PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PADA SISWA KELAS VI SLB C1 DHARMA MULIA SEMARANG
Main Article Content
Abstract
Hasil pengamatan sementara yang dilakukan di SLB C1, khususnya pada anak kelas VI SLB C1 Dharma Mulia Semarang, secara umum siswa memiliki kemampuan berhitung penjumlahan dan pengurangan rendah. Kondisi tersebut menggambarkan rendahnya perkembangan rendahnya perkembangan kognitif siswa SLB C1 Dharma Mulia Semarang.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran role playing pada mata pelajaran Matematika yaitu berhitung penjumlahan dan pengurangan.
Kondisi Awal diperoleh ketuntasan klasikal 3/4 x 100% = 75% hanya mencapai 25% yang dapat mencapai ketuntasan atau sebesar 75% belum tuntas. Siklus I diperoleh ketuntasan klasikal yang mampu dicapai siswa 2/4 x 100% = 50%, yaitu sebanyak 50% siswa mencapai ketuntasan, masih menunjukkan nilai lebih rendah dari ketetapan ketuntasan klasikal, yaitu 100%. Siklus II diperoleh ketuntasan klasikal 100% siswa kelas VI SLB C/C1 Dharma Mulia Semarang dapat mencapai ketuntasan. Sehingga penggunaan metode pembelajaran role playing dengan yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SLB C1/C1 Dharma Mulia Semarang pada mata pelajaran Matematika.Downloads
Article Details
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in PHENOMENON.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
References
Blatner, A. (2002). Role Playing in Education. [on line]. Tersedia: http://www.Blatner.com/adam/papers.html. diakses pada 18 Maret 2015
Elliot, John. (2001). Classroom Action Research. Article. http://www.madison.edu diakses pada 25 April 2015.
Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara
Jack, H. (2002). Mental Retardation: Update 2002. Tersedia: http://www.ericdigests.org/2003-4/. Diakses pada 12 september 2015
Kartono, Kartini. (1997). Psikologi Anak. Edisi Revisi. Bandung : Alumni
Mangunsong, dkk. (1998). Psikologi dan Pendidikan Anak Luar Biasa. Jakarta: LPSP3 Universitas Indonesia.
Moeslichatoen. (2004). Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta : PT. Asdi Mahastya
Mulyadi, S,. (2004). Bermain dan Kreativitas (Upaya Mengembangkan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Bermain). Jakarta: Papas Sinar Sinanti
Ruseffendi. (1992). Materi Pokok Matematika 3. Jakarta: Depdikbud.
Skjorten, M. D. (2003). Pendidikan Kebutuhan Khusus Sebuah Pengantar. Bandung: PPS UPI.
Slameto, (2005). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Suparno, P. (2001). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisius.
Wiriaatmadja, Rochiati. (2006). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya