Desain Pengembangan Kurikulum Integratif

Husniyatus Salamah Zainiyati*  -  UIN Sunan Ampel Surabaya

(*) Corresponding Author

Implementation of an integrated curriculum in UIN Maliki seeks to provide basic competencies of Islamic sciences as a characteristic of UIN, as well as the foun-dation for the development of fields of study are developed on existing majors. Study program ta'lim al-afkar al-Islamiyyah and ta'lim al-Qur’an not only dis-cuss the matter as Fiqh, Sufism, Aqeedah, but the study needs to be developed by taking the material Qur'an and Hadith relating to the development of science and technology. Basic Islamic knowledge can be used for students or faculty development studies field according to the respective department. The program not only as a prerequisite studies program at UIN Islamic subjects, but can be used to support other subjects. Ma'had tradition intended to form the character of students and develop Islamic culture on campus.
 
Abstrak

Implementasi kurikulum integratif di UIN Maliki Malang berupaya memberi-kan kompetensi dasar ilmu-ilmu keislaman sebagai ciri khas UIN, sekaligus se-bagai landasan bagi pengembangan bidang-bidang studi yang dikembangkan pada jurusan yang ada. Program kajian ta’lim al-afkar al-Islamiyyah dan ta’li>m al-Qura>n tidak hanya membahas materi seperti fiqh, tasawuf, aqidah, tetapi kajian perlu dikembangkan dengan mengambil materi Quran dan Hadis yang berhubungan dengan perkembangan sains dan teknologi. Dasar ilmu keislaman tersebut dapat digunakan mahasiswa atau dosen untuk pengembangan bidang kajian sesuai dengan jurusannya masing-masing. Program kajian tidak hanya se-bagai prasyarat memprogram mata kuliah keislaman di UIN, akan tetapi bisa digunakan sebagai penunjang mata kuliah lainnya. Tradisi ma’had ditujukan un-tuk membentuk karakter mahasiswa dan mengembangkan kultur Islami di kam-pus.

Keywords: kurikulum integratif; ma’had ‘āly; integrative curriculum; ma’had ‘āly

  1. Abdullah, Amin, “Imam Suprayogo dan Ki Hajar Dewantara: Pelopor Pendidikan yang Teguh Pendirian dan Visioner”, dalam Ahmad Barizi (ed.), Membangun Pendidikan dalam Bingkai Islam Lintas Batas, (Malang: UIN Malang Press, 2011).
  2. A'la, Abd., Pembaruan Pesantren,(Yogyakarta: LKiS, 2006).
  3. Al-Attas, Syed Muhammad Naquib, Islam dan Sekularisme, (Bandung: Pustaka, 1981).
  4. Al-Faruqi, Ismail Raji, Islamisasi Pengetahuan, terj. Anas Mah-yuddin, (Bandung: Pustaka, 1984).
  5. Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islam Integrasi Jasmani, Rohani, dan Kalbu Memanusiakan Manusia, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010).
  6. Anwar, Miski, “Tradisi Pesantren di Tengah Transformasi Sosial”, dalam A.Z. Fanani dkk. (peny.), Menggagas Pesantren Masa Depan Geliat Suara Santri Untuk Indonesia Baru, (Yogyakarta: Qirtas, 2003).
  7. Asrohah, Hanun, Kelembagaan Pesantren Asal-usul dan Perkembangan Pesantren di Jawa, (Jakarta: Bagian Proyek Peningkatan Informasi Penelitian dan Diklat Keagamaan, 2004).
  8. Azizy, A. Qodri Abdillah, “Pengantar: Memberdayakan Pesantren dan Madrasah”, dalam Ismail SM, Nurul Huda dan Abdul Khaliq (ed.). Dinamika Pesantren dan Madrasah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002).
  9. Azra, Azyumardi, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999).
  10. Bagir, Zainal Abidin, “Bagaimana Mengintegrasikan Ilmu dan Agama?”, dalam Jarot Wahyudi, dkk. (editor), Integrasi Il-mu dan Agama: Interpretasi dan Aksi, (Yogyakarta: MYIA-CRCS dan Suka Press, 2005).
  11. Barbour, Ian G., Juru Bicara Tuhan antara Sains dan Agama, terj. E.R. Muhammad, (Bandung: Mizan, 2002).
  12. Barizi, Ahmad (ed.), Holistik Pemikiran Pendidikan A. Malik Fadjar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005).
  13. Bilgrami, Hamid Hasan dan Sayid Ali Ashraf, Konsep Universitas Islam, terj. Machnun Husein, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1999).
  14. Dhofier, Zamakhsyari, Tradisi Pesantren, Sudi Tentang Pan-dangan Hidup Kyai, (Jakarta: LP3ES, 1982).
  15. Djubaedi, Dedi, “Pemaduan Pendidikan Pesantren-Sekolah: Telaah Teoritis dalam Perspektif Pendidikan Nasional” dalam Marzuki Wahid dkk (ed.). Pesantren Masa Depan Wacana Pemberdayaan dan Transformasi Pesantren. (Bandung: Pustaka Hidayah, 1999).
  16. Gorton, School Administration Challenge and Opportunity for Leadership, (New York: Brown Company, 1976).
  17. Haedari, M. Amin dan Abdullah Hanif (ed.), Masa Depan Pesantren dalam Tantangan Modernitas dan Tantangan Kompleksitas Global, (Jakarta: IRD Press, 2004).
  18. Hamdi, Zainul, “Menilai Ulang Gagasan Integrasi Ilmu Penge-tahuan sebagai Blue Print Pengembangan Keilmuan UIN”, dalam Zainal Abidin Bagir, dkk (editor), Integrasi Ilmu dan Agama Interpretasi dan Aksi (Yogyakarta: MYIA-CRCS dan Suka Press, 2005).
  19. Hamim, Thoha, Islam dan NU: Di Bawah Tekanan Problematika Kontemporer: Dialektika Kehidupan Politik, Agama, Pen-didikan dan Sosial Masyarakat Muslim. (Surabaya: Dian-tama, 2004).
  20. Hidayat, Komarudin, “Menimbang Kurikulum 1997” dalam Perta, (vol. I no. 9/1997), hlm. 12-17.
  21. Hirokoshi, Hiroko, Kyai dan Perubahan Sosial, terj. Umar Basalim dan Andi Muarly Sunrawa, (Jakarta: LP3ES, 1987).
  22. Kuntowijoyo, Paradigma Islam Interpretasi untuk Aksi, (Ban-dung: Mizan, 1991).
  23. Kuswanjono, Arqom, Integrasi Ilmu dan agama Perspektif Filsafat Mulla Sadra, (Yogyakarta: Lima, 2010).
  24. Ma’arif, Syafi’i, Peta Bumi Intelektualisme Islam di Indonesia, (Bandung: Mizan, 1993).
  25. Mahzar, Armahedi, “Integrasi Sains dan Agama: Model dan Metodologi”, dalam Jarot Wahyudi, Integrasi Ilmu dan Agama: Interpretasi dan Aksi, (Yogyakarta: MYIA-CRCS dan Suka Press, 2005).

Open Access Copyright (c) 2016 Nadwa

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 INDEXED BY

Journal Terindex di CrossrefJournal Terindex di LeidenJournal Terindex di MorarefJournal Terindex di Google ScholarJournal Terindex di GarudaJournal Terindex di Base

View My Stats
apps