Pascasarjana Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang - Indonesia
GENDER AND POLITICS: Keterlibatan Perempuan dalam Pembangunan Politik
Gender issues are an issue that demands social and cultural construction justice between men and women. In the demands of this construction, the balance of functions, status, and nature of the sexes is expected to be realized. Instead, development is a construction of the changes that take place in society from certain socio-cultural conditions toward something that is considered more valuable. In addition it can also be interpreted as an effort to alleviate backwardness. Therefore, all, gender and development are a reciprocal correlation between one another. The emergence of gender injustice issues or gender discrimination due to social construction process in society. Yet Islam and the Constitution of 45 countries have guaranteed equality of access for women and men. Therefore, enhancing the role of women and men in gendered development as an integral part of national development has significance in the effort to achieve harmonious harmony between men and women or to achieve gender equality and justice in various areas of life and development. The results of this study, trying to reveal gender in development should not be the same role between men and women, there are areas of their own that can be done by men and women.
_________________________________________________________
Isu gender merupakan suatu isu yang menuntut keadilan konstruksi sosial maupun kultural antara kaum laki-laki dengan perempuan. Dalam tuntutan konstruksi ini, keseimbangan fungsi, status, dan hakekat antar jenis kelamin diharapkan dapat direalisasikan. Sebaliknya, pembangunan merupakan suatu konstruksi perubahan yang terjadi di masyarakat dari kondisi sosio-kultural tertentu menuju ke arah sesuatu yang dianggap lebih bernilai. Selain itu dapat juga diartikan sebagai usaha pengentasan keterbelakangan. Oleh karena itu semua, gender dan pembangunan adalah suatu korelasi timbal balik antara satu dengan yang lain. Munculnya isu ketidakadilan gender atau diskriminasi gender akibat adanya proses konstruksi sosial di dalam masyarakat. Padahal Islam dan UUD 45 negara telah menjamin kesetaraan akses perempuan dan laki-laki. Oleh karena itu, peningkatan peranan perempuan dan laki-laki dalam pembangunan yang berwawasan gender sebagai bagian integral dari pembangunan nasional, mempunyai arti penting dalam upaya untuk mewujudkan kemitrasejajaran yang harmonis antara laki-laki dengan perempuan atau mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai bidang kehidupan dan pembangunan. Hasil penelitian ini, berusaha menampakkan gender dalam pembangunan tidak harus sama peran antara laki-laki dan perempuan, ada wilayah-wilayah sendiri yang bisa dilakukan laki-laki dan perempuan.Keywords: gender; social construction; communication; development
- Abdullah, Jihan, “Kesetaraan Gender dalam Islam”, Jurnal Musawwa, Vol. 1 (1), 2009.
- Aisah, Anisa Siti, dkk, “Gender Sebagai Konstruksi Sosial”, diakses Jum’at 10 Juni 2016, dalam http://tangan-malaikat.blogspot.com/2016/06/ makalah- gender-sebagai-konstruksi-sosial.html?m=1.
- Amiruddin, Mariana, “Perempuan dan Partai Politik: Fenomena Kuota 30%”, Jurnal Perempuan untuk Pencerahan dan Kesetaraan, Media Indonesia, Jumat, 8 Maret 2013 dan Senin, 11 Maret 2013.
- Antrobus, P., The Global Women’s Movement, Bangladesh: The University Press, 2004.
- Anonim, “Apa Arti Budaya Patriarki?”, dalam http://id. Answers. yahoo. com/ question/ index? _e_pi_=7%2CPAG_ID10%2C3573569691.
- Anonim, “Perempuan Kenek Bus,” dalam http://remcakram.com.
- Anonim, “Perempuan dan Partai Politik: Fenomena Kuota tanpa Kader”, dalam http://www.jurnalperempuan.org/perempuan-dan-partai-politik-fenomena -kuota-tanpa-kader.html
- Anonim, “30 Persen Keterwakilan Perempuan di Parpol Diharapkan hingga Kabupaten,” diakses Senin, 28 November 2016 21:12 WIB Kompas TV.
- Anonim, “Strategi Komunikasi Pembangunan, dalam http://lalatnasrul. blogspot.co.id/2014/02/strategi-komunikasi-pembangunan.html.
- Azra, Azyumardi, Kajian Tematik al-Qur’an tentang Kemasyarakatan, Bandung: Angkasa, 2008.
- Fadlan, “Islam, Feminisme, dan Konsep Kesetaraan Gender dalam al-Qur’an”, Jurnal Karsa, Vol. 19 (2), 2011.
- Fakih, M., Analisis Gender dan Transformasi Sosial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996.
- Imoh, Grade O, “Aplication of Development Communication in Africa’s Rural Development-Need for A Paradigm Shift,” Global Journal of Arts Humanities and Social Sciences 1, 2013.
- Maharani, Lailakhamsi, “Peningkatan Partisipasi Dan Keterwakilan Perempuan Di Legislatif, dalam http://sumbarprov.go.id/details/news/4948.
- Malau, Waston, “Pengarusutamaan Gender dalam Program Pembangunan”, Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial 6 (2), 2014.
- Munawar, Imam, “Komunikasi Partisipatif dalam Proses Pembangunan Pabrik Semen di Desa Tipar Kidul Ajibarang Banyumas”, dalam makalah Komunikasi Pembangunan, 2017.
- Mosse, Julia Cleves, Gender & Pembangunan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2007.
- Pasaribu, Vera A. R, “Perempuan dan Pembangunan Nasional Indonesia”, dalam karya ilmiah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas HKBP nommensen, Medan, 2009.
- Pipes, Daniel, “Kata Pengantar: Memahami Wanita Pelaku Bom Bunuh Diri”, dalam artikel asli Foreword Understanding Female Suicide Bombers, 2012.
- Purba, Orinton, “Konsep dan Teori Gender”, dalam https://gendernews88. wordpress.com/2010/09/07/konsep-dan-teori-gender/. diakses 9 Agustus 2010.
- Puspitawati, Herien, “Konsep, Teori dan Analisis Gender”, dalam Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia-Institut Pertanian Bogor 2013. http://ikk.fema.ipb.ac.id/v2/images/karyailmiah/gender.pdf
- R., Sinulingga, dalam Jurnal Wawasan, Juni, Volume 12, Nomor 1. Medan: USU 2006.
- Setiawan, Afriandi dkk, Gender dan Pembangunan, diakses 2011, dalam https://arifcintaselvia.wordpress.com/kuliah/teori-pembangunan/gender-dan pembangunan/
- Tim Penerjemah al-Qur’an Depag RI., al-Hidayah (al-Qur’an Tafsir Per Kata Tajwid Kode Angka). Jakarta: PT Kalim, 2010.
- Umar, Nasaruddin, Argumen Kesetaraan Gender Perspektif al-Qur’an, Jakarta: Paramadina, 2001.