Di era disrupsi saat ini, transformasi yang cepat dan tidak terduga telah menjadi norma baru dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. Disrupsi ini, yang didorong oleh kemajuan teknologi, globalisasi, dan perubahan sosial-politik, telah mempengaruhi struktur, metode, dan tujuan pendidikan secara fundamental. Pendidikan, sebagai salah satu pilar utama dalam pembentukan karakter dan mentalitas individu, menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Di tengah arus informasi yang begitu deras dan mudahnya akses terhadap berbagai konten, ada risiko meningkatnya pengaruh negatif yang dapat merusak nilai-nilai moral dan spiritual generasi muda. Fenomena seperti penyebaran konten yang tidak etis, disinformasi, serta polarisasi ideologi menjadi ancaman nyata yang dapat menghambat proses pendidikan yang holistik. Dalam konteks ini, pendidikan Islam, dengan ajarannya yang kaya tentang moralitas, etika, dan spiritualitas, menawarkan paradigma yang relevan dan berkelanjutan untuk menghadapi tantangan disrupsi. Namun, untuk mengoptimalkan kontribusi pendidikan Islam dalam membentuk karakter generasi muda yang tangguh dan berintegritas, diperlukan perencanaan pendidikan yang komprehensif, adaptif, dan inovatif. Oleh karena itu, urgensi perencanaan pendidikan Islam di era disrupsi bukanlah sekedar kebutuhan, tetapi merupakan keharusan. Perencanaan yang tepat akan memastikan bahwa pendidikan Islam tetap relevan, efektif, dan berdaya saing dalam menghadapi dinamika zaman yang penuh tantangan.