STUDI TENTANG KESADARAN BERPIKIR METAKOGNISI MAHASISWA SEMESTER I JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UHO

La Misu*  -  Universitas Halu Oleo Kendari, Indonesia

(*) Corresponding Author

Penelitian ini bertujuan untuk (1) meninjau kesadaran metakognisi mahasiswa Jurusan

Pendidikan Matematika FKIP UHO secara umum, (2) meninjau kesadaran metakognisi

mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika FKIP UHO berdasarkan nilai UN Matematika

di SMA, (3) meninjau kesadaran metakognisi mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika

FKIP UHO berdasarkan asal SMA, dan (4) meninjau kesadaran metakognisi mahasiswa

Jurusan Pendidikan Matematika FKIP UHO berdasarkan jenis kelamin. Kedasaran

metakognisi mahasiswa terdiri atas 4 tingkatan/level yakni level 1 (tacit use), level 2

(aware use), level 3 (strategic use), dan level 4 (reflective use). Berdasarkan hasil

penelitian disimpulkan bahwa: (1) Umumnya (53,9%) Tingkat Kesadaran Metakognisi

mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika FKIP UHO berada pada level 1 (tacit use),

dan sebagian kecil (12,7%) berada pada level 4 (reflective use). (2) Umumnya (55,82%)

mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika FKIP UHO yang memiliki nilai UN

matematika antara 70 sampai 90, dan hanya 13,95% memperoleh nilai UN matematika

90 ke atas. Dari nilai UN matematika mahasiswa yang kurang dari 90, umumnya masih

berada pada level 1 (tacit use), sedangkan nilai UN matematika mahasiswa 90 ke atas

umumnya sudah berada pada level 4 (reflective use). (3) Umumnya (53,97%) mahasiswa

Jurusan Pendidikan Matematika FKIP UHO berdomisili di luar kota. Dan dari mahasiswa

yang berdomisili diluar kota tersebut, umumnya (61,77%) tingkat kesadaran metakognisi

mahasiswa masih berada pada Level 1 (tacit use), dan hanya 2,94% berada pada level 4

(reflective use). Sedangkan mahasiswa yang berdomisili di kota, tingkat kesadaran

metakognisi mahasiswa yang berada pada Level 1 (tacit use) hanya 44,83%), dan pada

level 4 (reflective use) ada 24,14%. Dan (4) Umumnya (63,49%) mahasiswa Jurusan

Pendidikan Matematika FKIP UHO adalah perempuan. Sedangkan tingkat kesadaran

metakognisi mahasiswa antara laki-laki dan perempuan relatif sama.

