Konsep Pendidikan Islam dengan Paradigma Humanis

Subaidi Subaidi*  -  UNISNU Jepara, Indonesia

(*) Corresponding Author
Education is a rehumanisme, that was oriented to form individuals who able to understand the reality itself and the surrounding communities. The aim of education is to create significant social change in the life of mankind. One of the contents of the national education goals is to appreciate the reality of humanity and the potential that owned learners (human). Islam in its victorius was a center of the study of various discipline. It was proved by the emergence of Muslim scientists. But over time, the Islamic intellectualism began to decline along with cultural understanding and taqlid, whereas al-Qur`an have many signaled to examines all disciplines, not limited to the religious sciences. It can be seen from the verses of al-Qur`an that ordered to examine the verses kauniyah. Thus Islamic comprehensive assessment is a paradigm of Humanist Islamic Education or in other words, humanize human accordance with the primary task of man as a khalifah on earth.

Abstrak:
Pendidikan merupakan pemanusiaan kembali manusia (humanisasi) yang berorientasi pada bentuknya individu yang mampu memahami realitas dirinya dan masyarakat sekitarnya serta bertujuan untuk menciptakan perubahan sosial secara signifikan dalam kehidupan umat manusia. Salah satu isi dari tujuan pendidikan nasional adalah menghargai realitas kemanusiaan dan berbagai potensi yang dimilki peserta didik (manusia). Islam pada masa kejayaannya menjadi pusat kajian berbagai disiplin ilmu, hal ini terbukti dengan bermunculannya para ilmuwan muslim. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, intelektualisme Islam itu mulai redup seiring dengan pemahaman dan budaya taqlid, padahal al-Qur`an banyak memberikan isyarat agar mengkaji semua disiplin ilmu, tidak terbatas ilmu-ilmu agama saja. Hal ini bisa dilihat dari ayat-ayat al-Qur`an yang memerintahkan untuk mengkaji ayat-ayat kauniyah. Dengan demikian Pengkajian Islam secara komprehenshif baik ilmu agama maupun umum adalah sebagai Paradigma Pendidikan Islam Humanis atau dengan kata lain memanusiakan manusia sesuai dengan tugas utama manusia sebagai khalifah di muka bumi.

Keywords: Islamic Education; Paradigm; and Humanist; Pendidikan Islam; Paradigma; Humanis;

