ANALISIS KORELASI KEMAMPUAN MEMAHAMI DENGAN KEMAMPUAN BERARGUMENTASI SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ARGUMENT BASED SCIENCE INQUIRY

Agus Budiyono*  -  Universitas Islam Madura, Indonesia

(*) Corresponding Author

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan korelasi kemampuan memahami dengan kemampuan berargumentasi siswa pada materi elastisitas dengan menggunakan model pembelajaran Argument-Based Science Inquiry (ABSI). Metode dalam penelitian ini menggunakan pre-experiment dengan desain The one group pretest-posttest. Penelitian ini menggunakan sampel siswa kelas XI IPA 2 di Madrasah Aliah Negeri Pamekasan 2 Kabupaten Pamekasan Jawa Timur pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016. Adapun instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa dari tes kemampuan memahami dan tes kemampuan berargumentasi siswa. Data dianalisis menggunakan korelasi product moment. Hasil analisis data diperoleh besar korelasi kemampuan memahami dengan kemampuan berargumentasi siswa sebesar 0,73 dengan taraf signifikansi sebesar 0,01 yang berarti bahwa dalam taraf kepercayaan 95 % kemampuan memahami berhubungan secara signifikan  terhadap kemampuan berargumentasi, yaitu memiliki korelasi tinggi. Dengan kata lain kemampuan memahami sangat tinggi pengaruhnya terhadap kemampuan berargumentasi siswa.

Keywords: ABSI, Kemampuan Memahami, Kemampuan Berargumentasi, Korelasi

  1. Budiyono, A, dkk. (2015). Pembelajaran Argument Based Science Inquiry (ABSI) Pada Fisika. Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains. 8 dan 9 Juni 2015. Bandung. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Teknologi Bandung.
  2. Budiyono, A. (2016). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Argument Based Science Inquiry (ABSI) Terhadap Peningkatan Kemampuan Berargumentasi Siswa SMA. Wacana Didaktika, 4 (1), 84-93. https://doi.org/10.31102/wacanadidaktika.4.1.84-93.
  3. Demirbag, M. & Gunel, M. (2014). Integrating Argument-Based Science Inquiry with Modal Representations: Impact on Science Achievement, Argumentation, and Writing Skills. Educational Sciences: Theory and Practice, 14(1), 386-391. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/275612401.
  4. Demircioglu, T & Ucar, S. (2012). The Effect of Argument-Driven Inquiry on Pre-Service Science Teacher’s Attitudes and Argumentation Skills. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 46 (2012), 5035-5039. doi://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.06.382.
  5. Guler, C., & Dogru, M. (2017). The effect of “argumentbased science inquiry” approach on science teacher candidates’ academic achievements. International Online Journal of Education and Teaching, 4 (3), 229-244. Retrieved from http://iojet.org/index.php/IOJET/article/view/185.
  6. Hasancebi, F. (2012). Overview of Obstacles in the Implementation of the Argumentation Based Science Inquiry Approach and Pedagogical Suggestions. Mevlana International Journal of Education, 2 (3), 79-94. Retrieved from http://mije.mevlana.edu.tr/.
  7. Kuhn, D. (2010).Teaching and Learning Science as Argument. Science And Education: Issues and Trends, 810-824. doi://doi.org/10.1002/sce.20395.
  8. Muslim. (2014). Pengembangan Program Perkuliahan Fisika Sekolah Berorientasi Kemampuan Berargumentasi Calon Guru Fisika. Disertasi. Universitas Pendidikan Indonesia: Tidak diterbitkan.
  9. Nurudin, M. (2017). Integrating Argument-Based Science Inquiry with Argument Mapping in Physics Learning: A Literature Study. 4th International Conference on Research, Implementation and education of Mathematics and Scinece Proceeding. 29 Maret 2017. Yogyakarta: Fakultas Matematikan dan IPA. Universitas Negeri Yogyakarta.
  10. Robertshaw, B. & Campbell, T. (2013). Constructing Arguments: Investigating Pre-Service Science Teacher’s Argumentation Skills in a Socio-Scientific Contect. Science Education International Journal. 24 (2), 195-211. Retrieved from https://eric.ed.gov/?id=EJ1015818
  11. Siswanto, dkk. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Pembangkit Argumen Menggunakan Metode Saintifik Untuk Meningkatkan Emampuan Kognitif Dan Keterampilan Berargumentasi Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. 10 (2), 104-116. doi: 10.15294/jpfi.v10i2.3347.
  12. Squire, K., & Mingfong. (2007). Mad City Mystery: Developing Scientific Argumentation Skills with a Place-based Augmented Reality Game on Handheld Computers. Journal of Science Education and Technology, 16 (1) 5-29. Retrieved from https://link.springer.com/
  13. Subarkah, C Z, dkk. (2017). Argument Based Science Inquiry (ABSI) Learning Model in Voltaic Cell Concept. International Conference on Mathematics and Science Education. 24 Mei 2017. Bandung: School of Postgraduate Studies, Universitas Pendidikan Indonesia.
  14. Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan: Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Open Access Copyright (c) 2020 Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Phenomenon: Jurnal Pendidikan MIPA
Published by Faculty of Science and Technology UIN Walisongo Semarang
Jl Prof. Dr. Hamka Kampus III Ngaliyan Semarang 50185
Phone: +62 815-7502-8676
Website: https://fst.walisongo.ac.id/
Email: phenomenon@walisongo.ac.id

apps