PERSELINGKUHAN SUAMI TERHADAP ISTRI DAN UPAYA PENANGANANNYA

Kurnia Muhajarah*  -  Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Indonesia

(*) Corresponding Author

Perselingkuhan pada umumnya banyak terjadi pada anggota keluarga yang kurang memiliki kualitas keagamaan yang mantap, lemahnya dasar cinta, komunikasi yang kurang lancar dan harmonis, sikap egois dari masing-masing, emosi yang kurang stabil, dan kurang mampu mem­­buat penyesuaian diri. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa pro­blematika per­selingkuhan suami terhadap istri adalah bahwa perselingkuhan dapat menjadi sumber stres yang luar biasa. Ke­gagalan pasangan untuk saling menyesuaikan diri dan memecahkan masalah-masalah secara efektif dapat memicu konflik yang ber­kepanjangan. Dari keseluruhan proble­matika perselingkuhan, pro­blematika yang paling utama dari perselingkuhan adalah per­ceraian, karena perselingkuhan merupakan salah satu masalah putus­nya perkawinan. Upaya penanganan per­selingkuhan antara lain adalah mengawasi pergaulan suami atau istri, berupaya sekuat tenaga menciptakan suasana rumah tangga yang har­monis, berupaya mem­beri contoh yang baik, membangun ling­kung­­an yang kondusif, me­ningkatkan kualitas nilai-nilai keagama­an, landasan cinta yang kokoh, mewujudkan komunikasi secara transparan dan har­monis, meningkat­kan kekuatan dan ketahanan diri yang dilandasi de­ngan konsep diri dan rasa percaya diri secara mantap, mengembangkan kontak sosial secara baik dan sehat, bergaul dengan orang baik. 