  1. Abdul Mujib, et al. 2008, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, Cet.2.
  2. Abdurrahman Mas‟ud, 2002, Menggagas Pendidikan Nondikotomik, Yogyakarta: Gama Media.
  3. Abuddin Nata, 2001, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Logos, 2001. cet. Ke-4.
  4. Achmadi, 1992, Islam paradigma Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media.
  5. Ahmad Tafsir, 1995, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya.
  6. Al-Ghazali, 1969, Ihya Ulumuddin, Kairo.
  7. Amir an-Najar, 2004, Psikoterapi Sufistik dalam Kehidupan Modern, terj., Jakarta: Hikmah.
  8. Arifin, HM, 1991, Kapita Selekta Pendidikan (Islam&Umum), Jakarta: Aksara.
  9. Azyumardi Azra, 1999, Esei-esei Intelektual Muslim Pendidikan Islam, Ciputat: Logos.
  10. Bambang Sarwoko, 1989, Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah, cet. I, Semarang, IKIP Semarang Press.
  11. Bukhari Umar, t.t., Ilmu Pendidikan Islam.
  12. C.A. Qadir, 1991, Filsafat dan Ilmu Pengetahuan Dalam Islam, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
  13. Corliss Lamont, 1977, The Philosophy of Humanism.
  14. Departemen Agama RI, 1989, Al-Qur‟an dan Terjemahnya,, Semarang: CV. Al –Waah.
  15. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
  16. Dikutip dari webside Pendidikan Network, judul Artikel Melacak Paradigma Pendidikan Islam, Selasa 28 November 2006, jam 11.30.
  17. Dikutip dari www.jjnet.com/archives/documents/humanist.htm, Senin, 27 November 2006 jam 10.00.
  18. Encarta, 1999, World English Dictionary, Microsoft Corporation Developed for Microsoft by Bloomsbury Publishing.
  19. Endang Saifuddin Anshari, 1976, Pokok-pokok Pikiran tentang Islam, Jakarta: Usaha Interprises.
  20. Faisal Ismail, 2003, Masa Depan Pendidikan Islam, Jakarta: Bakti Aksara Persada.
  21. Fazlurrahman, 1979, Islam, Chicago : Chicago University Press.
  22. George R. Knight, 1982, Issues and Alternatives in Educational Philosophy, Michigan: Andews University Press.
  23. H.A.R.Gibb, 1953, Muhammadanism, A History Survey, Oxford: University Press.
  24. Hasan Langgulung, 19980, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam, Bandung: al-Ma`arif.
  25. Irsjad Djuwaeli, 1998, Pembaruan Kembali Pendidikan Islam, Jakarta, Karsa Utama Mandiri dan PB Mathla‟ul Anwar.
  26. Karnadi Hasan, 2000, Konsep Pendidikan Jawa, dalam Jurnal Dinamika Islam dan Budaya Jawa, No 3, Pusat Pengkajian Islam Strategis, IAIN Walisongo Semarang.
  27. Malik Fadjar dalam Imam Tholkah, 2004, Membuka Jendela Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
  28. Mastuhu, 1999, Memberdayakan Sistem Pendidikan Islam, Jakarta: Logos, cet. Ke-2.
  29. Mangunwijaya, 2001,“Mencari Visi Dasar Pendidikan”, Sindhunata (ed.), Pendidikan: Kegelisahan Sepanjang Zaman, Yogyakarta: Kanisius.
  30. Mansour Fakih, 2001, Sesat Pikir Teori Pembangunan dan Globalisasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  31. Michael Sastrapratedja SJ, dalam pidato pengukuhan guru besar ilmu filsafatnya di Aula STF Driyarkara, Jakarta: Sabtu 8 Maret 2006.
  32. Muhammad Fuad Abd al-Baqi, 1997 M/1418H, al-Mu`jam al-Mufahras li Alfadz al-Qur`an, Beirut : Dar al-Fikr.
  33. Mujib, 2011, Pendidikan Humanis dalam Islam, Skripsi, STAIN Salatiga.
  34. Muslim Kadir, 1992, Dasar-Dasar Praktikum keberagamaan dalam Islam, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
  35. Mustafa Umar, Ziauddin Sardar: Islamisasi Peradaban, dalam A Khudhori Sholeh, 2003, Pemikiran Islam Kontemporer, Yogyakarta: Jendela.
  36. Nashori, H. Fuad. 2003. Potensi-Potensi Manusia (Seri Psikologi Islam). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  37. Omar Mohammad At-Toumy As- Syaibany, 1979, Falsafah Pendidikan Islam, Jakarta:Bulan Bintang.
  38. Paulo Freire, 2002, Politik Pendidikan: Kebudayaan, Kekuasaan, dan Pembebasan, terj. Agung Prihantoro dan Fuad Arif Fudiyartanto, Yogyakarta: Pustaka Pelajar & READ.
  39. --------------, 2001, Pendidikan: Kegelisahan Sepanjang Zaman (Pilihan Artikel Basis), Sindhunata (editor), Kanisius, sebagaimana di kutip dalam Resensi Amanat, Edisi 84/Februari 2001.
  40. Sahal Mahfudh, Seminar Sehari SMU Islam Sudirman, Semarang: 8 Desember 1999.
  41. Suyata dalam “Upaya Pembenahan Pendidikan Islam Lewat Penataan Kembali Pemikiran dan Penerapannya”, dalam Yunahar Ilyas dan Muhammad Azhar (ed.) , 1999, Pendidikan dalam Perspektif al-Qur'an, Yogykarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) UMY.
  42. Syaikh Taqiyuddin al-Nabhani, 1990, An-Nidzam Al-Iqtishadi fi al-Islam, Beirut: Dar al-Ummah.
  43. Yusuf al-Qardhawi, 19980, Tarbiyah al-Islamiyah wa Madrasah Hasan al-Banna, diterjemahkan oleh Bustani A. Gani, Pendidikan Islam dan Madrasah Hasan al-Banna, Jakarta: Bulan Bintang.
  44. Thomas Kuhn, 2008, The Stucture of Scientific Revolutions; Peran Paradigma Dalam Revolusi Sains, (trj), Bandung: Rosdakarya.
  45. -------------, 1970, The Structure of Scientific Revolution, Chicago: The University of Chicago Press.
  46. Toshihiko Izutsu, 1997, Relasi Tuhan dan Manusia, pendekatan Semantik terhadap al Qur‟an, Yogyakarta : Tiara Wacana.
  47. Zakiah Daradjat, et al, 2008, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, Cet.7.
  48. Zuhairini, dkk., 1995, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.

Open Access Copyright (c) 2016 Nadwa

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 INDEXED BY

Journal Terindex di CrossrefJournal Terindex di LeidenJournal Terindex di MorarefJournal Terindex di Google ScholarJournal Terindex di GarudaJournal Terindex di Base

View My Stats
apps