Pengembangan Modul Kimia Socio-Scientific Issues (SSI) Materi Reaksi Reduksi Oksidasi

Sofiana Sofiana*  -  Madrasah Al-Irsyad Gajah Demak, Indonesia
Teguh Wibowo  -  Jurusan Kimia, UIN Walisongo Semarang, Indonesia

(*) Corresponding Author

Penelitian pengembangan ini dilatarbelakangi oleh kesulitan belajar pada materi reaksi reduksi oksidasi yang dialami peserta didik akibat terbatasnya jumlah bahan ajar yang dapat digunakan secara mandiri, kurangnya variasi bahan ajar yang digunakan guru, dan rendahnya motivasi belajar peserta didik karena menganggap mata pelajaran kimia adalah mata pelajaran yang sulit, dan  tidak berkaitan langsung dengan kehidupan, khususnya materi reaksi reduksi oksidasi. Hal ini ditunjukkan oleh adanya 58,9% peserta didik yang menyatakan materi reaksi reduksi oksidasi adalah materi yang sulit. Bahan ajar yang memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar menurut kecepatan masing-masing adalah modul. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan modul yang memuat pembelajaran kontekstual dengan pendekatan socio-scientific issues (SSI). Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan ADDIE (Analyze, Design, Develop, Implement, Evaluate). Subjek penelitian pengembangan ini adalah 9 peserta didik kelas X MIA 2 MA Al-Irsyad Gajah. Hasil penilaian kualitas modul yang dilakukan oleh validator ahli materi diperoleh sebesar 84,60% dengan kategori sangat valid. Penilaian validator ahli media sebesar 91,00% dengan kategori sangat valid, dan respon peserta didik sebesar 80,69%. Sedangkan rata-rata skor untuk uji keterbacaan modul sebesar 68,88% dengan kategori keterbacaan tinggi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa modul yang dikembangkan layak digunakan dan diimplementasikan pada kelas besar.

Keywords: bahan ajar modul, socio-scientific issues (SSI), reaksi reduksi oksidasi, ADDIE

  1. Abidin, N. 2018. Pengembangan Modul Kimia Berbasis Integrasi Islam-Sains pada Materi Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur Kelas X SMA/MA. Skripsi. Semarang: Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang.
  2. Aisyah. 2007. Penerapan Metode Pembelajaran Portofolio dengan Pendekatan Sains, Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat (SETS) pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri 15 Semarang. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
  3. Akbar, S. 2016. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  4. Branch, R.M. 2009. Instructional Design: The ADDIE Approach. Department of Educational Psychology and Instructional Technology University of Georgia: Springer Science Business Media.
  5. Dzaki. 2009. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran CTL, diakses dari laman web www.sekolahdasar.net tanggal 15 Januari 2019.
  6. Erifal. 2010. Pengembangan Modul Pemecahan Masalah pada Pembelajaran Geometri Di SMA. Skripsi. Palembang: FKIP UNSRI.
  7. Fibonacci, A. & Sudarmin. 2014. Development Fun-Chem Learning Materials Integrated Socio-Science Issues to Increase Students Scientific Literacy. International Journal of Science and Research (IJSR), 3 (11), 708-713.
  8. Hidayat, R. 2010. Pembelajaran Kontekstual dengan Strategi REACT dalam Upaya Pengembangan Kemampuan Pemecahan Masalah, Berpikir Kritis, dan Berpikir Kreatif Matematis Mahasiiswa Bidang Bisnis. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
  9. Holbrook, J. 2005. Making Chemistry Teaching Relevant. Paper. Chemical Education International. Vol. 6 No. 1.
  10. Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Gahlia Indonesia.
  11. Iswara, W. dan tim dosen LPTK. 2008. Penulisan Modul. Jakarta: Direktorat Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional.
  12. Jatmika, W. 2007. Tingkat Keterbacaan Wacana Sains dengan Teknik Klos. Jurnal Sosioteknologi, 6 (10): 197-198.
  13. Jumadi. 2003. Pembelajaran Kontekstual dan Implementasinya. Makalah pada Workshop Sosialisasi dan Implementasi Kurikulum 2004 Madrasah Aliyah DIY, Jateng, Kalsel di FMIPA UNY Tahun 2003.
  14. Lindahl, B. dkk. 2011. Socio-scientific Issues – A Way to Improve Students Interest And Learning?. US-China Education Review. B 3 (2011): 342-347.
  15. Muslich, Mansur. 2009. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakart: Bumi Aksara.
  16. Poedjiadi, Anna. 2005. Sains Teknologi Masyarakat: Model Pembelajaran Kontekstual Bermuatan Nilai. Bandung: Remaja Rosdakkarya
  17. Pratiwi, Y.N., S. Rahayu, F. Fajaroh. 2016. Socioscientific Issues (SSI) In Reaction Rates Effect On The Critical Thinking Skills Of High School Students. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. 5(2): 164-170.
  18. Putri, Dwi Susanti. 2016. Pengembangan Modul Beroirentasi Unity of Sciences dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning pada Materi Termokimia. Skripsi. Semarang: Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang.
  19. Reguli, J. 2016. Controversial Socio-scientific Issues in Chemistry Teachers’ Education. Paper, Slovakia: Department of Chemistry, Faculty of Education Trnava University.
  20. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada media.
  21. Sastromiharjo, A. 2008. Media dan Sumber Pembelajaran. Prosiding. Disampaikan Pada Pendidikan Dan Pelatihan Profesi Guru Sekolah Menengah Pertama. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
  22. Sugiyanto. 2008. Modul PLPG (Model-Model Pembelajaran Inovatif). Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13
  23. Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
  24. Susilana, R., Cepi R. 2008. Media Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima.
  25. Syamsudin, A.M. 2005. Psikologi Kependidikan: Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung: Remaja Rosda Karya.
  26. Widia, R., J. Ratnasari, Suhendar. 2018. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Socioscientific Issues Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik. Jurnal Pelita Pendidikan. Vol. 6 No. 1: 125.
  27. Widoyoko, E.P. 2010. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  28. Widoyoko, E.P. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  29. Winataputra, Udin S. 2001. Strategi Belajar Mengajar IPA. Jakarta: Universitas Terbuka dalam https://www.wawasanpendidikan.com diakses tanggal 25 januari 2019 pukul 11:27 WIB.
  30. Wisudawati, A.W., Eka S. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi Aksara.
  31. Zeidler, D.L. dkk, 2005. BeyondSTS: A Research-Based Framework for Socioscientific Issues Education. Diunduh di https://onlinelibrary.wiley.com/ tanggal 9 Oktober 2017.
  32. Zubaidah, S. 2016. Keterampilan Abad Ke-21: Keterampilan yang Diajarkan Melalui Pembelajaran. Paper. Malang: Universitas Negeri Malang.

Open Access Copyright (c) 2019 Journal of Educational Chemistry (JEC)
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Journal of Educational Chemistry (JEC)
Published by Chemistry Education Department of Science and Technology Faculty, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Indonesia
Jl Prof. Dr. Hamka Km. 01 Kampus III Ngaliyan Semarang 50185
Phone: 6285640307383
Website: http://fst.walisongo.ac.id/
Email: jec@walisongo.ac.id

ISSN: 2715-3029 (Print)
ISSN: 2685-4880 (Online)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License

Get a feed by atom here, RRS2 here and OAI Links here

 
apps