Keywords: Kesadaran Merakognisi; Mahasiswa Semester I

  1. Anastasia Efklides, 2011, Interactions of Metacognition With Motivation and
  2. Affect in Self-Regulated Learning: The MASRL Model, EDUCATIONAL
  3. PSYCHOLOGIST, 46(1), 6–25, 2011, Copyright Division 15, American
  4. Psychological Association ISSN: 0046-1520.
  5. Anderson, Neil J., 2002, “The Role Of Metacognition in Second Language
  6. Teaching and Learning”. Digest April 2002. Tersedia pada:
  7. http://www.cal.org/ericcll /digest. Diakses pada 11 Februari 2006.
  8. Barbara K. Hofer, 2010, Epistemological Understanding as a Metacognitive
  9. Process: Thinking Aloud During Online Searching, Educational
  10. Psychologist, Version of record first published: 08 Jun 2010.
  11. Biryukov, P. ,2003, Metacognitive Aspect of Solving Combinatorics
  12. Problems. [Online]. http://www.cimt.pymouth.ac.uk/journal/biryukov.pdf
  13. Blakey and Spence, 1990, Developing Metacognition. ERIC Digest. [Online]:
  14. http://www.ericdigest.org/pre-9218/developing.htm. [19 Mar 2010].
  15. Christoph, Noor. 2006, The Role of Metacognitive Skills in Learning to Solve
  16. Problems Deutch: SIKS.
  17. Fitaria Sophianingtyas dan Bambang Sugiarto, 2013, Identifikasi Level Metakognitif
  18. Siswa dalam Memecahkan Masalah Materi Perhitungan Kimia , UNESA Journal of
  19. Chemical EducationVol. 2, No. 1, pp. 21-27 Januari 2013 ISSN: 2252-
  20. Garofalo, J. & Lester, F. K. ,1985, “Metacognition, Cognitive Monitoring,
  21. and Mathematical Performance”. Journal for Research in Mathematics
  22. Education.
  23. Huitt, William G.,1997, Metacognition.[Online]. http://tip.psychology.org/-
  24. meta.html. [17 Maret 2010] Keiichi, Shigematsu. (2000). “Metacognition in
  25. Mathematics Education”.Mathematics Education in Japan. Japan : JSME,
  26. July 2000.
  27. Kamid, 2013, Metakognisi Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika (Studi
  28. Kasus pada Siswa SMP Berdasarkan Gender), Edumatica Volume 03 Nomor
  29. , April 2013, ISSN: 2088-2157.
  30. Kraler, Christian, 1995, Strategic Teaching and Reading Project Guidebook:
  31. Metacognition, Australia: North Central Regional Educational Laboratory.
  32. La Misu, 2015, Strategi Pengembangan Metakognisi Mahasiswa dalam
  33. Mempelajari Teori Bilangan Berdasarkan Model Pembelajaran Perilaku,
  34. Pendidikan Matematika UMP- Purwokerto, 12 Desember 2015, (Prosiding)
  35. Laurens,Theresia, 2009, Penjenjangan Metakognisi Siswa, Disertasi. Universitas
  36. Negeri Surabaya.
  37. Livingstone, Jennifer A.,1997, “Metacognition: An Overview”
  38. http://www.gse.buffalo.edu/fas/shuell/CEP564/Metacog.html.)
  39. Matlin, M. W., 2003, Cognition. Fifth Edition. Rosewood Drive, Danvers, MA:
  40. John Wiley & Sons, Inc.
  41. Marcel V.J. Veenman, 2004, The relation between intellectual and Metacognitiv
  42. skills from a developmental perspective, Learning and Instruction 14 (2004)
  43. –109.
  44. McIntosh, R. dan Jarret, D. (2000). Teaching Mathematical Problem Solving:
  45. Implementing The Vision. [Online]. Tersedia: http://www.nwrel.org/msec/
  46. images/mpm/pdf/ monograph.pdf [12 Mei 2008].
  47. Mulbar, Usman, 2008, “Metakognisi Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah
  48. Matematika”, Tersedia pada: http//www.usmanmulbar.files. wordpress. com.
  49. Diakses pada 8 Mei 2008.
  50. OLRC News. (2004), “Metacognition” Tersedia pada: http://www.literacy.
  51. kent.edu/ ohioeff/resource.doc.
  52. Papaleontiou, Eleonora. 2008. Metacognition and Theory of Mind, United
  53. Kingdom, Cambridge Schoolar Publishing
  54. Peirce, William, 2003, “Metacognition: Study Strategies, Monitoring, and
  55. Motivation”, http://www.academic.pgcc.edu /wpeirce/MCCCTR /index.html.
  56. Risnanosanti, 2008, Kemampuan Metakognitif siswa dalam Pembelajaran
  57. Matematika, Jurnal Pythagoras, Volume 4 No. 1, Juni 2008.
  58. Ryan A. Hargrove, 2012, Assessing the long-term impact of a metacognitive
  59. approach to creative skill development, Int J Technol Des Educ DOI 10.1007/
  60. s10798-011- 9200-6, _ Springer Science+Business Media B.V. 2012.
  61. Stanley Mohandoss Stephen & Xavier Pradheep Singh, 2010, Learning Grammar
  62. Autonomously through Metacognitive Strategies: An Experiment, Journal of
  63. NELTA Vol. 15 No. 1-2 December 2010.
  64. Slavin R.E., 2011, Psikologi Pendidikan Teori dan Praktek, Edisi kesembilan, PT.
  65. Indeks Jakarta.
  66. Swartz, Robert J. and Perkins, D. N, 1989, Teaching Thinking: Issues and
  67. Approaches. Revised Edition. The Practitioners' Guide to Teaching Thinking
  68. Series.
  69. Utu Rahim dan La Misu, 2015, The Resolution Integral Approach to
  70. Metacognition in Math Education Student of Halu Oleo University ,
  71. International Journal of Education and Research, Edisi Augustus 2015, Vol. 3
  72. no. 8.
  73. Wilson, Jeni dan Clark, David. 2004. Toward the Modelling of Mathematical
  74. Metacognition. Mathematics Education Research Journal, 2004, Vol. 16, No.
  75. , 25-48, University of Melbourne.

Open Access Copyright (c) 2018 Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Phenomenon: Jurnal Pendidikan MIPA
Published by Faculty of Science and Technology UIN Walisongo Semarang
Jl Prof. Dr. Hamka Kampus III Ngaliyan Semarang 50185
Phone: +62 815-7502-8676
Website: https://fst.walisongo.ac.id/
Email: phenomenon@walisongo.ac.id

apps