikasi antarpribadi berperan sebagai jembatan informasi dan sarana mengkonfirmasi kebenaran data yang diperoleh para informan tentang lawan jenisnya, juga sebagai perekat dan penambah kedekatan dalam hubungan. Studi ini juga mengungkap alasan mendasar santri remaja ingin menjalin hubungan adalah karena rasa ingin tahu dan membutuhkan sosok penyemangat. Kajian ini berkontribusi bagi pengembangan strategi komunikasi yang berbasis pada moral pesantren. Moral pesantren sendiri merupakan salah satu basis tradisi komunikasi Islam.

Keywords: Interpersonal communication; strategy; teenage; uncertainty.

  1. Ansori, A. N. A. (2020, November 22). Lebih dari 80 persen remaja telah berpacaran, potensi kekerasan seksual pun meningkat. Liputan6.Com. https://www.liputan6.com/health/read/4414163/lebih-dari-80-persen-remaja-telah-berpacaran-potensi-kekerasan-seksual-pun-meningkat.
  2. Bungin, H. M. B. (2007). Penelitian kualitatif : Komunikasi, ekonomi, kebijakan publik, dan ilmu sosial lainnya. Kencana.
  3. Creswell, J. W. (2014). Penelitian kualitatif & desain riset memilih di antara lima pendekatan. Pustaka Pelajar.
  4. Devito, J. A. (2011). Komunikasi antar manusia. Karisma Publishing Group.
  5. Diananda, A. (2019). Psikologi remaja dan permasalahannya. Istighna: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam, 1(1), 116–133. https://doi.org/10.33853/istighna.v1i1.20
  6. Febriani, N. W., & Iqbal, F. (2015). Strategi pengurangan ketidakpastian dalam sistem komunikasi interpersonal: Studi fenomenologi pada peserta on the job training program ke Jepang dari PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia periode pemberangkatan tahun 2009-2012). Jurnal Komunikasi Profetik, 8(2), 65-80. Retrieved from https://ejournal.uin-suka.ac.id/isoshum/profetik/article/view/1094
  7. Gibbs, J. L., Ellison, N. B., & Lai, C.-H. (2011). First comes love, then comes Google: An investigation of uncertainty reduction strategies and self-disclosure in online dating. Communication Research, 38(1), 70–100. https://doi.org/10.1177/0093650210377091
  8. Hanani, S. (2017). Komunikasi antarpribadi, teori dan praktik. Ar-Ruzz Media.
  9. Hermawan, E. (2019). Pendidikan pacaran dalam perspektif Islam [Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung]. UIN Campus Repository. http://repository.radenintan.ac.id/5627/
  10. Ishomuddin. (2018). Pengelolaan ketidakpastian dalam komunikasi antar pribadi santri (studi deskriptif kualitatif pada santri di Pondok Pesantren Krapyak Yayasan Ali) Maksum [Undergraduate thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogayakarta]. Campus e-print. http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33464/1/12730005_BAB-I_IV_DAFTAR-PUSTAKA.pdf.
  11. Knobloch, L. K. (2015). Uncertainty reduction theory. The International Encyclopedia of Interpersonal Communication, 1–9. https://doi.org/10.1002/9781118540190.wbeic144
  12. Kurniawati, N. K. (2018). Komunikasi antarpribadi; konsep dan teori dasar. Graha Ilmu
  13. Moleong, L. J. (2010). Metode penelitian kualitatif. Remaja Rosdakarya
  14. Muhammad, H. (2021). Penggunaan media sosial Facebook bagi remaja laki–laki dalam menjalin hubungan pacaran. Translitera: Jurnal Kajian Komunikasi dan Studi Media, 10(1), 129–139. https://doi.org/10.35457/translitera.v10i1.1299
  15. Paramita, P. A. (2019). Pengurangan ketidakpastian pengungkapan perasaan pasangan yang terlibat dalam cyber romantic relationship [Undergraduate Thesis, Universitas Airlangga]. UNAIR Campus Repository. https://repository.unair.ac.id/87178/
  16. Petroliunanda, G., & Christin, M. (2021). Komunikasi antarpribadi sebagai alat untuk pengurangan ketidakpastian anggota komunitas RIOT Bandung. Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(01), 141–149. https://doi.org/10.33633/ja.v4i01.4397
  17. Rahmatullah, A. S., & Purnomo, H. (2020). Kenakalan remaja kaum santri di pesantren (telaah deskriptif-fenomenologis). Ta’allum: Jurnal Pendidikan Islam, 8(2), 222–245. https://doi.org/10.21274/taalum.2020.8.2.222-245
  18. Romadon., Wahyudi, I., & Rohyati, E. (2019). Hubungan antara kontrol diri dengan perilaku melanggar peraturan pada santri pondok pesantren X di Kabupaten Sleman. Jurnal Psikologi, 15(1), 27–33. Retrieved from https://ejournal.up45.ac.id/index.php/psikologi/article/view/597/468
  19. West, R., & Turner, L. H. (2018). Pengantar teori komunikasi : Analisis dan aplikasi. Salemba Humanika
  20. Widara, S. R., Ritonga, H., & Muhammad, H. (2021). Pengaruh peraturan pesantren terhadap kedisiplinan santri pada Pondok Pesantren Tarbiyyatul Islamiyah Al-Ma’arif Talang Bakung Kota Jambi [Undergraduate thesis, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi]. UIN Jambi Campus Repository. http://repository.uinjambi.ac.id/8235/

Open Access Copyright (c) 2022 Islamic Communication Journal
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Islamic Communication Journal
Published by the Department of Islamic Communication and Broadcasting
Faculty of Da'wa and Communication UIN Walisongo Semarang
Jl Prof. Dr. Hamka Kampus III Ngaliyan Semarang 50185
Phone: +62 858-6727-8693 (Admin ICJ)
Website: https://fakdakom.walisongo.ac.id/

ISSN: 2541-5182 (Print)
ISSN: 2615-3580 (Online)


This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License

 
apps