Religious Moderation as a New Approach to Learning Islamic Religious Education in Schools

Main Article Content

Ulfatul Husna
Muhammad Thohir

Abstract

Islam as a religion with a slogan that brings grace to the universe, however historically not all religious articulations are compatible. One example is extreme attitudes in religion. The most important element in realizing the peace mission in schools is learning Islamic Religious Education (PAI). This study was conducted to reveal how to maintain religious moderation in schools in preventing extremism. This field study at SMA Negeri 1 (Senior High School) Krembung, East Java, Indonesia uses a qualitative descriptive method. The results showed that school moderation uses three main principles, namely tawassuth, ta'adul and tawazun. These principles are able to create a moderate situation, create a school of peace, progress, and form a generation with moderate views.

 

Abstrak

Islam sebagai agama dengan semboyan pembawa rahmat bagi alam semesta, namun secara historis tidak semua artikulasi agama itu cocok. Salah satu contohnya adalah sikap ekstrim dalam beragama. Elemen terpenting dalam mewujudkan misi perdamaian tersebut di sekolah adalah pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Studi ini dilakukan untuk mengungkap bagaimana mempertahankan moderasi beragama di sekolah dalam mencegah ekstrimisme. Studi lapangan di SMA Negeri 1 Krembung, Jawa Timur, Indonesia ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa moderasi beragama sekolah menggunakan tiga prinsip utama yaitu tawassuth, ta’adul dan tawazun. Prinsip-prinsip ini mampu menciptakan situasi yang moderat dan  mewujudkan sekolah damai, berkemajuan dan membentuk generasi yang berpandangan moderat.


Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles
Author Biographies

Ulfatul Husna, UIN Sunan Ampel Surabaya

S2 Pendidikan Agama Islam

Muhammad Thohir, UIN Sunan Ampel Surabaya

S2 Pendidikan Bahasa Arab

References

A.Gani, Pendekatan Sufistik dalam Pendidikan Islam Berwawasan Perdamaian, Akademika, Vol.23, 2018 : 393.

Abdullah, Syamsuddin, Agama dan masyarakat, pendekatan Sosiologi Agama, Logos Wacana Ilmu, Ciputat, 1997 : 94.

Ahmad baso, Islam Nusantara, Ijtihad Jenius & Ijma’ Ulama Indonesia Jilid I, Pustaka Afid, Tangerang Selatan, 2019 :1003.

al-Bantani, Muhammad Nawawi, al-Futuhat al-Madaniyyah , (T.Th.), t.t., 21–22.

Ali Jumu’ah, Islam Wasathiyyah, https://www.wasathiyyah.com/karya/opini/23/01/2019/wasathiyyah-apa-maksudnya/

Endraswara, Suwardi, Mistik Kejawen, Sinkretisme, Simbollisme dan Sufisme dalam Budaya Spiritual Jawa, Narasi, Jogyakarta, 2003 : 38-39.

Fanani, Ahwan dan Tholhatul choir, ed. Islam dalam Berbagai Pembacaan Kontemporer, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009 : 277-278.

Hilmy Masdar, Cetak Biru Moderasi Beragama : Urgensi Panduan Normatif Aplikatif, Moderasi Beragama, dari Indonesia untuk Dunia, LKiS, Yogyakarta, 2019 : 404.

Hilmy, Masdar. "Jalan Demokrasi Kita.",Intrans Publishing, Malang, 2016 : 43

Islamil, Faisal, NU Moderatisme dan Pluralisme, konstelasi dinamis keagamaan, kemasyarakatan dan keagamaan, IRCiSoD, Yogyakarta, 2020 : 65.

Kahmad, Dadang, Sosiologi Agama, Remaja Rosdakarya, Bandung, cet. Ke-5 2009 : 200.

Kemdikbud, Permendikbud No.20 Penguatan Pendidikan karakter pada SatuanPendidikan Formal, 2018

Kemdikbud., KBBI, https://kbbi.kemdikbud.go.id/moderasi, diakses pada tanggal 14 Maret 2020

Kementerian PPN/Bappenas, Bonus Demografi 2030-2040 : Strategi Indonesia Terkait Ketenagakerjaan dan Pendidikan, Siaran Pers, OECD, 2017, file PDF

Latif, Yudi. Negara Paripurna, Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2012 : 118.

Lickona, Thomas, Character Matters, Persoalan Karakter Bagaimana Membantu Anak Mengembangkan Penilaian yang Baik, Integritas, dan Kebajikan Penting Lainnya, Bumi aksara, Jakarta, 2016 : 16-17.

Lickona, Thomas, Educating for Character, Mendidik untuk membentuk Karakter, Bumi Aksara, Jakarta, 2016 : 101

Miles, Matthew B. & AS. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif terj. Tjetjep Rohendi Rohidi, Jakarta: UI Press, 1992 :14.

Misrawi Zuhairi, Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari Moderasi, Keutamaan, dan Kebangsaan, Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2010 : 13.

Muhajir, Afifuddin, Membangun Nalar Islam Moderat : kajian metodologis, Tanwirul Afkar, Situbondo, 2018 :24.

Muhibbin, Hakekat moderasi beragama, Moderasi Beragama dari Indonesia untuk Dunia, LKiS, Yogyakarta, 2019 : 106.

Nasution, Harun. Teologi Islam : aliran-aliran sejarah analisa perbandingan, Universitas Indonesia, Jakarta, 2013 : 3.

Salamah, Islam dan tantangan Globalisasi : berbagai Paradigma Islam dalam menghadapi Globalisasi, Humanistika, 2019 : 51.

Saputro, Henri, The Counseling Way catatan tentang Konsepsi dan Ketrampilan Konseling, Deepublish, Yokyakarta, 2018 :48.

Shihab, M.Quraish, Wasathiyyah : wawasan Islam tentang moderasi beragama, Lentera Hati, Tangerang, 2019 :2.

Siroj, Said Aqil, Tasawuf Sebagai Kritik Sosial: Mengedepankan Islam sebagai Inspirasi bukan Aspirasi, Bandung, Mizan :2006 : 35

Syam, Nur, Islam Nusantara Berkemajuan, Tantangan dan Upaya Moderasi Beragama, Fatwa Publishing, Semarang,2018 :107.

TGS. Saidurrahman, Penguatan Moderasi Islam Indonesia dan peranPTKIN, , Moderasi Beragama dari Indonesia untuk Dunia, (LKiS, Yogyakarta, 2019 : 35-37

Thohir. Muhammad, “Radikalisme Versus Pendidikan Agama Menggali Akar Radikalisme dari Kekerasan Terhadap Anak Atas Nama Pendidikan Agama.” Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam, (2), 2015: 181. http://dx.doi.org/10.21580/nw.2015.9.2.521

Wahid, Madarzuki dan Rumi, Fiqh Madzhab Negara: Kritik atas Politik Hukum Islam di Indonesia, Yogyakarta, LKiS, 2011 :100.

Widodo, Arsip, “Moderation Of Islamic Education As An Effort To Prevent Radicalism (Case Study of FKUB Singkawang City, Kalimantan, Indonesia,” Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam, 13 (2), 2019. DOI : 10.21580/nw.2019.13.2.5086

Zainiyati, Husniyatus Salamah. "Learning Design of Citizenship Education in Indonesia after Ahok Tragedy, A Shaep of Social Media and Critical Literacy in Educational Process." Tarbuyatuna : JurnalPendidikan Islam, 2018: 52-71.

Similar Articles

<< < 4 5 6 7 8 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.