Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang - Indonesia
FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK KESADARAN BERAGAMA ANAK JALANAN
Kesadaran beragama merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan seseorang. Kesadaran beragama anak jalanan merupakan konseptualisasi watak keberagamaan yang dibentuk individu menjadi identitas personalnya. Kesadaran beragama yang berkembang saat ini dapat dipengaruhi banyak faktor, baik bersifat internal maupun eksternal. Anak jalanan dapat mengembangkan kesadaran beragama yang positif jika mampu memunculkan motivasi dan mendapat dukungan. Motivasi spiritual adalah salah satu jenis motivasi yang memiliki kontribusi membangun kesadaran beragama, hal sama diberikan oleh dukungan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kontribusi faktor internal dan eksternal dalam membentuk kesadaran beragama, yaitu aspek motivasional dan dukungan sosial. Aspek motivasional yang biasanya diarahkan pada tema keberagamaan adalah motivasi spiritual, seseorang dengan motivasi spiritual tinggi biasanya cenderung memiliki kesadaran menghadirkan nilai-nilai ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Aspek lain adalah aspek yang bersifat eksternal, biasanya berupa dukungan. Dukungan adalah bentuk perhatian yang diberikan pada seseorang sehingga dirinya merasa diterima lingkungannya. Seseorang dengan dukungan sosial tinggi tentu diyakini juga mampu memunculkan semangat menghadirkan tata nilai sosial yang diyakini benar, salah satunya agama.
Keywords: kesadaran beragama; anak jalanan
- Ahron & Rodgers, Divorced families, New York: W. W. Norton,1987.
- American Psycological Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (4th ed. rev. ). Washington, DC: American Psychiatric Press,1994.
- Baumeister, R. Humility, Egotism, Forgiveness, and the Victim Role. Florida State University, 2001. dari http://www.forgiving.org/researchers/research_ results.asp, diakses Jumat, 5 Januari 2007.
- Biegel,Sale & Schulz, Familily Caregiving in Chronic Illness. Newbury Park, CA: Sage, 1991.
- Biller,H. B, Father and Families Newbury Paternal Factor in Child Development. Westport, CT: Auburn House, 1993.
- Breitman Patti & Connie Hatch, 2000, How to Say Without Feeling Guilty, Erlangga.
- Camara, K. A & Resnick, G, Impact of Divorce, Single Parenting, and Stepparenting on Children,(Hillsdale, NJ:Erlbaum, 1998.
- Carson, J. & Kuipers, E. Stress Management Interventions. In Occupational Stress: Personal and Professional Approaches (ed. S. Hardy, J. Carson & B. Thomas). Cheltenham: Stanley Thornes, 1998.
- Cohen, David, The Development of Play. Second Edition, New York: Routledge, 1993.
- Curran, J. M. Constraints of Pretend Play, Explicit and implicit Rules, 1998.
- Ellen Galinsky dan Judi David, Divorce and Comunication, New York: Garland, 1998.
- Hetherington, E, Anderson R & Hagan, Divorce: Effects of Adolesent, New York: Garland, 1991.
- Hetherington, E, Cox & Cox, Effect of Divorce on Children and Parent, Hillsdale, NJ: Erlbaum, 1982.
- Hommerding, K. E & Kriger, M, Stability and Change in Infant Mother Attachment: A Study of Low-Incame Families, New Orlean, 1993.
- Luskin, F. Nine Steps to Forgiveness. http://www. learningtoforgive. com/steps. htm , diakses Jumat, 5 Januari 2007
- Miller, Kliwer & Burkeman, Effect of Maternal Socialization on Children’s Learning to Cope With Divorce, New Orlean, 1993.
- Sal Severe, Bagaimana bersikap pada anak,agar anak bersikap baik pada kita, Jakarta: Erlangga, 2002.
- Siti Hikmah Anas, “Perceraian dalam Penghayatan Anak,” Bandung: Pikiran Rakyat, 2007.
- Santrock, Adolesence 6, Times Mirror Highr Education1996.
- Santrock,, Life Span Development I, Texas University, 1995.
- Siegler, Ava L. Phd. The Essential Guide to the New Adolescence: How to Raise an Emotionally Healthy Teenager, Plume, 1998.
- Worthington, E. L., Forgiving and Reconciling: Bridges to Wholeness and Hope. Illinois: InterVarsity, 2003.
- Setiawan Imam, “Membangun Pemaafan bagi Anak Korban Perceraian”, Psikologi UNDIP Semarang, Makalah dipresentasikan pada Konferensi Nasional I IPK – HIMPSI: Stress Management dalam Berbagai Setting Kehidupan, Bandung 2-3 Februari 2007.