Islamic Education in Supporting De-radicalization: A Review of Islamic Education in Pondok Pesantren

Main Article Content

Tiyas Nur Haryani
Muhammad Ikhsanul Amin
Nur Hidayatul Arifah
Arina Mardhiyana Husna

Abstract

This article present of the result of research about pondok pesantren (Islamic religious boarding school) education in confronting radicalism, focusing in researching the efforts of Pondok Pesantren Darusy Syuhadah in confronting radicalism. Collecting qualitative data through observation, documentation, and purposively sampled interviews. The result shows that pesantrens have a significant role in overcoming radicalism through its management of education model and curricula. Pondok Pesantren Darusy Syuhadah with Salaf education model build teaching and education to create generation of da’i (Islamic missionaries) and teachers of Islamic religion, so the curriculum prioritizes politeness and away from radicalism.

 

Abstrak

Artikel ini mempresentasikan hasil penelitian tentang pendidikan pondok pesantren dalam menghadapi radikalisme, memfokuskan pada upaya yang dilakukan pesantren Salaf di Pondok Pesantren Darusy Syuhadah dalam menghadapi radikalisme. Data kualitatif dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara purposive sampeling. Hasilnya menunjukkan bahwa pesantren memiliki peran yang signifikan dalam mengatasi radikalisme melalui pengelolaan model pendidikan dan kurikulumnya. Pondok Pesantren Darusy Syuhadah dengan model pendidikan Salaf membangun pengajaran dan pendidikan untuk menciptakan generasi da'i dan guru agama Islam, sehingga kurikulumnya mengutamakan kesantunan dan jauh dari radikalisme.

 

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

Abdullah, Amin M. Pendidikan Agama Era Multikultural-Multireligius. PSAP. Jakarta, 2005.

Armenia, Resty. BNPT : 19 Pesantren Terindikasi Ajarkan Radikalisme. CNN Indonesia, 2016. <https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160203201841-20-108711/bnpt-19-pesantren-terindikasi-ajarkan-radikalisme/>. 11 Oktober 2017 (12.58).

Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai. LP3ES. Jakarta, 1994.

Fox, Richard. Strong and weak media? On the Representation of Terorisme in Contemporary Indonesia. Journal of Modern Asian Studies. Cambridge University Press 4(40) (2006): 993–1052.

Hasan, Noorhaidi. Laskar Jihad: Islam, Militansi, dan Pencarian Identitas di Indonesia Pasca Orde Baru. LP3ES-KITLV. Jakarta, 2008.

Hidayat, Komaruddin.. Memahami Bahasa Agama: Sebuah Kajian Hermeneutik. Paramadina. Jakarta, 1996

J. Adams, Charles. Islamic Religion Tradition”, dalam Leonard Binder, The Study of the Middle East: Research and Scholarship in the Humanities and the Social Sciences. John Wiley and Sons. New York, 1976.

Khotib, Baijuri A. Corak Penafsiran Al-Qur’an (Periode Klasik-Modern). Jurnal Hikamuna Edisi 1 Vol.1 No.1 Tahun (2016).

Lasmana, Nunung. Deradikalisasi Agama Melalui Pesantren. Tajdid: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan Vol 1 No 1April 2017.

Ma’arif, Syamsul, Ideologi Pesantren Salaf : Deradikalisasi Agama dan Budaya Damai. Ibda’ Jurnal Kebudayaan Islam, Vol.12, No, 2, Juli – Desember 2014.

Malik, Abdul, Dkk. Kultur Pendidikan Pesantren Dan Radikalisme. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Volume 4, No 2, Desember 2016 (103-114).

Nurrohman. Jihad dan Radikalisme dalam Perspektif Pesantren di Jawa Barat. Jurnal Penelitian Keislaman Vol. 06 No.2 Juni 2010: 339-360.

Sarwono, Jonathan, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Graha Ilmu. Yogyakarta, 2006.

Shihab, Alwi. 1999. Islam Inklusif, Menuju Sikap Terbuka dalam Beragama. Cetakan kelima. Mizan. Bandung.

Wahid, Marzuki, dkk. 1999. Pesantren Masa Depan. Pustaka Hidayah. Bandung.

Wahid, Abdurrahman, Menggerakkan Tradisi: Esai-Esai Pesantren. LKIS. Yogyakarta, 2001.

Wahid Foundation. RI Masih Rentan Intoleransi, Wahid Foundation Sampaikan Enam Rekomendasi. Wahid Foundation,2016. . 9 Oktober 2017 (20.15)

Similar Articles

1 2 3 4 5 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.