Madrasah: dari Nizamiyah hingga Pesisiran Jawa

Mahfud Junaedi*  -  UIN Walisongo, Indonesia

(*) Corresponding Author

Growth and development in the Coastal Java madrasah in the early twentieth century until now generally spearheaded by scholars/religious leaders who graduated in Islamic centers in the Middle East. At first they established the boarding school, followed by the establishment of madrasah to the coast of Java
can be regarded as children of a boarding school. The educational institutions have bonding formation of madrasah was first built by  Niz{am al-Mulk in Baghdad in 1057, later known as madrasah  Nizamiyah . This school is an educational institution that aims to teach Fiqh Sunni schools. Institutions of higher education has become one of the eleventh century and became the blueprint for the development of similar madrasah in the Islamic world. Historically, madrasah in Java can not be separated from the Middle East, especially the relationship
Haramayn scholars of al-Azhar and Cairo with the students in Java, Indonesia.

Abstrak


Pertumbuhan dan perkembangan madrasah di Pesisir Jawa pada awal abad ke XX hingga kini, umumnya dipelopori oleh para kiai atau tokoh agama yang menamatkan pendidikan di pusat-pusat Islam tersebut. Pada awalnya mereka mendirikan pondok pesantren, lalu diikuti dengan pendirian madrasah, sehingga
madrasah di pesisir Jawa bisa dikatakan sebagai anak-anak pesantren. Lembaga pendidikan ini memiliki ikatan dengan madrasah pertama kali dibangun oleh Niz{am al-Mulk di Baghdad pada tahun 1057, kemudian dikenal dengan madrasah
Niz{amiyah. Madrasah ini merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan untuk mengajarkan fikih mazhab Sunni. Lembaga pendidikan tinggi ini ada pada abad kesebelas dan menjadi cetak biru bagi pengembangan madrasah-madrasah serupa
di dunia Islam. Secara historis, keberadaan madrasah di Jawa tidak dapat dipisahkan dari hubungan ulama Timur Tengah, khususnya Haramayn dan al- Azhar Kairo dengan para murid di Jawa, Indonesia.

 

Keywords: madrasah, Coastal Java; Madrasah Nizamiyah; scholar;madrasah; pesisir Jawa; madrasah Nizamiyah; ulama.

  1. Amstrong , Karen, On the Bible, (Australia: Allen & Unwin, 2007).
  2. Azra, Azyumardi, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII: Akar Pembaruan Islam Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2004).
  3. Bawani, Imam, Segi-Segi Pendidikan Islam, (Surabaya: Usaha Nasional, 1997).
  4. Barkley, Jonathan, The Transmission of Knowledge in Medieval Cairo, A Social History of Islamic Education, (New Jersey: Princeton University Press, 1992).
  5. Bruinessen, Martin van, “Pesantren dan Tradisi Kitab Kuning Pemelihara dan Kesinambungan Tradisi Pesantren”, dalam Ulumul Qur’an, (vol. III, no. 4 Tahun 1992).
  6. ------, Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat, Tradisi-Tradisi Islam di Indonesia, (Bandung: Mizan, 1995).
  7. Daulay, Haidar Putra, Historisitas dan Eksistensi Pesantren Sekolah dan Madrasah, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2001).
  8. Departemen Agama Republik Indonesia, Sejarah Madrasah: Pertumbuhan, Dinamika, dan Perkembangannya di Indonesia, (Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam Depag Republik Indonesia, 2004).
  9. Dhofier, Zamakhsyari, The Pesantren Tradition; The Role of The Kiai in The Maintenance of Traditional Islam in Java, (Arizona: Program for Southeast Asian Studies, 1999).
  10. ------, Tradisi Pesantren; Studi Tentang Pandangan Hidup Kiai, (Jakarta: LP3ES, 1982).
  11. Dogde, Bayard, Muslim Education in Medieval Times, (Washington: The Middle East Institute, 1962).
  12. Elmer H. Wilds, The Foundations of Modern Education, (New York: Rinehart & Company, 1957).
  13. Hasan Abd al-A’la>, al-Tarbiyah al-Islāmiyah fi> al-Qarn al-Rabi’ al-Hijri, (Cairo: Dār al-Fikr al-‘Ara>bi>, 1978).
  14. Hurgronje , C. Snouck, Mekka in The Latter Part of 19th Century, (Leiden: E.J. Brill, 1970).
  15. Ira M. Lapidus, A History of Islamic Society, (Cambridge: Cambridge University Press, 1988).
  16. John L. Esposito, The Oxford Encyclopaedia of The Modern Islamic World, vol. I. (Oxford: Oxford University Press, 1995).
  17. Joseph S. Szyliowicz, Education and Modernization in The Midle East, (London: Cornell University Press, 1973).
  18. Kong, Yuanzhi, Muslim Tionghoa Cheng Ho: Misteri Perjalanan Muhibah di Nusantara, (Jakarta: Obor, 2005).
  19. Leiser, Gary,”Notes on Madrasah in Medieval Islamic Society”,The Muslim World, (vol. LXXVI/1986).
  20. Lombard, Dennys, Nusa Jawa: Silang Budaya Bagian 2 (Le Carrefour Javanais), terj. Winarsih Partaningrat Arifin, dkk. (Jakarta: Gramedia, 2005).
  21. Maksum, Madrasah, Sejarah dan Perkembangannya, (Jakarta: Logos, 1999)

Open Access Copyright (c) 2016 Nadwa

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 INDEXED BY

Journal Terindex di CrossrefJournal Terindex di LeidenJournal Terindex di MorarefJournal Terindex di Google ScholarJournal Terindex di GarudaJournal Terindex di Base

View My Stats
apps