Keywords: perselingkuhan; suami; penanganannya

  1. Akbar, Ali, Merawat Cinta Kasih. Jakarta: Pustaka Antara, 2011.
  2. Amini, Ibrahim, Principles of Marriage Family Ethics, terj. Alwiyah Abdur¬rahman, Bimbingan Islam Untuk Kehidupan Suami Istri, Bandung: al-Bayan, 1999.
  3. Ancok, Djamaludin, dan Fuad Nashori Suroso, Psikologi Islam: Solusi Islam atas Problem-problem Psikologi, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 1994.
  4. Asriana, Widya, “Kecemburuan pada Laki-laki dan Perempuan dalam Menghadapi Perselingkuhan Pasangan Melalui Media Internet”, Jurnal Psikologi. Volume 1 Nomor 1.
  5. Bastian, Anwar, Perselingkuhan sebagai Kenikmatan Menyesatkan. Jurnal Psikologi Perkembangan, Volume 8, No. 2, Juni 2012.
  6. Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002.
  7. Freud, Sigmund, Three Contributions to the Theory of Sex, terj. Apri Dabnarto, Teori Seks, Yogyakarta: Jendela, 2003.
  8. Gerungan, W.A., Psikologi Sosial. Bandung: Eresco, 1991.
  9. Gunarsa, NY. Singgih D., dan Singgih D Gunarsa, Psikologi Keluarga, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1986.
  10. al-Gifari, Abu, Selingkuh Nikmat yang Terlaknat. Bandung: Mujahid, 2012.
  11. al-Hamd, Syekh Muhammad bin Ibrahim, Kesalahan-Kesalahan Suami, Surabaya: Pustaka Progressif, 2004.
  12. Hamid, Zahry, Pokok-Pokok Hukum Perkawinan Islam dan Undang-Undang Perkawinan di Indonesia. Yogyakarta: Bina Cipta, 1978.
  13. Handrianto, Budi dan Nana Mintarti, Seks dalam Islam. Jakarta: Puspa Swara, 1997.
  14. Harahap, Syahrin, Islam Dinamis Menegakkan Nilai-nilai Ajaran al-Qur’an Dalam Kehidupan Modern di Indonesia. Yogyakarta: Tiara Wacana, 1997.
  15. Hawari, Dadang, Marriage Counseling (Konsultasi Perkawinan). Jakarta: Fakultas Kedokteran UI, 2006.
  16. _________, al-Qur'an, Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa. Yogyakarta: Dana Bhakti Primayasa, 1998.
  17. Hedva, Widya. Dampak Perselingkuhan Bagi Pasangan Nikah dan Anak. Jurnal Forum Psikologi. Volume 2 Nomor 3, 1992.
  18. Ibrahim, Syekh Muhammad, Taubat Surga Pertama Anda, Jakarta: Pustaka Imam As-Syafi’i, 2009.
  19. Jazairi, Abu Bakar Jabir, Minhâj al-Muslim, Kairo: Maktabah Dâr al-Turas, 2004.
  20. Jaziri, Abdurrrahmân, Kitab al-Fiqh ‘alâ al-Mazâhib al-Arba’ah. Beirut: Dâr al-Fikr, 1972.
  21. Kasir, Ismâ'îl ibn al-Qurasyî al-Dimasyqî, Tafsîr al-Qur’an al-Azîm., Beirut: Dâr al-Ma’rifah, 1978.
  22. Latipun, Psikologi Konseling. Malang: UMM Press, 2005.
  23. Lubis, Saiful Akhyar, Konseling Islami. Yogyakarta: eLSAQ Press, 2007.
  24. Mappiare, Andi, Pengantar Konseling dan Psikoterapi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002.
  25. Moore, Julia Hartley, Selingkuh dan Fakta-fakta Tersembunyi di Baliknya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005.
  26. Nisbet, Robert, Contemporary Social Problems, New York: Harcourt, Barce and World, 1961.
  27. Pohan, M. Imran, Seks dan Kehidupan Anak. Jakarta: Asri Media Pustaka, 1990.
  28. Qibtiyah, Alimatul, Paradigma Pendidikan Seksualitas Perspektif Islam: Teori dan Praktek. Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2006.
  29. Ramayulis, Pendidikan Islam dalam Rumah Tangga. Jakarta: Kalam Mulia, 1990.
  30. Rusyd, Ibnu, Bidâyah al Mujtahid Wa Nihâyah al Muqtasid. Beirut: Dâr Al-Jiil, 1409 H/1989.
  31. Sabiq, Sayyid, Fiqh al-Sunnah, Kairo: Maktabah Dâr al-Turas, 1970.
  32. Sadarjoen, Sawitri Supardi, Bunga Rampai Kasus Gangguan Seksual. Bandung: Refika Aditama, 2005.
  33. Sarwono, Sarlito Wirawan, Psikologi Remaja, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013.
  34. Satiadarma, Monty P., Menyikapi Perselingkuhan, Jakarta: Pustaka Populer, 2010.
  35. Scult, Duane, Growth Psychology: Models of The Healty Personality. New York: Company International Officers, 1980.
  36. Sudirman, Rahmat, Konstruksi Seksualitas Islam dalam Wacana Sosial, Yogyakarta: Media Presindo, 1999.
  37. Suhendi, Hendi dan Ramdani Wahyu, Pengantar Studi Sosiologi Keluarga, Bandung: Pustaka Setia, 2001.
  38. Sururin. Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004.
  39. Surya, Mohammad, Bina Keluarga. Bandung: Graha Ilmu, 2009.
  40. Utsman ath-Thawill, Ajaran Islam tentang Fenomena Seksual, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000.
  41. Vembriarto, Pathologi Sosial, Yogyakarta: Yayasan Pendidikan Paramita, 1984.
  42. Wiramihardja, Sutardjo A., Pengantar Psikologi Abnormal. Bandung: Refika Aditama, 2005.

Publisher:
Center for Gender and Child Studies (Pusat Studi Gender dan Anak)
LP2M, Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang.
Central Java, Indonesia


Sawwa Visitor Statistics
 
apps