KONTRIBUSI VIRTUAL LABORATORY PADA PEMBELAJARAN GUIDED-INQUIRY MATERI LARUTAN PENYANGGA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
Main Article Content
Abstract
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi aplikasi virtual laboratory pada pembelajaran guided-inquiry terhadap hasil belajar dan Keterampilan Berpikir Kritis (KBK) siswa. Desain penelitian menggunakan pre-test post-test control group design. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Kedungwuni. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIPA tahun ajaran 2018/2019, dengan sampel penelitian yaitu XI MIPA 2 sebagai kelas eksperimen dan XI MIPA 3 sebagai kelas kontrol. kelas eksperimen dilakukan pembelajaran guided-inquiry berbantuan virtual laboratory disertai demonstrasi, kelas kontrol dilakukan pembelajaran dengan guided-inquiry dengan metode demonstrasi. Kedua kelas melakukan eksperimen riil setelah pemberian perlakuan. Metode pengumpulan data melalui tes bentuk two-tier, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata hasil belajar dan KBK kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol dan diperoleh bahwa virtual laboratory pada pembelajaran guided-inquiry berkontribusi terhadap hasil belajar sebesar 14,57% dan kontribusi terhadap keterampilan berpikir kritis sebesar 20,54%.
Kata kunci: Hasil Belajar, Keterampilan Berpikir Kritis, Pembelajaran Guided-Inquiry, Virtual LaboratoryDownloads
Article Details
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in PHENOMENON.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
References
DAFTAR RUJUKAN
Abidin. Y. (2014). Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung: Refika Aditama.
Anisah, E., Martini, S., & Subroto T. (2013). Keefektifan virtual laboratory terhadap hasil belajar siswa materi larutan penyangga dan hidrolisis. Chemistry In Education. 2(1): 1-6.
Așiksoy, G., & Islek, D. (2017). The Impact of the virtual laboratory on students’
attitudes in a general physics laboratory. Internasional Journal of Online and Biomedical Engineering. 13(4): 20-28. doi: 10.3991/ijoe.v13i04.6811.
Brinson, J.R. (2015). Learning outcome achievemen in non-traditional (virtual and remote) versus traditional (hand-on) laboratories: A review of the empirical research. Computers & Education. 87: 218-237. doi: https://doi.org/10.1016/j.compedu.2015.07.003.
Budiarti, S., Nuswowati, M., & Cahyono, E. (2016). Guided inquiry berbantuan e-modul untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Journal of Innovative Science Education. 5(2): 144-151.
Falahudin, I., Wigati, I., & Pujiastuti, A. (2016). Pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran materi pengelolaan lingkungan di SMP Negeri 2 Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin. Jurnal Bioilmi. 2(2): 92-101.
Harrison, T.G., Shallcross, D.E., Heslop,W.J., Eastman J.R., & Baldwin, A.,J. (2009). Transferring best practice from undergraduate practical teaching to secondary schools: The dynamic laboratory manual. Acta Didactica Napocensia. 2(1): 1-8.
Oktavianti, E., & Arief A. (2016). Pengaruh model pembelajaran inkuiri dengan eksperimen virtual Mc Graw Hill pada pokok bahasan hukum newton tentang gravitasi terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 3 Bangkalan. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF). 5(2): 69-71.
Permana, N. A., Widiatmoko, A., & Taufiq, M. (2016). Pengaruh virtual laboratory berbasis flash animation terhadap pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis peserta didik tema optik kelas VIII SMP. Unnes Science Education Journal. 5(3): 1354-1365.
Polly, P., Marcus, N., Maguire, D., Belinson, Z & Velan, G.M. (2014). Evaluation of an adaptive virtual laboratory environment using Western Blotting for diagnosis of disease. BMC Medical Education, 14(2), 1-9. doi: 10.1186/1472-6920-14-222.
Puspendik. 2019. Laporan Hasil Ujian Nasional SMP/ SMA/ SMK Tahun Pelajaran 2018/2019. Tersedia di http://puspendik.kemdikbud.go.id/hasil-un/2019 [diakses 12-08-2019].
Simbolon, D.H., & Sahyar. (2015). Pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis eksperimen riil dan laboratorium virtual terhadap hasil belajar fisika siswa. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 21(3): 299-315.
Steinbach, R. (2002). Successful Lifelong Learning. Alih Bahasa: Kumala Insiwi Suryo. Jakarta: PPM.
Suhada, H. (2017). Model pembelajaran inquiry dan kemampuan berpikir kritis terhadap keterampilan proses sains siswa kelas V pada mate pelajaran IPA. Jurnal Pendidikan Dasar. 8(2): 13-24.
Tatli, Z., & Ayas, A. (2013). Effect of virtual chemistry laboratory on students’ achievement. Journal of Educational Technology and Society. 16(1): 159-170.
Tu ̈ysu ̈z. C. (2010). The effect of the virtual laboratory on students’ achievement and attitude in chemistry. International Online Journal of Educational Sciences. 2(1): 37-53.
Wasitohadi, Sudarsono, F.X., & Zamroni. (2014). Evaluasi implementasi paradigma baru pendidikan pascareformasi pada jenjang SD di kota Salatiga. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi. 2(2): 196-209.
Widyaningrum, R., Sarwanto, & Puguh. (2014). Pengembangan modul berorientasi POE (Predict, Observe, Explain) pada materi pencemaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Jurnal Inkuiri. 3(2): 97-106.